Rest in peace, Helen.
Temenin Alan di sana :)
/*
.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.
Arxeuz muncul dari perapian tak lama setelah Anvayz pergi, dia muncul bersama dengan Fudge dan anggota Kementrian yang lain. "Harry, kau tidak apa-apa?" tanya Arxeuz saat menghampiri Harry.
Harry terisak, "Maafkan aku, Dad. Anvayz diculik, Anvayz diculik oleh Bellatrix. Semua salahku, Sirius mati juga salahku."
Bagai ditusuk jutaan kali dengan pisau, Arxeuz merasakan sakit menghujami dadanya. Dia gagal menjaga anaknya, dia gagal menyelamatkan belahan jiwanya untuk yang kedua kalinya, dia gagal... Menepati janjinya kepada Zavren.
Cukup Zavren, jangan Anvayz.
Namun Arxeuz berusaha tegar, dia langsung memeluk Harry, "Sshhh... Tidak apa-apa, Anvayz akan baik-baik saja. Dad akan menemukannya dengan cepat."
Dumbledore menghampiri mereka, "Maafkan aku tidak bisa menjaga anakmu, Arxeuz. Aku janji kita akan menyelamatkannya."
Arxeuz hanya bisa tersenyum paksa dan mengangguk sebagai tanggapan. "Aku akan membawa murid yang lainnya ke Hogwarts." katanya, berusaha mengalihkan topik. Dumbledore yang paham niat Arxeuz hanya bisa mengangguk.
Arxeuz menghampiri Ron, Hermione, Luna, dan Neville yang juga sama babak belurnya dengan Harry. Dia menuntun mereka semua memasuki perapian agar bisa sampai ke Hogwarts.
Sesampainya mereka di Hogwarts, Arxeuz membawa mereka ke Hospital Wing untuk mendapat penanganan lebih lanjut. Menjelaskan beberapa penyebab mereka terluka kepada Madam Pomfrey yang berperan sebagai penyembuh.
Namun... Saat Arxeuz keluar dan menutup pintu ganda Hospital Wing, dia mendapati Snape yang menghampirinya dengan wajah datar bagi orang lain, tapi cukup panik di mata Arxeuz. Dia belum bisa menemui kekasih putrinya saat ini, dia takut jika Snape semakin terguncang dengan fakta keberadaan Anvayz. Tapi apa boleh buat, Snape sudah di depan mata.
Snape menoleh ke kanan dan ke kiri terlebih dahulu untuk memastikan mereka sendiri, saat dirasa aman, dia langsung membuka suara. "Arxeuz, di aman Anvayz?"
Arxeuz mengamati mata Snape yang memerah, dan suaranya yang sedikit bergetar walaupun dia yakin jika Snape sudah berusaha menutupinya. Snape tidak bisa menyembunyikan kondisinya, tidak di depan Arxeuz.
Arxeuz berdehem sebelum berbicara, "A-apakah sopan jika aku baru datang ke sini dan kau langsung mengajukan pertanyaan? Setidaknya siapkan teh hangat." gumamnya, lagi-lagi berusaha mengalihkan perhatian.
Snape dengan muram mengangguk, "Ikut aku."
Arxeuz menghela napas lega, setidaknya dia bisa menjauhkan Snape dari tempat umum, khawatir jika Snape lepas kendali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love but Prestige
RomanceAnvayz Zavren Axlvy. Gadis asrama Gryffindor dan sahabat baik golden trio, ia sering membuat masalah hampir setiap harinya. Tetapi juga hampir selalu lolos dari pengurangan poin oleh para Professor, kecuali Professor Snape tentu saja. Prestasinya d...