Chapter 54

730 90 83
                                    

Lima hari telah berjalan dengan sedikit tidak nyaman. Setiap Anvayz dan Snape berduaan, pasti Heus dan Zeus muncul dengan tiba-tiba, mengganggu acara mereka. Bahkan tidak segan-segan melangkah di antara Anvayz dan Snape saat mereka berdua sedang berdiri di koridor, padahal jalan di belakang mereka masih cukup untuk dilewati orang lain.

"Sorry, Sir. Kami kira tidak ada orang yang berdiri di tengah-tengah koridor." gumam Heus menahan seringai.

Snape menggeram, "Apa yang kalian mau?! Kenapa selalu menggangguku?!"

Heus dan Zeus tidak bisa lagi menahan seringai, "Sudah hari kelima dan anda belum mengizinkan kami terbang di halaman Manor, Sir. Izinkan kami, maka kami tidak akan mengganggu kalian." Kata Zeus.

Snape tampak berdebat dengan pikirannya, dia takut perlindungan Manor tidak cukup kuat untuk menahan penyusup, takut jika dengan mudah diterobos dan keberadaan mereka terancam.

"Kami dapat meyakinkan Anda bahwa kami akan bersikap baik dan memasuki Manor satu jam sebelum matahari terbenam." ujar Heus dengan mantap.

"Perlindungan Manor sangat kuat, kau tak perlu khawatir." ucap Zeus, seperti menebak apa yang berada di pikiran Snape.

Snape mendengus kasar dan mengangguk samar. Mata Heus dan Zeus berbinar, mereka melakukan gerakan tangan tos dan langsung berlari menjauh dari Snape dan Anvayz, mengambil sapu untuk terbang mengitari halaman Manor.

"Apa yang membuatmu sangat berat membiarkan mereka melintasi halaman?" tanya Anvayz heran.

"Aku meragukan mereka, takut jika tidak terlihat oleh pandanganku dan mereka dalam bahaya. Takut jika aku tidak bisa menepati janjiku kepada Arxeuz."

Anvayz tersenyum dan menangkup wajah Snape, mengelus pipinya lembut. "Kau menepati janjimu, Sev. Kau melakukannya dengan sangat baik. Kau menjaga kami dengan baik."

Snape tersenyum dan merengkuh pinggang kekasihnya, membawanya ke dalam pelukan. Membenamkan wajahnya di antara bahu dan leher gadisnya, napas hangat menerpa lehernya. Hampir seluruh berat badan ditompang Anvayz, pria itu sedikit menunduk karena perbedaan tinggi. "Aku mencintaimu." bisiknya lembut.

Anvayz tersenyum dan membalas pelukan Snape, "Aku juga mencintaimu, sayang."

*#*#*#

Setelah satu bulan beradaptasi, akhirnya Snape tidak peduli lagi dengan kehadiran Heus dan Zeus yang mengganggu waktu mereka bersama. Snape hanya menganggap si kembar sebagai debu kecil yang cukup dihiraukan, bahkan Snape tak segan-segan mengumbar kemesraan di depan mereka berdua.

Anvayz dan Snape sedang berada di ruang keluarga, duduk di sofa panjang. Sebenarnya hanya Anvayz yang terduduk, Snape merebahkan tubuhnya dan menggunakan paha Anvayz sebagai bantal. Melipat kedua tangannya di dada, dan memejamkan mata. Menikmati belaian lembut dari kekasihnya.

Gadis itu memainkan Surai hitam Snape, mengusapnya, memelintir, dan menjerat rambut pria itu dengan jari-jarinya. Walaupun rambut Snape terlihat berminyak, tetapi jika disentuh sangat halus dan lembut. Sangat berbeda dari penampilan, jelas jika orang tidak bisa menilainya hanya dengan melihat. Mereka tidak merasakan betapa lembut rambut pria itu, hanya Anvayz yang diberi akses.

Karena terlalu asik bermain dengan rambut pria itu, Anvayz tidak menyadari jika kekasihnya sudah memasuki alam mimpi. Dia baru menyadarinya saat Snape tidak membalas panggilannya.

Anvayz mendengus sebal dan lanjut mengusap rambut kekasihnya, sesekali jari jemarinya melintasi fitur-fitur wajah Snape yang tenang saat sedang tertidur. Bahkan dia tidak menyadari jika Heus dan Zeus memasuki ruangan setelah selesai lebih awal dari biasanya untuk bermain sapu terbang.

Love but PrestigeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang