Chapter 47

837 100 145
                                    

"Tutup mulutmu, Lioness. Kau tak ingin seisi Wizarding World memasuki mulutmu, kan?"

 Kau tak ingin seisi Wizarding World memasuki mulutmu, kan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anvayz masih mengaga lebar. Dia berkedip beberapa kali, memastikan bahwa ini bukanlah mimpi. Astaga, kenapa kekasihnya tampan sekali?

Snape berdecak dan mengulurkan tangannya untuk menutup mulut Anvayz. Tapi saat tangannya terlepas, rahang Anvayz kembali jatuh.

30 detik berlalu dan Anvayz menggeleng untuk mengembalikan nalarnya, "Sejak kapan kau berganti pakaian?"

"Sejak aku tiba di sini, tentu saja." Snape memberi jeda, "Maaf, sepertinya kau menungguku terlalu lama."

Anvayz menggeleng, "Tidak, kau lupa jika aku mudah tertidur? Ini bukan salahmu." Snape tersenyum, "Karkaroff pasti membicarakan hal rumit denganmu sehingga ekspresinya terlalu takut." sambung Anvayz.

Snape menghela napas, "Kau tahu apa yang dia bicarakan, Lioness. Saat dia memergoki kita, pikirannya tertuju pada ketakutan itu."

"Tidak, aku tidak tahu." Anvayz menunduk, "A-aku belum terbiasa menggunakan Legilimency. T-tapi sekarang aku selalu memasang Occlumency, kau tenang saja."

"Kau harus terbiasa," Snape menarik napas, "Karkaroff semakin takut karena tanda kegelapan semakin gelap akhir-akhir ini, tidak seperti sebelumnya."

Anvayz membeku saat Snape membicarakan hal tentang Pelahap Maut, "J-jadi, Karkaroff adalah P-pelahap Maut? Pantas saja aku pernah melihat Hexa mengejar-ngejar dia."

Snape mengangguk lembut dan melanjutkan kalimatnya, "Ku sarankan agar dia kabur, aku akan mencari alasan untuknya."

"Mengapa?"

"Dia ketakutan, Lioness. Dia ingin keluar dari Pelahap Maut, sayangnya itu tidak bisa. Sekali kau menjadi bagian darinya, kau harus mengikutinya atau mati." nada suara Snape merendah di kalimat terakhir.

Anvayz panik, "M-maaf... Sepertinya itu topik sensitif untukmu."

Snape tersenyum, "Bukan masalah. Aku mengagumi Kakak dari Nenekmu, kau tahu? Pengikutnya mengabdi bukan karena paksaan, tetapi karena sukacita. Tidak seperti Dark Lord yang merekrut pengikut mereka dengan paksa dan ancamannya adalah nyawa."

"Jadi kau ingin menjadi pengikut Grindelwald?!"

"Bukan begitu, aku hanya mengagumi caranya memanipulasi."

Anvayz mendengus, "Memanipulasi orang tidak ada bedanya."

"Kau sedang membicarakan dirimu sendiri, hm?" Ledek Snape.

Anvayz langsung melotot, "Apa maksudmu?!"

"Tidak ada, aku hanya bercanda."

"Ck."

"Kau tahu—?"

"Tidak." potong Anvayz cepat.

"Aku belum menyelesaikan ucapanku."

Love but PrestigeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang