Chapter 11

1.2K 165 11
                                    

Sabtu malam akhirnya tiba, jam delapan malam Anvayz sudah berada di pintu kantor Lupin, ia mengetuk pintu dan tak lama Lupin berkata 'Masuk' lalu Anvayz masuk ke dalam kantornya.

"Sudah siap?"

"Tentu saja."

"baiklah, aku tahu Boggart mu bukan Dementor, jadi aku tidak menyiapkan Boggart untuk latihanmu. Kita latihan mantra nya saja kali ini tak apa kan? Tentu aku tak mau membawa Dementor ke dalam kastil untuk latihanmu."

"Baik, tak apa"

"Harus ku peringatkan, saat latihan dan saat berhadapan langsung dengan Dementor itu adalah hal yang jauh berbeda. Jadi kuncinya adalah, kau harus tetap rileks dan tenang, cari kenangan paling bahagia dan kuat. Apa sudah dapat?"

Anvayz berpikir sebentar, lalu ia mengangguk senang

"Kita mulai, mantra yaitu harus di ucapkan yaitu 'Expecto Patronum', pelafalannya harus jelas. Coba ulangi perkataanku."

"Expecto Patronum"

"Bagus, bagus sekali. Oke tahap selanjutnya, kau harus mengucapkan mantra itu sambil memikirkan kenangan paling bahagia dan kuat. Ayo coba"

Anvayz memikirkan kenangan saat ia tahu bahwa pembunuh ibunya di masukkan ke penjara Azkaban, lalu berucap "Expecto Patronum"

Tidak terjadi apa-apa..

"Itu sama sekali tidak kuat Vay, pikirkan hal lain"

Lalu Anvayz memikirkan kenangan saat pertama kali diberitahu bahwa ia akan bersekolah di Hogwarts, lalu mengucap "Expecto Patronum"

Seutas benang keperakan muncul, tipis sekali.

"Bagus, perkembangan yang bagus. Tapi masih belum kuat untuk menyentuh Dementor, apalagi mengusirnya. Pikirkan hal lain lagi"

Anvayz berkeringat dingin, ia selanjutnya memikirkan kenangan saat dirinya pertama kali berteman dan bersahabat dengan Harry.

Semburan keperakan muncul, Lupin sangat senang hingga spontan memeluk Anvayz. Anvayz terkejut bukan main, jantungnya berdetak kencang sekali.

"Sangat bagus! Kau bisa membuat perisai dengan Patronus seperti itu" lalu saat sadar jika dirinya memeluk Anvayz, ia langsung melepasnya.

"Maaf, aku tidak sengaja, aku terlalu bahagia." ucapnya merasa tidak enak.

"Tak apa Remus, aku menyukainya, sangat malah." Anvayz terkekeh. Lalu Lupin ikut terkekeh.

"Sungguh perkembangan yang sangat pesat dalam waktu semalam. Namun jika kamu ingin membuat Patronus mu mengejar Dementor, kamu harus memikirkan kenangan yang lebih kuat. Tapi tidak hari ini, kamu harus beristirahat. Lihat.. Sudah jam dua malam" katanya seraya menunjuk jam dinding disana.

"Oke, sebaiknya aku pulang.. Apa aku harus latihan lagi denganmu sabtu depan?"

"Kurasa tidak, kamu latihan sendiri juga bisa. Tapi jika ingin bersamaku ya tak apa, aku akan menemani. Kamu cukup memikirkan kenangan yang lebih kuat dan kamu bisa membentuk Corporeal patronus. Maksudnya adalah, Patronus mu akan mengambil bentuk hewan sesuai kepribadianmu."

"Yasudah akan ku pikirkan nanti, sampai jumpa Remus" Anvayz menuju ke pintu, suara dari belakang membuatnya tak jadi membuka pintu.

"Sebentar, aku punya cokelat untukmu" kata Lupin seraya mengeluarkan cokelat dari saku nya.

"Terimakasih banyak" katanya seraya tersenyum sangat hangat kepada Lupin.

"Sama-sama, ayo kuantar agar tak tertangkap Mr. Filch" Lupin mengacak-ngacak rambut Anvayz gemas.

Love but PrestigeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang