Snape telah kembali ke Hogwarts tepat setelah Natal, sedangkan Anvayz kembali ke Hogwarts pada awal Januari. Sehari sebelum ulang tahun Severus Snape.
Anvayz ingin sekali menghabiskan waktu dan merayakan hari ulang tahun pria itu dengan tenang, melupakan sebentar semua masalah yang terjadi. Namun pada hari yang dinanti-nanti, Snape berkata bahwa dia mempunyai pertemuan dengan Pelahap Maut, dia terpaksa membatalkan rencana mereka.
Mau tidak mau Anvayz hanya bisa pasrah, akhirnya dia lebih memilih untuk berpatroli mengelilingi kastil secar bebas, selagi The Carrows pergi mengikuti pertemuan dengan Snape.
Anvayz dan Blaise memutuskan untuk berpisah, Blaise berpatroli di Dungeon, lantai satu, dan lantai dua. Sedangkan Anvayz berpatroli di lantai tiga sampai ke lantai tujuh. Blaise berpikir bahwa itu tidak adil karen dia mengambil bagian terlalu sedikit, namun Anvayz berkata bahwa dia hanya ingin berjalan-jalan di kastil.
Blaise pasrah, gadis itu sangat manipulatif. Anvayz tersenyum senang dan mulai berpatroli dari lantai tujuh ke lantai tiga, lalu kembali ke lantai tujuh. Dia berkeliling dengan bebas, Peta Perampok ada di balik sweaternya, dia tetap waspada.
Turun ke lantai tiga, Anvayz berpapasan di tangga bergerak dengan Snape yang wajahnya terlihat sangat stress dan tegang. Hampir saja gadis itu menabrak dadanya.
Snape menaikkan satu alisnya sebagai tanda tanya, sedangkan Anvayz memberinya senyum lebar. "Malam, Severus."
"Mengapa kau belum tidur, Vay?" tanya Snape, mengabaikan sapaan gadisnya.
Anvayz mengangkat bahu, "Aku berpatroli, selagi tidak ada The Carrows yang mengganggu. Aku ingin berkeliling kastil secara bebas seperti dulu."
Snape mengangguk, "Sendirian?"
"Ya, aku dan Blaise memutuskan untuk berpencar."
Snape tersenyum, menarik pinggang gadis itu mendekat dan membenamkan wajahnya di antara leher dan bahu Anvayz. Memeluknya erat. Anvayz secara naluri melingkarkan tangannya di tubuh pria itu, ikut memeluknya erat.
Hening cukup lama, Snape sama sekali tidak bergerak. Anvayz yang bingung dengan hal ini otomatis ikut terdiam, membiarkan Snape terus memeluknya. Mungkin dia sedang benar-benar stress.
"Severus?"
"Hm?"
"Kau tidak takut kita tertangkap oleh The Carrows? Jelas mereka pasti sudah kembali juga, kan?"
"Tidak," gumam Snape, "Pangeran Kegelapan menahan mereka sampai besok."
"Oh ya? Mengapa?"
"Yah, kurang lebih yang satu diberi hukuman karena tidak mematuhi perintah Pangeran Kegelapan untuk menjauhiku dan yang lainnya juga diberi hukuman karena kalah melawan seekor bayi Chupacabra."
Anvayz tertawa pelan, hal itu menghangatkan hati Snape yang sedang kusut. "Malam yang indah, kalau begitu."
Snape bersenandung tanda setuju.
Karena Snape tidak melepaskan pelukannya, Anvayz diam-diam mengambil tongkat Snape dari lengan kemejanya dan mendorong Snape menjauh.
Snape terlihat bingung, namun segera membulatkan matanya kala melihat sesuatu yang dipegang gadis itu. "Berikan tongkatku, Anvayz!"
Anvayz menggeleng dan mulai lari dengan berjalan mundur sambil melakukan salah satu tindakan yang sangat dewasa yaitu menjulurkan lidah, lalu dia segera berbalik dan berlari lebih cepat.
Snape mengejarnya, jelas. Dia hampir menangkap gadisnya, namun salah satu tangga yang sedang dia pijak mulai berbelok ke arah lain. Hal itu membuat Anvayz sangat senang, dia memberi ejekan kepada Snape sebelum berlari menjauh. Anvayz dan Snape saling melontarkan tawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love but Prestige
RomanceAnvayz Zavren Axlvy. Gadis asrama Gryffindor dan sahabat baik golden trio, ia sering membuat masalah hampir setiap harinya. Tetapi juga hampir selalu lolos dari pengurangan poin oleh para Professor, kecuali Professor Snape tentu saja. Prestasinya d...