Chapter 35

1K 103 64
                                    

Hari demi hari berlalu dengan cepat, tak terasa jika sekarang adalah tanggal 31 Agustus. Yang artinya, besok adalah jadwal kembalinya para murid ke Hogwarts. Anvayz tidak mempersiapkan apa-apa, karena dia memang sudah menyiapkannya jauh-jauh hari. Ayahnya pun sudah membeli perlengkapan sekolah dia dan Kakak kembarnya, tak ada yang perlu di risaukan lagi.

Arxeuz semakin sibuk di Kementrian, dia jarang berada di rumah tetapi selalu menanyakan dan memastikan keadaan Anvayz baik-baik saja di sela-sela kesibukannya. Entah dengan memunculkan dirinya di perapian, atau mengirim surat kepadanya. Walaupun sebenarnya mereka masih bisa bertemu pada malam hari.

Snape juga jarang memberikan surat, setiap surat yang dia kirimkan berisi kekesalan kepada Dumbledore bahwa dia sedang sibuk menjalani tugas dari Kakek tua itu. Dia benar-benar kesal menjalani tugas tersebut karena katanya, dia jadi tidak bisa bertemu dengan Anvayz selama sisa libur musim panas. Hanya dia dan Merlin yang tahu apa yang di tugaskan Dumbledore kepadanya. Anvayz tak bertanya tentang hal itu karena dia tidak mau mencapuri hal yang bukan menjadi urusannya.

Malah terkadang Snape yang bertanya, mengapa gadisnya tidak bertanya kepadanya tentang tugas tersebut. Dan Anvayz selalu menjawab 'Jika itu bukan menjadi urusanku, dan jika memang aku tak berhak mengetahui, maka aku tak akan ikut campur. Yang terpenting kau menjaga kesehatan dan jangan tertekan, aku selalu siap menerima keluh kesah dan amarahmu jika itu bisa meringankan bebanmu'.

Respons Snape? Dia sangat senang gadisnya mengerti keadaannya, setidaknya untuk saat ini. Entah beberapa waktu kemudian, hanya Merlin yang tahu.

Snape pun sudah memberitahu Dumbledore tentang hubungan mereka,—walaupun entah bagaimana dan lagi-lagi hanya Merlin yang tahu—dia sudah mengetahui hubungan mereka. Sebenarnya tak heran, mengingat dia adalah penyihir terhebat sepanjang masa. Bahkan Kakak dari Nenek-nya yang sangat berbakat dalam Ilmu Hitam pun kalah saat berduel dengan Dumbledore.

Harry, Ron, dan Hermione akan menceritakan tentang Quidditch World Cup yang kurang berjalan mulus karena tanda kegelapan di langit. Tetapi mereka berkata bahwa tidak akan cukup satu surat untuk menceritakannya, jadi mereka berjanji akan menceritakannya di kereta jika semoga saja Anvayz tidak tertidur.

Sirius Black berkata bahwa dia akan tetap bersembunyi, walaupun Anvayz cukup yakin jika dia tak akan segan-segan berkeliling jalanan Muggle dalam bentuk Animagusnya. Sirius juga berkata bahwa dia akan mencoba datang ke rumah orang tuanya, memeriksa apakah masih layak di tinggal atau tidak. Sirius juga berkata bahwa dia tak ingin merepotkan Arxeuz, sepupu iparnya itu telah berbuat banyak untuknya. Intinya, dia akan berusaha mandiri.

Sedangkan Anvayz? Dia sering menghabiskan waktunya di Perpustakaan Axlvy, tapi hari ini dia masih tertidur di kasurnya. Kali ini bukan tanpa alasan, dia tertidur karena habis membaca tiga buku tebal sekaligus hanya dalam semalam. Yang bilamana dia jeda akan membuatnya mati penasaran dan tidak akan tertidur nyeyak, jadi dia memutuskan untuk menamatkan tiga buku yang berhubungan satu sama lain tersebut.

"Hei Adik kecil!"

"Bangun!"

"Apa kau tak merindukan kami?"

Ya, itu Heus dan Zeus. Bersahut-sahutan mencoba membangunkan Anvayz. Tapi nyatanya? Adik mereka tidak terganggu sama sekali, dia masih tertidur nyenyak. Sampai-sampai...

"AAAAAAAA!!!!"

Heus dan Zeus melompat ke kasur Anvayz seperti anak kecil, membuat guncangan beberapa kali. Tentu membuat Anvayz langsung terbangun dan berteriak. Untunglah langit-lagit rumah mereka tinggi. Jika tidak, kepala mereka berdua akan terhantam langit kamar yang keras. Karena pada saat ini, tinggi mereka hampir 10 cm menyamai Snape.

Love but PrestigeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang