Snape, yang masih duduk di meja kerja nya mendongak kaget saat si kembar Axlvy memasuki ruangannya. Walaupun sikap yang Snape lihat dari mereka berdua datang ke sana dengan setenang mungkin dan tak berniat untuk mencari keributan, tetapi pria itu dapat melihat kilatan marah di mata Heus dan Zeus yang sangat jarang mereka tunjukkan. Malah Snape tidak pernah melihat ekspresi seperti itu di mata mereka.
Ekspresi Heus dan Zeus sangat berbeda dari biasanya, wajah mereka yang Snape kenal yaitu penuh dengan ekspresi jenaka dan jarang bertampang serius, sekalipun saat ujian. Tapi kali ini berbeda, mereka sangat-sangat mirip dengan Arxeuz saat tegas. Benar-benar cerminan dari Ayahnya.
Snape menelan ludahnya kasar, tapi tidak menunjukkan ekspresi apapun yang berlebihan. Dia memasang wajah dingin dan datar kepada mereka, menunjukkan dominasi dan kuasanya di ruangannya sendiri.
Heus dan Zeus sampai di seberang meja kerja Snape. Pria itu menyandarkan tubuhnya ke punggung kursi. Melipat tangannya di dada dan menatap mereka dengan tenang.
"Kurasa detensi kalian setelah makan malam, bukan sebelum makan malam. Apa yang membawa kalian ke sini?" Snape memulai.
Mata Heus dan Zeus tidak pernah meninggalkan mata Snape. Mereka berdua mencoba tenang, tapi kilatan marah di mata mereka membuat usaha itu sia-sia.
"Mencari Adik kami, tentu saja." Heus menjawab dengan tenang, namun malah terdengar mengintimidasi.
Pria itu menegakkan duduknya, menaruh lipatan tangannya di meja dan membalas ucapan mereka dengan tatapan yang lebih mengintimidasi. "Apa yang membuat otak cerdas kalian berpikir jika Anvayz berada di sini?" sarkas Snape.
"Itu pertanyaan bodoh yang sangat tidak penting untuk dijawab. Izinkan saya mewakili pertanyaan kami, di mana. Adik. Kami." balas Zeus menekan tiga kata terakhir, mencoba setenang Heus dalam ucapannya.
Snape menatap mereka tajam, emosinya sudah mulai mendidih. "Aku sama sekali tidak mengetahui keberadaannya dan akupun mencarinya. Jika tidak percaya, kalian bisa menggeledah setiap inci ruanganku bahkan sampai ruangan pribadi ku untuk membuat kalian percaya dengan kepala keras kalian!"
Heus menaikkan satu alisnya, mulai tertarik dengan percakapan ini. "Well, kami sama sekali tidak ada niatan untuk mencari keributan, Sir. Tapi itu akan terjadi jika anda tak dapat menemukan Adik kami sampai besok pagi."
"Kami percaya jika Anvayz tidak berada di sini, tapi yang jelas 'Ke mana dia?' pasti hilangnya dia ada hubungannya dengan anda." sahut Zeus.
"Sudah ku katakan jika aku tak tahu di mana keberadaannya! Kami bahkan belum memiliki waktu luang selama sebulan ini, apa yang kalian harapkan?" amarah Snape mulai memuncak. Ditambah rasa frustasi yang mendalam, dan dia harus menutupinya dengan baik membuatnya hampir kehilangan kendali.
"Anda sangat-sangat tidak bertanggung jawab, Sir—"
Snape langsung bangun dan menarik jubah Heus yang sangat rapi seperti mencerminkan anak baik-baik, berlainan dengan sikap mereka yang selalu membuat onar. Amarah pria itu sudah memuncak, matanya berkilat tajam bak sebilah pedang yang diasah dan dirawat setiap hari dengan sangat baik. Mampu membuat siapa saja terbunuh hanya dengan tatapannya.
Namun itu tak berlaku untuk Heus dan Zeus, manik hazel mereka tidak meninggalkan manik onyx Snape sedetik pun. Tatapan mereka bahkan mulai ikut menajam, menandakan bahwa mereka sama sekali tak gentar dengan tidakan Snape.
"Jaga. Bicaramu. Axlvy." Snape snapped, "Jangan ikut campur masalah yang bahkan kalian tidak ketahui! Aku selalu bertanggung jawab dalam setiap tindakanku."
"Kalau begitu buktikan, Professor. Kami tak butuh omong kosong darimu. Cari Adik kami sampai dapat, tidak boleh melebihi waktu sarapan esok pagi. Jika lewat, kami akan memberi tahu masalah ini kepada Dad. Tentu kau tak ingin hal fatal terjadi di antara hubungan kalian, kan?" sahut Zeus, membuat tatapan mata Snape langsung melesat ke arahnya dengan cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love but Prestige
RomanceAnvayz Zavren Axlvy. Gadis asrama Gryffindor dan sahabat baik golden trio, ia sering membuat masalah hampir setiap harinya. Tetapi juga hampir selalu lolos dari pengurangan poin oleh para Professor, kecuali Professor Snape tentu saja. Prestasinya d...