Anvayz dan Snape langsung memisahkan diri dan pergi menuju sumber suara, mendapati Cedric yang sudah tergeletak tak bernyawa di tengah-tengah stadion. Anvayz terkejut dan berlari untuk menghampiri Cedric, tetapi lengan besar dan kekar melingkar di perutnya, membawa punggungnya menempel pada apa yang Anvayz sangat yakini adalah dada bidang Snape.
"Lepaskan, Severus! Cedric tidak mungkin mati! Dia sahabat ku! Dia sangat baik kepadaku!" jerit Anvayz menangis,
"Tetap di sini, aku tahu apa yang kau rasakan. Tapi ku mohon, tetap di sini." gumam Snape di telinga Anvayz dan mengencangkan pelukan. Ini mengingatkannya tentang dia dan Lily. Bedanya, saat ini Anvayz hanya menganggap Cedric sebagai sahabat. Sedangkan Snape saat itu menganggap Lily sebagai satu-satunya cinta.
Snape tidak peduli dengan apa yang dia lakukan di tempat umum, toh atensi semua orang hanya berpusat pada Cedric. Ralat, mayat Cedric.
Heus dan Zeus yang akan menyalakan kembang api super untuk merayakan kemenangan Hogwarts terhenti kala melihat mayat Cedric tergeletak di tanah. Lalu mereka mendengar suara yang sangat familiar tak jauh dari tempat mereka berada, suara Adiknya. Lantas menghampiri mereka, Snape langsung melepas pelukan dan memberinya kepada si kembar.
"Bawa dia ke Hospital Wing, minta Madam Pomfrey memeriksanya." ucap Snape singkat. Tanpa melontarkan satupun pertanyaan, Heus dan Zeus mengangguk dan langsung membopong Adik mereka bak benda mati walaupun Anvayz terus memberontak.
"Tidak! Severus temani aku!"
"Aku akan ke sana secepat yang ku bisa, kau harus memulihkan tubuhmu dulu. Demam mu semakin parah." ucap Snape lembut.
Snape langsung menghampiri mayat Cedric, dan Anvayz dibawa ke Hospital Wing bersama Heus dan Zeus. Tidak terlalu lama untuk mereka mencapai tempat tujuan karena kaki si kembar yang panjang dan langkahnya yang cepat.
"Madam Pomfrey! Tolong Adik kami!" kompak Heus dan Zeus.
Madam Pomfrey datang dengan panik, melihat Anvayz yang memberontak dan menangis. "Kenapa lagi dengan Miss. Axlvy?"
"Terkena gangguan jiwa." balas Heus, Zeus langsung melotot dan menjitak kepala Heus dengan keras. "Ouch! Apa aku salah? Lihat dia terus memberontak!"
"Kau yang gila." balas Zeus jengah, dia langsung mengambil alih Anvayz dan merebahkan Adiknya di ranjang. "Tenanglah Adik kecil, Cedric akan tenang di sana." gumamnya seraya mengusap lembut kepala Anvayz. "Astaga, kau panas sekali!"
Madam Pomfrey menghampiri dan mengecek keadaan Anvayz, dia mengambil beberapa ramuan dan memberinya ke gadis itu. "Kau akan lebih baik." Madam Pomfrey kembali ke ruangannya karena ada urusan yang belum dia selesaikan.
Anvayz menurut dan meminum ramuannya dibantu oleh Zeus, rasa dari ramuan itu sangat pahit sehingga dia ingin memuntahkannya. "Sebaiknya kau tidur, kami akan menemanimu. Sepertinya Dad akan ke sini sebentar lagi." kata Heus.
"Tidak, aku tidak mau! Aku ingin Severus!"
Zeus menarik napas, "Professor Snape sedang sibuk, Vay. Setelah urusannya selesai dia pasti ke sini."
Anvayz cemberut dan mendudukkan diri, dia menekuk lutut dan memeluknya. Baru saja di menenggelamkan kepalanya di antara tangan, pintu ganda terbuka dan terdengar suara Snape sepertinya sedang tergesa-gesa.
"Poppy! Dumbledore memanggilmu!"
Gadis itu langsung mendongak dan meneriaki Snape, "Severus!"
Snape menoleh dan menghampiri Anvayz, gadis itu langsung menggenggam tangan Snape erat, tanda bahwa pria itu tidak boleh kemana-mana. "Ada apa?" tanya Snape lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love but Prestige
RomanceAnvayz Zavren Axlvy. Gadis asrama Gryffindor dan sahabat baik golden trio, ia sering membuat masalah hampir setiap harinya. Tetapi juga hampir selalu lolos dari pengurangan poin oleh para Professor, kecuali Professor Snape tentu saja. Prestasinya d...