Chapter 73

672 70 123
                                    

Anvayz mendengus kasar kala merasakan sesuatu yang membuatnya sakit, dia membuka matanya dan mendapati Snape sedang menggigit kecil bahunya.

Hexa pun ikut andil dalam proses membangunkan Anvayz, dia menggigit kecil jari telunjuk Anvayz.

Sialan, dua makhluk ini. Cibir Anvayz dalam hati, "Bisakah kalian membangunkanku dengan cara yang normal?!"

Snape dan Hexa menggeleng kompak, Anvayz kembali mendengus kasar. "Sudah kucoba metode lain, tapi kau tetap tidak bangun." kata Snape.

"Jam berapa?"

"Enam pagi."

Anvayz mengerang kesal dan menenggelamkan kepalanya di dalam bantal, "Aku masih mengantuk, kau duluan saja yang mandi."

Snape mengangkat bantal yang menutupi kepala Anvayz, "Aku tidak percaya."

"Aku berjanji." geram Anvayz, "Cepat sana."

"Tidak ada mandi bersa—"

"Tidak." erang Anvayz, memotong perkataan Snape.

Pria itu menghembuskan napas pasrah dan segera bangkit dari ranjang, "Baik."

Anvayz kembali menutup wajahnya dengan bantal, dia masih sangat mengantuk. Namun tiba-tiba dia mendengar Snape merutuk.

"Sard!"

"Language, Severus." cibir Anvayz.

Snape tidak mempedulikan ucapan Anvayz sebelumnya, "Aku tidak ada baju ganti."

Gadis itu mengangkat wajahnya dari bantal, "Kau mandi saja dulu, musim panas tahun lalu aku meminta Odan untuk membelikanmu beberapa baju, akan kusiapkan."

Snape tersenyum dan kembali menghampiri Anvayz, dia mengecup bibir gadisnya. "Terima kasih."

Anvayz hanya mengangguk kecil dan bangun dari ranjang menuju ke lemari, Snape masuk ke kamar mandi. Setelah mengambil baju untuk Snape, Anvayz kembali tidur.

"Tidak ada warna gelap?" tanya Snape tiba-tiba, Anvayz langsung terbangun dari tidurnya.

"Hah?"

Snape berdecak sebal, "Baju untukku, apa tidak ada warna gelap?"

Anvayz mendengus kesal, "Setidaknya aku tidak memberikanmu warna neon, Severus."

Pria itu melihat-lihat tumpukan pakaian yang Anvayz letakkan di pinggir ranjang, gadis itu memandangi prianya dan baru tersadar jika Snape bertelanjang dan hanya ditutupi oleh sehelai handuk yang dililit di pinggang. Anvayz tersipu keras.

Gadis itu melihat tetesan air dari rambut hitam Snape, turun ke pundak, lalu dada, melewati pusar dan menghilang terserap handuk. Dia melongo.

"Nah, aku pakai ini saja." kata Snape setelah melihat kaus hitam lengan pendek, dia mendongak menatap Anvayz yang masih memandang kosong ke arahnya. "Menikmati pemandangan, iya kan?"

Anvayz menggeleng keluar dari trans-nya, dia semakin tersipu dan segera mengalihkan pandangan serta pembicaraan. "Pakai sweaternya juga, Severus."

"Mengapa?"

Anvayz mengangkat bahu, "Hanya pakai saja."

"Tidak." tolak Snape.

"Kenapa?"

"Panas."

"Bahannya cocok untuk musim panas, tidak akan terasa gerah."

"Aku ingin memakai warna hitam saja."

"Bukankah itu malah membuatmu lebih panas?" tanya Anvayz heran.

"I'm hotter than summer." kata Snape sombong.

Love but PrestigeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang