Chapter 62

667 83 68
                                    

Bulan Juni telah datang beberapa hari yang lalu, para siswa tahun kelima mulai menjalani ujian OWL mereka. Sedangkan siswa tahun ketujuh mengikuti ujian NEWT. Anvayz pun sudah jarang memiliki waktu berdua dengan kekasihnya karena dia sibuk belajar walaupun Harry dan Ron berpendapat tidak setuju jika Anvayz kurang belajar karena belajar Anvayz dan Hermione lebih dari cukup, lebih cukup dari mereka.

Anvayz dan yang lainnya sudah selesai mengikuti ujian praktek mereka yang diawasi oleh kementerian, sekarang mereka sedang berada di Great Hall untuk menjalani ujian tertulis. Ujian terakhir. Beberapa menit lagi sebelum ujian usai, Harry berteriak dan jatuh ke lantai batu yang dingin, membuat seisi Aula menoleh ke arahnya.

Salah satu pengawas kementrian mengecek kondisi Harry. Beberapa percakapan yang Anvayz tidak dengar, Harry pergi meninggalkan Aula. Anvayz berasumsi bahwa Pengawas Kementrian telah mengizinkannya pergi ke Hospital Wing. Gadis itu khawatir jika Harry kembali mendapat penglihatan Voldemort.

Setelah ujian selesai, Anvayz, Hermione, dan Ron bergegas menyusul Harry untuk memastikan keadaannya. Saat tiba di tangga pualam, mereka melihat Harry sedang tergesa-gesa.

"Harry!" kata mereka kompak.

"Apa yang terjadi? Apakah kamu baik-baik saja? Apakah kamu sakit?"

"Ke mana kamu?" tuntut Ron.

"Ikut aku," Harry berkata dengan cepat.

"Kita akan kemana, Rry?" tanya Anvayz.

"Ayolah, aku harus memberitahu kalian sesuatu." Dia menuntun mereka menyusuri koridor lantai pertama, mengintip melalui ambang-ambang pintu, dan akhirnya menemukan sebuah ruang kelas kosong ke mana dia masuk, menutup pintu di belakang Anvayz, Ron dan Hermione saat mereka berada di dalam, dan bersandar ke pintu itu, menghadap mereka. "Voldemort menangkap Sirius."

"Apa?"

Harry menjelaskan tentang penglihatan Voldemort yang terlintas di pikirannya saat ujian tadi berlangsung, terjadi perdebatan cukup serius di antara mereka agar Harry memikirkan baik-baik tentang keputusannya. Tapi dengan sikap keras kepala yang dimilikinya, akhirnya Anvayz, Hermione, dan Ron menyerah dan menuruti Harry untuk menyelamatkan Sirius di Kementrian.

Mereka semua berjaga di depan kantor Umbridge, sedangkan Harry dan Anvayz masuk untuk menggunakan perapiannya, Harry ingin memastikan apakah Sirius duduk manis di rumahnya atau tidak. Namun nahas karena Umbridge muncul menarik kerah jubahnya dengan wajah yang memerah karena amarah.

Di belakang Umbridge, terdapat Ginny, Ron, Hermione, Neville, dan Luna yang masing-masing ditahan oleh anak-anak Slytherin yang mengabdi pada Umbridge.

Malfoy yang tidak menyandra siapapun langsung menghampiri Anvayz dan menahan kedua tangan gadis itu di pinggangnya, dia mendekatkan bibir ke telinga kanan Anvayz untuk berbisik, "Kau selalu merepotkanku, Cousin."

"Jika tidak ingin membantu lebih baik kau diam, Draco." desis Anvayz.

Umbridge menuntut maksud dan tujuan Harry menyelinap ke kantornya, dia yakin jika Harry baru saja menghubungi Dumbledore. Tentu Anvayz yakin jika Harry tidak akan membocorkan hal apa yang mereka coba lakukan. Tetapi Umbridge tak tinggal diam, dia menyuruh Draco Malfoy untuk memanggil Snape ke kantornya.

Alhasil Malfoy muda itu melepaskan cengkramannya dari tangan Anvayz. "Semoga beruntung, Anvayz." gumamnya yang hanya didengar oleh Anvayz sebelum dia meninggalkan ruangan.

Tak lama kemudian, Malfoy memasuki ruangan, diikuti dari dekat oleh Snape. Malfoy kembali menghampiri Anvayz dan menahan kedua tangannya, Anvayz meringis kala cengkraman Malfoy mengencang.

"Anda ingin menjumpaiku, Kepala Sekolah?" kata Snape, pandangannya jatuh kepada Anvayz tepat saat dia memasuki ruangan. Anvayz membaca ekspresi kesal di wajahnya. Snape memutuskan pandangan darinya dan memandang berkeliling kepada semua pasangan murid yang sedang bergumul dengan ekspresi sama sekali tidak peduli.

Love but PrestigeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang