Chapter 66

609 76 65
                                    

Snape dan Dumbledore memandangi Anvayz yang kembali melesat ke langit, Snape mengeluarkan senyum kecil karena melihat gadis itu tersenyum saat mengitari Hogwarts.

"Jika kau masih tidak setuju untuk membunuhku maka gadismu akan semakin curiga melihat kita selalu berdua karena aku yang selalu membujukmu, Severus. Dia bahkan sudah menyebut kita gay." kata Dumbledore dengan humor, sama sekali tidak tersinggung dengan ucapan Anvayz.

Snape menembakkan tatapan belati ke arah Dumbledore sambil menggeram kesal, "Jangan bodoh!"

Snape mengambil tongkatnya dan mulai mengayunkan benda itu di udara, sebuah hewan magis keperakan muncul dari tongkatnya, mirip seperti Patronus yang mereka lihat sebelumnya.

"Thestral? Kukira Patronusmu masih berbentuk Rusa Betina." tanya Dumbledore heran.

"Sungguh aku tidak bisa menjawab pertanyaan bodohmu."

"Apa dengan berpindahnya hatimu dari Lily kau masih akan menepati janjimu dan menjalani tugasmu?" Dumbledore kembali memastikan kesetiaan Snape.

Snape memandangi Patronusnya yang mengikuti Anvayz menjelajah langit. Dia bergumam tanpa mengalihkan pandangan, "Janji adalah janji. Aku tidak pernah mengingkari janjiku, Albus. Seharusnya kau sudah tahu itu."

Dumbledore ikut memandang Anvayz, "Aku hanya memastikan." katanya tenang, "Kau tahu? Dia masih mencintaimu."

"Jangan memberiku harapan, Albus. Dia selalu menghindariku selama dua bulan penuh." gumamnya dengan suara yang sedikit pasrah.

"Aku hanya mengatakan fakta, dia masih melihatmu dengan cinta walaupun tertutup oleh kebencian. Dia hanya gengsi, Severus. Dia masih menginginkanmu."

"Apa bukti lainnya?" tanya Snape kesal.

"Dia menamai Thestral itu dengan nama 'Vueress', apa kau tidak menyadari ada yang aneh?"

"Dia menamai hewan itu dengan nama yang sangat aneh, Albus. Kurasa kau tidak perlu bertanya keanehannya." jawabnya masih kesal.

"Itu sebuah anagram, Severus. Coba kau pahami baik-baik."

Snape tampak tidak peduli, namun akhirnya dia berpikir, Vueress... Tujuh huruf dengan huruf ganda 'E' dan 'S', huruf yang tersisa adalah 'V, U, R', tidak asing, namun di mana aku menemukannya...

Snape masih berusaha memecahkan anagram tersebut, Vueress, Vureses, Vuseres, Revuses, Sevures... Bagai ada yang menyalakan tombol klik, mata Snape membulat.

Severus...

Dumbledore tersenyum dan mengangguk lembut saat melihat ekspresi Snape yang tak ternilai harganya. "Kurasa kau memecahkannya dengan mudah."

"Gadis itu sangat rumit, dia akan menjadi kematianku." kata Snape frustasi.

*#*#*#

Di malam yang dingin, Anvayz memutuskan untuk pergi ke Menara Astronomi hanya sekedar menikmati malam yang damai. Namun dia mengernyit saat melihat Draco berada di lantai tujuh dan berjalan dengan tergesa-gesa, dia mengikutinya dan ternyata menuntunnya ke ruang Kebutuhan.

"Draco?" tanya Anvayz ragu.

Draco langsung mengacungkan tongkat dan berbalik terkejut, dia menatap Anvayz dengan gugup. "Kenapa mengikutiku?!"

Anvayz perlahan menghampirinya disertai Draco yang mundur namun tetap memegang kuat tongkat sihinya, "Hei, tenanglah. Aku bukan ancaman bagimu."

"Apa buktinya?" tanya Draco menuntut.

"Jika aku ancaman, maka itu karena aku sudah menyebarkan rumor bahwa kau Dea—"

Draco langsung mendekap mulut Anvayz agar tidak melanjutkan ucapannya, "Sshhh!! Oke, aku mempercayaimu."

Love but PrestigeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang