Chapter 22

973 122 16
                                    

Baiklah... tapi kau harus membantuku, Sirius," kata Lupin. "Aku hanya tahu bagaimana mulainya..."

Lupin berhenti. Terdengar bunyi keras di belakang mereka. Pintu kamar terbuka sendiri. Mereka berenam menatapnya. Kemudian Lupin berjalan mendekati pintu dan melongok ke bordes.

"Sepertinya kita kedatangan tamu," kata Anvayz mata nya memandang lantai.

"Tak ada orang..."

"Tempat ini ada hantunya!" kata Ron.

"Tidak ada," kata Lupin, masih memandang pintu dengan bingung.

"Lanjutkan saja, mungkin tamu kita ingin mendengar pembicaraan ini" gumam Anvayz masih memandang lantai tapi mata nya menajam.

"Shrieking Shack tak pernah berhantu... jeritan-jeritan dan lolongan-lolongan yang biasa didengar penduduk itu adalah jeritan dan lolonganku." Lupin menyibakkan rambutnya dari matanya, berpikir sejenak, kemudian berkata, "Dari sinilah segalanya berawal—saat aku berubah menjadi manusia serigala. Semua ini tak akan terjadi kalau aku tidak sampai tergigit... dan kalau aku tidak begitu tolol..."

Dia tampak waras dan lelah. Ron mau menyela, tetapi Hermione berkata, "Ssh!" Dia menatap Lupin dengan amat sungguh-sungguh.

"Aku masih kecil sekali ketika aku digigit. Orang-tuaku mencoba segalanya, tetapi waktu itu belum ada obatnya. Ramuan yang selama ini dibuat Profesor Snape untukku adalah penemuan baru. Ramuan itu membuatku aman. Asal aku meminumnya seminggu sebelum malam purnama, pikiranku tetap pikiran manusia selama aku berubah menjadi manusia serigala... aku bisa berbaring melingkar di kantorku, serigala yang sama sekali tak berbahaya, menunggu saatnya bulan memudar lagi. Lalu saat Vay dan Harry mengunjungi kantor ku, Vay menyadari jika aku seorang Werewolf, itu rahasia yang dimaksud oleh Anvayz" Lupin menoleh ke Harry.

"Cepatlah, Remus," geram Black, yang masih mengawasi Scabbers dengan ekspresi wajah lapar mengerikan.

"Aku hampir selesai, Sirius, hampir... nah, berbagai kemungkinan menyenangkan sekarang terbuka bagi kami, setelah kami berempat bisa bertransformasi. Tak lama kemudian kami meninggalkan Shrieking Shack dan berkeliaran di halaman sekolah dan desa di malam hari. Sirius dan James bertransformasi menjadi binatang besar-besar, sehingga mereka bisa mengontrol manusia serigala. Aku tak yakin ada murid Hogwarts lain yang lebih tahu dari kami tentang seluk-beluk Hogwarts dan Hogsmeade... Dan begitulah maka kami membuat Peta Perampok, dan mencantumkan nama-nama julukan kami. Sirius adalah Padfoot. Peter adalah Wormtail. James adalah Prongs."

"Binatang apa...?" Harry ingin bertanya, tetapi Hermione memotongnya.

"Itu masih berbahaya! Berkeliaran di malam hari dengan manusia serigala! Bagaimana kalau Anda berhasil melepaskan diri dari mereka lalu menggigit manusia?"

"Pikiran itu sampai sekarang masih menghantuiku," kata Lupin berat. "Dan memang sudah sering nyaris terjadi. Semuanya membuat kami tertawa sesudahnya. Kami masih muda, tidak berpikir panjang—terbuai oleh kepandaian kami."

Wajah Lupin mengeras, dan suaranya terdengar jijik terhadap dirinya sendiri. "Selama setahun ini, aku berperang batin, apakah sebaiknya aku memberitahu Dumbledore bahwa Sirius itu Animagus. Tetapi aku tidak melakukannya. Kenapa, Karena aku terlalu pengecut. Itu akan berarti aku mengkhianati kepercayaannya sewaktu aku bersekolah di sini, mengakui bahwa aku melibatkan teman-temanku... padahal kepercayaan Dumbledore berarti segalanya bagiku. Maka kuyakinkan diriku bahwa Sirius memasuki kastil menggunakan ilmu hitam yang dipelajarinya dari Voldemort, bahwa fakta dia Animagus tak ada hubungannya dengan itu... jadi, pendapat Snape tentangku selama ini ada benarnya juga."

"Snape?" tanya Black kasar, mengalihkan pandangannya dari Scabbers untuk pertama kalinya dan mendongak menatap Lupin. "Apa hubungan Snape dengan ini?"

Love but PrestigeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang