Az temenin kalian malming. Pasti kalian cuman rebahan, kan?
.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.
"Denganmu."
DEG.
Snape membeku karena ucapan ambigu dari gadisnya, kalimat itu bisa bermakna banyak. Tapi Snape mencoba tenang dan menjawab, "A-aku harus mendetensi Potter dan menilai perkamen, lioness. Kau bisa tidur di sana dan aku akan berada di kantor sampai besok pagi.
Anvayz mengangkat kepalanya agar menatap Snape intens, "Kau harus mengeloniku malam ini, sampai aku tertidur. Aku sangat lelah. Habis itu kau bisa menilai essay sialan itu."
Tanpa mendengar jawaban Snape, gadis itu merubah posisi. Dia mengangkangi Snape dan mengalungkan tangannya ke leher pria itu, mengubur wajahnya di lekuk leher Snape. Pria itu menelan ludahnya dengan paksa, Anvayz bisa merasakannya.
Anvayz bernapas dengan tenang di sana, mencoba untuk tertidur. Snape sangat bersyukur gadisnya tidak banyak bergerak, dan Beruntung leher Snape tertutup kerah tinggi dan scarf untuk mengurangi rasa hembusan napas hangat gadisnya. Jika dua hal yang tak diinginkan itu terjadi, pria itu yakin kemungkinan besar Snape junior akan bangun dari tidur panjangnya.
Dan Snape masih membeku kala gadisnya berubah menjadi sangat manja malam ini. Apa ini yang dirasakan Anvayz saat Snape bermanja padanya? Pria itu menghela napas, "Sebentar lagi Potter akan kesini, lioness. Dia akan melihat kita."
"Aku tak peduli, aku hanya ingin tertidur di pelukanmu." gumam Anvayz mendusel leher Snape dan mengencangkan pelukannya.
Sekali lagi Snape menelan ludahnya kasar, lalu dia menarik napas panjang. "Baiklah, buat dirimu tidak terlihat selain kepada diriku."
"Sihir itu masih bekerja saat kita turun dari Menara Astronomi, kau tak perlu risau."
Pria itu mengangguk pasrah, satu tangan memeluknya, tangan yang lain mengelus lembut kepala gadisnya. Kepala Anvayz turun ke dada bidang Snape, detak jantung Snape yang stabil serta aroma tubuh Snape yang memabukkan membuat Anvayz tenang dan terlelap begitu cepat.
Tok! Tok! Tok!
Mereka dalam posisi itu cukup lama, sampai terdengar ketukan di pintu. Snape berdecak pelan dan menjentikan tongkatnya untuk membuka pintu, "Masuk!" serunya tanpa melihat ke arah pintu.
"Terlambat 15 menit, Potter."
"A-aku habis mencari Anvayz keliling kastil, Sir. Dia tidak ikut makan malam." dan dia sama sekali tidak terlihat di Peta Perampok. Di tambah Cho Chang yang pergi ke Yule Ball bersama Cedric membuatku hanya ingin mengubur diri. Sambung Harry dalam hati.
"Tidak ada alasan, cepat sikat lantai ini dan rapikan buku yang berada di rak pojok sesuai Abjad." balas Snape tegas, dia tidak menoleh ke arah Harry di belakang karena ada Anvayz di pangkuannya.
Harry bingung, tidak biasanya Snape mengalihkan pandangannya dan duduk diam di sofa menghadap ke perapian. Biasanya dia akan duduk di meja kerja dan menilai perkamen atau mengawasi Harry selama detensi dan terus mencari kesalahan. Tapi Harry menggeleng acuh dan mulai menjalani detensinya.
Tahu apa yang dipikirkan Harry, Snape langsung memanggil salah satu buku untuk dibacanya agar Harry tidak terlalu curiga.
Sialan, Vay. Kau di mana? Ku kira bersama Snape di sini, Heus dan Zeus bisa membunuhku jika tidak menemukanmu. Batin Harry muram seraya menyikat lantai batu yang dingin.
Selama satu bulan ini kau hanya tidur satu atau dua jam, dan Hermione bilang kau sudah tiga hari terkahir tak tidur. jika hari ini kau juga tidak tidur maka Dad akan membunuh Heus, Zeus dan diriku juga. Lanjut Harry masih bermonolog.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love but Prestige
RomanceAnvayz Zavren Axlvy. Gadis asrama Gryffindor dan sahabat baik golden trio, ia sering membuat masalah hampir setiap harinya. Tetapi juga hampir selalu lolos dari pengurangan poin oleh para Professor, kecuali Professor Snape tentu saja. Prestasinya d...