Chapter 69 🍋

2.1K 88 188
                                    

KALIAN HARUS TAU AZ NAHAN DIRI 10 HARI BUAT GAK UPDATE!!

.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.-.

"Tidak, Severus."

"Mengapa?" tanya Snape lirih, memasang tampang anak anjing yang Anvayz bisa bersumpah bahwa ibunya sendiri bahkan belum pernah melihat Snape mengeluarkan tatapan seperti itu.

Demi Merlin, Anvayz belum pernah melihat tatapan seperti itu sebelumnya! "Tidak sekarang. Tidak hari ini. Tidak saat kau mabuk." katanya tegas.

Sekarang Snape mengeluarkan tatapan seperti anak kecil yang tidak diberikan permen. Astaga, Anvayz bisa gila karenanya! "Kau tidak mau diriku, ya? Apa orang lain sudah memilikimu? Apa itu Draco Malfoy?"

"Kau tidak akan menyentuhku seperti tadi jika kau dalam keadaan sadar, Severus."

Snape menunduk, "Benar, kau tidak menginginkanku."

Anvayz mengerang kesal dan memberikan Alkohol yang masih tersisa setengah botol kepada Snape, "Minum."

Snape memiringkan kepalanya, nampak bingung. Namun dia tetap menerima botol itu dan mulai meneguknya. Anvayz kembali melipat tangannya, mengamati Snape.

"Bagaimana? Enak?"

"Pusing." gumam Snape, mengetuk-ngetuk kepala dengan tangannya.

Anvayz berusaha menahan tawa, dia mulai menikmati pemandangan Snape yang sedang mabuk. Kapan lagi dia melihat Snape yang bertingkah seperti itu? Rasanya sangat langka.

"Nah, sana tidur. Aku akan pergi dari sini."

Snape menggeleng, mengusap-usap kaki Anvayz yang masih menempel di dadanya dengan tangan kanannya. Anvayz merenungkan perlakuan yang dia lakukan kepada Snape beberapa bulan terakhir ini, hal itu membuatnya menyesal dan sedih.

"Baby won't you tell me why there is sadness in your eyes," Snape terus mengusap-usap kaki Anvayz, gadis itu hanya menyimak apa yang Snape racaukan.

"I don't wanna say goodbye to you."

"Love is one big illusion I should try to forget,"

"But there is something left in my head." pria itu mengetuk-ngetuk pelipisnya.

"You're the one who set it up now you're the one to make it stop,"

"I'm the one who's feeling lost right now."

"Now you want me to forget every little thing you said,"

"But there is something left in my head." lagi-lagi dia mengetuk-ngetuk kepalanya.

"I won't forget the way you're kissing," tangan kirinya menyentuh bibir tipisnya, sedangkan tangan kanan tetap mengusap kaki Anvayz.

"The feeling's so strong were lasting for so long."

"But I'm not the man your heart is missing," tangannya merambat ke bagian paha Anvayz, namun Anvayz mendorong tangan nakal itu kembali ke bagian bawah kakinya menggunakan kaki kirinya.

"That's why you go away I know."

"You were never satisfied no matter how I tried,"

"Now you wanna say goodbye to me."

Love but PrestigeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang