"Jangan percaya dengan Ron oke? Dia sedang mabuk!" Hermione menatap ku dengan khawatir seolah-olah perkataan Ron tentang Astoria menjadi beban pikiran ku sekarang.
Yeah memang.
"Tapi dia berbicara sejujur nya, Hermione?" Harry berkata dengan nada tinggi seolah-olah dia sedang memanas-manasi suasana. "Aku kenal dengan Astoria Greengrass, dia lebih muda dua tahun dari kita kurasa. Dia dari asrama Slytherin dan seharus nya sekarang dia masih di Hogwarts."
Aku melotot lebar, dan menutup rapat mulut ku menggunakan kedua tangan ku, terkejut dengan apa yang baru saja dikatakan oleh Harry.
"Jadi, dia sekarang tahun keenam di Hogwarts, eh?" Aku berkata dengan suara kaget, Harry mengangguk-ngangguk, "Demi apa, berarti dia masih enam belas tahun?"
"Astaga Demi-Jenggot-Merlin, seorang anak berumur enam belas tahun berusaha memperebutkan Malfoy dari mu!" Hermione berkata keras-keras dengan wajah yang tak kalah shock dari ku.
"Hah, enam belas tahun? Ngaco banget sih! Aku sendiri yang melihat nya dia tampak seumuran dengan kita. Bahkan dia tampak sangat dewasa." Ron menambahkan dengan serius, seperti nya dia sudah tidak dalam kondisi mabuk lagi karena Hermione sudah melemparkan beberapa mantra agar Ron kembali semula.
"Tidak, Ron. Aku tahu informasi nya dari Ginny. Selama libur musim panas aku menginap di rumah mu, ingat? Dia pernah bercerita tentang Astoria Greengrass murid kelas enam dengan wajah boros nya!" Harry berkata dengan sangat yakin, "Kurasa wajar saja kau mengira dia tua, karena wajah nya, padahal dia masih enam belas tahun."
"Astaga hal ini benar-benar tidak bisa di biarkan!" Hermione berkata masih sama shock nya dengan tadi, dan dia meraih kembali tas manik-manik nya dengan gusar seolah-olah dia ingin membuat rencana.
"Apa yang kau lakukan, Hermione?" Aku menunduk kebawah tempat tidur ku dan melihat Hermione yang sibuk mengambil sesuatu dari dalam tas nya.
Dia tampak terlihat pasrah, "Kita harus mengetahui kebenaran nya!"
Aku, Harry dan Ron saling pandang tidak mengerti, sepersekian detik kemudian Hermione menghela nafas pasrah, "Kita harus segera bertemu dengan Astoria Greengrass!" Hermione meninggikan suara nya lagi dengan tegas.
Ron melotot tidak percaya, "Astaga, kau gila? [Y/N] sedang sakit dan dirawat disini. Kita tidak mungkin—"
"Aku koreksi, oke?" Hermione berkata dengan jengkel, "Maksud ku kita tidak boleh mengajak [Y/N]. Mungkin kita bertiga yang harus mencari Astoria Greengrass itu untuk mengetahui kebenaran nya tanpa berpikir aneh-aneh dan berasumsi negatif!" Hermione berkata dengan tegas diikuti oleh anggukan Harry dan Ron yang seperti nya sangat setuju.
"Kurasa kalian tidak perlu melakukan itu." Aku berkata dengan suara pelan, "Aku punya peri-rumah Kreacher, kan—"
Ucapan ku terhenti ketika pintu terbuka sangat lebar. Terlihat jelas dokter perempuan yang memakai baju putih dengan stetoskop yang masih di kerah leher baju nya, diikuti oleh perawat-perawat lain nya.
"Bagaimana perasaan mu? Apakah sudah membaik?" Sapa Dokter Chang dengan wajah khas Asia nya, yang aku kenali, tersenyum tenang namun dia mempunyai lesung pipi yang manis sekali meskipun dia seorang muggle paruh baya.
"Yeah kurasa lebih baik dari sebelum nya." Aku berkata dengan suara sangat kecil sekali.
"Aku akan menurunkan dosis obat mu, dan pengobatan terapi mu juga. Mrs Malfoy baru saja menghubungi ku bahwa kau baru saja sedang mengandung bayi." Dokter Chang berkata tersenyum ramah sambil mengganti beberapa selang infus yang tertempel diatas kulit tangan ku. Sehingga aku merasa tangan ku yang sekarang jauh lebih ringan karena selang infus sekarang hanya tipis dan dikit.
KAMU SEDANG MEMBACA
HARDEST CHOICE | d. malfoy
FanfictionPernikahan ini dibuat hanya karna harta, kasta keluarga, dan keturunan darah murni penyihir. Tak masalah jika aku tidak mencintai laki-laki itu. = = = = = = = = = = = = Seluruh isi Hogwarts ku jamin tidak akan ada yang mengetahui bahwa aku sudah me...