Pada tanggal 17 Juni 1998, Anvayz dan Snape—Haruskah kita memanggilnya Severus?—melakukan upacara suci untuk mengikat hubungan mereka secara resmi.
Anvayz merasa terhormat dan dicintai karena mempunyai nama barunya; Mrs. Snape. Dengan bangga menyatakan bahwa dia menikah dengan Professor yang sangat ditakuti oleh seisi Dunia Sihir, pria manis yang bersembunyi di balik topeng dingin dan datar.
Severus pun merasa terhormat dan dicintai, dia sudah tidak lagi membenci nama keluarganya karena beranggapan bahwa nama itu sudah disucikan oleh kehadiran Anvayz yang juga mensucikan hatinya.
Dan tepat saat hubungan mereka menjadi resmi, Severus dengan bangga mengangkat satu tangannya tinggi-tinggi dengan ekspresi sombong. Dia memamerkan cincin yang mengikat jari manisnya kepada seluruh tamu undangan, terutama kepada para pria yang dulunya mengejar-ngejar Anvayz, menandakan bahwa dia menang.
Kejadian lucu terjadi...
Flashback on.
Draco Malfoy menyeringai saat Professor sekaligus ayah baptisnya memamerkan cincin pernikahan kepada para tamu. "Sainganmu ternyata Professor, Theo. Pantas dia selalu marah saat kau menggoda sepupuku. Terima nasibmu saja, masih banyak gadis lain, walaupun tidak secantik sepupuku."
Theo memutar matanya dan mengalungkan tangan kanannya ke leher Draco, mencekiknya dengan main-main. "Bantu carikan, ya?"
"Kau carikan untukku, akan kucarikan untukmu." Draco mendengus, "Ugh, lihat! Mereka berciuman!"
Draco, Harry, dan beberapa orang terdekat Anvayz bertepuk tangan paling keras saat adegan langka itu terjadi, sedangkan Theo dan orang-orang yang pernah menyukai Anvayz berusaha untuk tidak menatap.
Setelahnya, mereka semua bersalaman kepada pasangan baru itu. Anvayz sesekali mengajak bicara orang-orang yang menyalaminya, sedangkan Severus? Kalian bisa membayangkannya. Ekspresi pria itu tetap kaku, walaupun dia berusaha untuk memaksakan senyum. Para tamu undangan pun terkejut karena ternyata Professor itu bisa tersenyum!
Draco menatap Severus dengan geli, "Professor, nanti malam jangan terlalu bersemangat kepada sepupuku, ya?"
Severus memberikan tatapan tajam kepada anak baptisnya. Jika tatapan bisa membunuh, maka Draco yang malang akan terbunuh. "Jaga bicaramu, Draco."
Draco memutar matanya dengan main-main, dia ingin kembali membuka suara, namun tiba-tiba Harry, Ron, dan Hermione muncul di belakangnya. Setelah perang, mereka sudah berdamai dan menjadi teman dekat.
"Benar, Professor. Jangan sampai ranjangnya roboh."
Tatapan membunuh Severus pindah ke Harry, "Aku tidak akan segan-segan mengurangi poin asramamu, Potter."
"Hei, aku tidak akan melanjutkan tahun ketujuh!" protes Harry.
"Seperti aku peduli." cibir Severus.
Anvayz menyikut rusuk Severus dengan cukup kuat, menandakannya untuk diam dan menikmati pesta. Pria itu sedikit mengerang kesakitan dan langsung diam menuruti.
Draco Harry, dan Ron melihat itu dengan geli, "Lihat, ternyata Professor terkejam kita takut dengan istrinya!" Dan mereka langsung kabur menuruni Altar.
Severus menggeram dan ingin mengutuk ketiganya, namun Anvayz meraih tangannya dan menggenggamnya dengan erat, membuat suaminya kembali tenang. Sial, kata 'suami' sangat asing baginya, tapi wanita itu percaya bahwa dia akan segera terbiasa.
"Rileks, Severus. Kau terlihat tegang. Tidak ada yang perlu dicemaskan." bisik Anvayz.
Severus mengangguk dan menarik napas dalam-dalam, Anvayz mengambil kesempatan itu untuk menyambut Hermione ke dalam pelukan saat sahabatnya itu mengucapkan selamat atas pernikahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love but Prestige
RomanceAnvayz Zavren Axlvy. Gadis asrama Gryffindor dan sahabat baik golden trio, ia sering membuat masalah hampir setiap harinya. Tetapi juga hampir selalu lolos dari pengurangan poin oleh para Professor, kecuali Professor Snape tentu saja. Prestasinya d...