Chapter 48

830 103 110
                                    

Libur musim dingin telah usai, bulan januari menyambut mereka dengan gembira. Salju masih menyelimuti kastil, semester baru telah berjalan. Dan Anvayz sudah memberitahu langkah-langkah untuk melakukan salah satu sihir Axlvy, yaitu menghilang.

Hari ini tanggal 9 januari, yang mana adalah hari ulang tahun seorang Severus Snape. Anvayz tahu jika hari ini ulang tahun Snape karena detensi di tahun pertama. Selain dia melihat nama lengkap pria itu, Anvayz juga melihat tanggal lahir Snape di dokumen yang Anvayz rapikan saat detensi.

Anvayz dengan sangat tidak wajarnya bangun pagi-pagi sekali, tujuannya yaitu membuat kue sederhana untuk kekasihnya. Anvayz tahu jika Snape tidak terlalu suka dengan manis, sama seperti dirinya. Jadi dia membuat kue dengan bahan utamanya dark chocolate, itu akan menjadi hal yang bijak dan sempurna.

Dia pergi menuju ke dapur Hogwarts pukul 04.00 pagi yang mana langsung disambut ramah oleh Dobby dan para House-Elf lainnya. "Miss. Axlvy! Dobby sangat senang Miss berkunjung ke sini lagi, Dobby merindukan Miss!" teriak siapa lagi jika bukan sang pemilik nama.

Anvayz tersenyum, "Ya, Dobby. Maaf aku sudah jarang mengunjungi dapur, aku lumayan sibuk."

"Ya, Miss. Dobby tahu, yang terpenting Miss sudah mengunjungi dapur. Ada yang bisa Dobby lakukan?"

"Eh, erm... Tidak perlu. Aku ingin membuat kue sendiri dengan tanganku, kau tolong aku siapkan bahan-bahan saja."

Dobby mengangguk dan mulai menuntun Anvayz ke meja. Sebenarnya Anvayz tidak terlalu mahir membuat kue, tetapi dia akan mencobanya dan akan meminta pendapat dengan Dobby atau House-elf lain.

Pukul 06.30 Anvayz telah selesai membuat kue, tidak ada ucapan yang terukir di sana karena dia malas. Lantas dia langsung membungkus kue tersebut dengan rapi. "Terimakasih atas bantuan mu, Dobby. Dan terimakasih juga atas bantuan kalian!" seru Anvayz kepada para House-Elf di sana. Lantas dia langsung keluar dan menuju ke ruangan pria itu berada.

Tok. Tok. Tok.

Snape akan mengutuk siapapun yang berani-beraninya mengunjungi dia di pagi hari, terlebih lagi di hari minggu. Dia membuka pintu dengan kasar dan akan memaki orang tersebut jika saja yang hadir di hadapannya bukanlah kekasihnya sendiri. Wajah muramnya digantikan dengan senyum. "Seseorang bersemangat di hari minggu, eh?"

"Ku kira kau ingin memaki ku." sinis Anvayz saat melihat wajah Snape sebelumnya yang hampir meledak.

Snape kembali tersenyum, "Itu jika orang lain yang berkunjung sepagi ini ke ruanganku. Ada apa?"

"Ehm... Kau ada waktu luang pagi ini? Aku ingin berduaan denganmu."

"Aku sedang menilai tumpukan essay yang angkatanmu kerjaan pada jumat kemarin."

Wajah Anvayz seketika muram, dia menunduk untuk menutupi ekspresi sedihnya. Snape yang menyadari itu langsung menarik dagu Anvayz dengan lembut agar bertatapan langsung dengan mata onyx-nya. "Tapi untukmu aku selalu memiliki waktu, Lioness."

Anvayz langsung tersenyum cerah, "Ayo, jangan di sini. Kantor dan kamarku seperti kapal pecah, aku belum sempat membereskannya." Snape menunjukkan sekilas ruangannya yang memang benar-benar berantakan oleh tumpukan perkamen dan lembaran lainnya, lantas dia keluar dan menutup pintu.

Snape menarik Anvayz dengan lembut menaiki tangga melingkar, gadis itu kesulitan mengimbangi langkah kaki Snape di tambah pria itu memegang satu lengannya. Lengan yang lain dia gunakan untuk memegang kotak yang isinya adalah kue untuk Snape. "Pelankan langkahmu, Sev. Kita akan ke mana?"

Snape menoleh sekilas dan melambatkan langkahnya, "Perpustakaan. Minggu pagi pasti masih sepi, aku punya kunci cadangan agar tidak perlu mencari-cari Madam Pince untuk mengambil salah satu buku yang berada di sana." Anvayz hanya menghela napas dan mengikuti langkah Snape.

Love but PrestigeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang