Chapter 68

856 89 69
                                    

Pada pagi Natal, Heus dan Zeus masuk ke kamar Anvayz dan membangunkan gadis itu lebih pagi dari biasanya. Mereka melompat seperti biasa di atas kasur Anvayz untuk membuat guncangan agar membangunkan adiknya.

"Adik kecil, bangun!"

"Beri aku lima menit lagi!" racau Anvayz, menutup wajah dengan bantal.

"Bangun, pemalas! Ini Natal!"

Anvayz langsung mengangkat kepalanya dari kasur dan menatap mereka berdua, "Benarkah?"

"Tidak, kami bercanda."

Anvayz mengerang kesal dan kembali menutup wajahnya dengan bantal.

"Kami berbohong, cepatlah bangun! Dad sudah menunggu."

Gadis itu langsung terduduk di kasur, dia mengusap matanya dan menguap sambil menunggu nyawanya terkumpul. "Kalian duluan saja, aku akan mandi terlebih dahulu."

Heus dan Zeus menatap Anvayz dengan ragu, "Kami tidak percaya," kata Heus.

"Kau akan tertidur lagi kan?" sambung Zeus.

Anvayz mendengus kesal, "Tidak, sungguh."

Mereka menggeleng, tetap tidak percaya. Anvayz menggerutu pelan seraya bangkit dari kasur, memasuki kamar mandi. Namun sebelum menutup pintu, dia mengulurkan kepalanya keluar, "Puas?!"

Heus dan Zeus tersenyum senang dan mengangguk kompak, "Baik, kami tunggu di bawah." dengan itu mereka keluar dari kamar Anvayz, gadis itu menutup pintu kamar mandi dengan bunyi cukup kasar dan segera mandi.

20 menit kemudian Anvayz keluar dari kamar mandi, dia segera menuju lemari dan berpakaian. Gadis itu segera menuju ruang keluarga di lantai bawah, mendapati Arxeuz, Heus, dan Zeus duduk di sofa.

Terdapat pohon Natal berukuran sedang di pojok ruangan, dan terdapat tumpukan hadiah yang ternyata belum dibuka. Anvayz menaikkan satu alisnya sebagai pertanyaan, mereka bertiga berdiri.

"Dad melarang kami membuka hadiah tanpamu." balas Heus.

Anvayz menyengir tanpa dosa dan menuju mereka, "Selamat Natal, Dad!" pekiknya, memeluk Arxeuz dan mengecup pipinya.

Arxeuz menerima pelukan dan mengecup kening putrinya sebagai balasan, "Selamat Natal, Princess."

Gadis itu melepas pelukan dan menuju Heus dan Zeus, memeluk mereka berdua sekaligus. "Selamat Natal untuk kalian!" pekiknya lagi, mengecup pipi keduanya.

Heus dan Zeus harus menutup telinga mereka karena suara Anvayz yang nyaring di ruangan yang sunyi, hanya ada suara kayu yang terbakar berasal dari perapian untuk menghangatkan ruangan. "Ya, ya. Selamat Natal untukmu juga, Adik kecil." kompak mereka, masing-masing mengecup pipi Anvayz di satu sisi yang berlainan.

Anvayz, Heus, dan Zeus mulai menuju ke tumpukan hadiah. Satu persatu dia membukanya dengan sabar, hadiah yang dia dapat tidak jauh berbeda seperti tahun lalu. Namun satu ada yang berbeda, tidak adanya kotak hitam seperti biasa yang bertuliskan nama Severus Snape, membuat Anvayz sedikit murung.

Sebagai gantinya, terdapat satu kotak putih kecil misterius. Tidak ada nama pengirim di sana, hanya ada nama Anvayz sebagai nama tujuan si pengirim. Namun Anvayz tetap membukanya. "Apa Dad tahu darimana hadiah ini berasal?" tanyanya sambil membuka kotak itu.

Arxeuz menggeleng, "Tidak,"

Kotak terbuka dengan kasar dan sebuah gelang terjatuh dari tempat itu karena Anvayz tidak cukup cepat menggapainya, menampilkan gelang perak dengan beberapa emerald dan diamond berselang-seling menjadi mata.

Kotak terbuka dengan kasar dan sebuah gelang terjatuh dari tempat itu karena Anvayz tidak cukup cepat menggapainya, menampilkan gelang perak dengan beberapa emerald dan diamond berselang-seling menjadi mata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Love but PrestigeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang