Chapter 67

641 78 57
                                    

Anvayz ingin memasuki kelas Transfigurasi, namun seorang pria Ravenclaw menghentikannya. "Apa kau Anvayz Axlvy?"

Anvayz mengerutkan kening, "Kurasa iya jika terakhir kali aku tidak mengganti nama."

Pria itu mendengus samar, namun tidak bisa menyembunyikan senyum karena ucapan gadis itu. "Kau selalu sangat sulit untuk diajak bicara, kau tahu itu?"

Anvayz merotasikan bola matanya, "Namun aku tidak berpikir demikian." lalu dia kembali berjalan, namun tangannya dicegat oleh Michael. "Nah, sekarang apa?"

"Aku hanya ingin menyampaikan pesan bahwa kau dipanggil oleh Headmaster,"

"Untuk?"

"Aku tak tahu."

"Aku sudah membolos kelas Transfigurasi banyak sekali, kali ini aku tidak ingin membolos." jujurnya.

"Dia juga memberimu surat izin, dan kau disuruh memberikan surat itu kepada Professor McGonagall." kata pria itu sambil memberikan surat yang dia kantongi.

Anvayz mengembuskan napas pasrah, "Thanks, um..."

"Michael Corner, kau bisa memanggilku Michael. Kita dulu satu organisasi."

"Oh ya?"

Michael mengangguk, "Ya, dan aku selalu mencoba untuk berbicara denganmu, namun kau selalu pergi duluan."

"Organisasi apa?"

"Laskar Dumbledore."

"Well, maaf saat itu tidak terlalu memperhatikan anggotanya."

"Bukan masalah," katanya sambil tersenyum, "Aku harus pergi, masih ada kelas. Sampai jumpa, jika berkenan?"

Anvayz tersenyum kecil dan mengangguk, "Sampai jumpa."

"Oh, Anvayz. Dumbledore suka soda asam." kata Michael seraya mengedipkan sebelah mata. Anvayz mengangkat kedua alisnya seraya mengangguk pelan.

Anvayz menarik napas panjang sebelum memasuki kelas Transfigurasi, dia melihat McGonagall sedang menilai perkamen di meja. Belum ada siswa di sana karena pada awalnya Anvayz memang sengaja datang sepuluh menit lebih awal.

"P-permisi Professor,"

McGonagall mendongak dari perkamen, dia meletakkan pena bulu dan menatap Anvayz. "Ya, Miss. Axlvy?"

"Aku izin tidak mengikuti kelas, karena—um... Professor Dumbledore memanggilku."

"Ini hanya idemu untuk membolos kelas hari ini atau bagaimana?"

Anvayz terkejut, "T-tidak! Aku memiliki surat." katanya seraya menyerahkan surat yang diberikan oleh Michael.

McGonagall menerima surat itu dan langsung membacanya, dia mendesah pasrah. "Baik, kau akan ku izinkan."

Anvayz tersenyum, "Terima kasih, Professor. Maaf selalu membolos kelasmu."

McGonagall ikut tersenyum, "Jika bukan karena nilaimu yang membantumu di sini, kau tidak akan naik kelas."

Gadis itu mengangguk, "Aku tahu."

"Oh, dan ngomong-ngomong..." panggil McGonagall saat Anvayz ingin berbalik keluar, "Tolong kendalikan Severus, dia menjadi mudah marah akhir-akhir ini. Err—dia memang mudah marah, tapi belakangan ini melebihi batas normalnya."

Anvayz membeku, "Um, k-kami berpisah."

McGonagall terkejut, dia berdehem singkat. "Itu menjelaskan kondisinya," katanya, masih terkejut. "Bagaimana bisa?"

"Cukup rumit." jawab Anvayz, jelas tidak mau mengungkit itu lagi.

"Well, maafkan aku. Aku tidak tahu."

Love but PrestigeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang