Aku berjalan-jalan sebentar, untuk melihat udara segar di luar Hogwarts. Hanya sendiri, karna Harry sibuk berlatih untuk tugas ke tiga nya, dan aku membiarkan Hermione untuk menemani nya.
Aku berjalan tanpa tujuan, melewati pondok Hagrid, menggunakan syal dan jubah Gryffindor ku.
"Ah, rupanya kau disini, ya." Ujar seseorang di belakang ku dengan senyum lebar nya.
Aku mengerutkan kening, "Draco? Ada apa—maksud ku, ngapain kau disini?" Ujar ku dingin.
"Sama seperti mu." Ujar dia singkat dan dia berjalan di samping ku dengan jarak agak jauh dari tubuh ku.
"Ho'oh." Aku mengangguk kecil tanpa menatap nya.
"Bagaimana hubungan mu dengan Potter?" Tanya dia dingin samar-samar aku merasakan dia menatap ku.
"Biasa saja." Ujar ku singkat dan terus melangkah kan kaki ku dengan nya.
"Maafkan soal Daily Prophet itu, aku tahu itu membuat mu sangat kesal—"
"Katakanlah apa yang mau kau katakan. Aku tak suka basa-basi mu." Ujar ku menatap dia dengan tatapan galak.
"Aku hanya ingin kau mengakhiri hubungan mu dengan Potter." Ujar Draco dengan mantap, aku mengangkat sebelah alis ku.
"Apa aku tidak salah dengar?"
Ia menghela nafas panjang, kemudian 5 detik kemudian ia berkata, "Tidak, kau tidak salah dengar."
"Untuk apa? Apakah kau lupa dengan peraturan yang pernah kita buat dan kau sudah—mensepakati nya." Ujar ku, lalu aku melihat pergerakan mulut Draco yang ingin berbicara, dengan cepat aku memotong nya, "Kau tidak ada berhak untuk mengatur siapa orang yang aku cintai."
"Tapi aku suami mu." Ujar dia dingin, aku mencerna kata-kata itu. Selang 8 detik kemudian, aku tertawa terbahak-bahak.
"Aku tahu kau sedang bercanda. Sejak kapan kau mengatur hidup ku dengan kata-kata bahwa kau adalah suami ku." Ujar ku tertawa puas, ia tampak sangat marah.
"Tolol. Aku tidak cemburu." Ujar dia menatap ku dengan tajam, "Tapi tak bisakah kau untuk tidak dekat nya? Kau sadar, kau lahir dari seorang Lestrange, dan kau menikahi seorang Malfoy. Bagaimana jika keluarga mu tahu, dan bahkan Pelahap Maut yang lain nya tahu tentang—"
"STOP!" Teriak aku dengan nafas terengah-engah, "Jika kau ingin mengatakan ini, lebih baik aku meninggalkan pembicaraan omong kosong ini!"
"Kau lebih memilih laki-laki berdarah campuran itu?" Ujar dia tertawa meremehkan.
Mata cokelat ku membuka lebar menatap nya dengan dalam, "Dan kau mengira status darah murni mu itu lebih baik dari orang lain?"
"Tentu saja. Aku Malfoy, dan kau juga Malfoy, [Y/N]..." Ujar dia tersenyum simpul.
"Aku Lestrange." Ujar ku dingin, karna tidak rela nama belakang ku diganti dengan Malfoy meskipun kami sudah menikah.
Aku mendengar helaan nafas kasar dari nya, "Kurasa Potter akan mengalami hal buruk saat tugas ke tiga nya." Ujar Draco dengan yakin aku mengangkat sebelah alis ku.
"Dia akan celaka? Pelahap Maut akan datang disana?" Ujar ku namun ia tetap diam, "Katakan, Draco!" Lanjut ku dengan geram menatap nya.
"Aku menyesali kenapa aku mengatakan nya kepada mu, arghhh." Ujar dia dengan wajah cemburut, "Barty Crouch menggunakan polyjus agar dia berubah menjadi Moody. Dan itu adalah jebakan, jika saja Potter dapat memegang piala Triwizard itu, ada kemungkinan—"
"Seperti nya kau mengarang cerita." Ujar ku tidak peduli kepada nya karna itu adalah hal yang tidak mungkin.
"Syukurlah kau tidak percaya." Ujar dia lalu aku hanya menggeleng heran. "[Y/N]...." Lirih dia lalu aku mengangkat sebelah alis ku.
"Apa?"
Chu~
Ia mengecup bibir ku, mata ku melotot, namun aku memejamkan mata ku, dan aku tidak bersuara sama sekali seperti suara orang memberontak.
Draco melumat bibir bawah ku dengan kasar dan brutal, bibir ku menjadi sangat panas, dan aku menjerit kecil.
Ia membuka Syal ku dengan kasar, aku sama sekali tidak memberontak hal itu, Ia mengarah bibir nya ke leher ku dan ia mencium halus leher ku, namun lama-kelamaan ia menginggit leher ku dengan kasar, aku berteriak kesakitan, tak lama kemudian ia melepaskan bibir itu dari leher ku, dan badan nya menjauh dari ku.
Aku hanya terdiam cukup lama dan canggung, berfikif apa baru saja yang terjadi, "K-kau, m-mencium ku?"
"Ya." Ujar dia dengan senyuman khas nya, aku mendonggak.
"Kau tidak boleh mencium ku!" Gertak aku dengan nada tidak terima.
"Oh ya? Bagaimana kalau sudah terjadi, bahkan kau tidak menolak bibir ku." Ujar Draco dengan senyum menggoda nya.
Wajah ku memerah merona, dan menjadi salah tingkah, "SUDAHLAH!" Teriak aku dengan wajah yang semakin memerah, "Lagi pula kau mengingit nya dengan brutal dan kasar." Lirih aku menunjukkan bekas merah seperti lebam di leher ku.
"Biar saja." Ujar dia masih tersenyum menggoda, aku semakin salah tingkah.
Dan aku dengan cepat berlari meninggalkan dia dengan wajah memerah, aku membetulkan Syal aku agar tidak terlihat leher ku yang memerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
HARDEST CHOICE | d. malfoy
FanficPernikahan ini dibuat hanya karna harta, kasta keluarga, dan keturunan darah murni penyihir. Tak masalah jika aku tidak mencintai laki-laki itu. = = = = = = = = = = = = Seluruh isi Hogwarts ku jamin tidak akan ada yang mengetahui bahwa aku sudah me...