Jika kalian bertanya soal hubungan ku dengan Harry, aku belum mengakhiri hubungan ku dengan nya. Seperti nya aku akan menunggu waktu yang tepat untuk mengakhiri hubungan ku dengan nya, karna untuk saat ini aku tidak bisa.
Detensi Harry dengan Umbridge akhirnya selesai, Ron sudah melakukan empat kali latihan Quidditch dengan baik, kami telah berhasil meng-Hilangkan tikus kami dalam pelajaran Transfigurasi.
Pada suatu malam yang berangin kencang di akhir bulan September, kami bereempat sedang duduk di perpustakaan, sambil mencari bahan ramuan untuk Snape.
"Aku ingin tahu," Aku berkata tiba-tiba, "Apakah kau sudah memikirkan tentang Pertahanan terhadap Ilmu Hitam lagi, Harry?"
"Tentu saja," kata Harry menggerutu, "tidak bisa melupakannya, bukan, dengan nenek sihir itu yang mengajar kita—"
"H-harry, aku pikir kira harus berbicara sesuatu," Aku menghela nafas panjang, sudah waktu nya untuk aku mengakhiri hubungan ku dengan nya, "Aku pikir hubungan kit—"
"Tidak ada guna nya kau berpura-pura tidak pandai dalam Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam, karna kau memang pandai, Harry. Kami berdua tahu itu, tak masalah jika kau membenci nenek tua itu." Hermione berjalan mendekati kami dengan Ron.
Hermione tersenyum menyemangati, "Kau adalah satu-satunya orang tahun lalu yang bisa melawan Kutukan Imperius sepenuhnya, kau bisa menghasilkan Patronus, kau bisa melakukan semua hal yang tidak bisa dilakukan penyihir-penyihir dewasa, Viktor selalu bilang—"
"'Yeah? Apa yang dikatakan Viktor?" Ron terlihat sangat marah, dan memandang Hermione kesal.
"Ho ho," kata Hermione dengan suara bosan. "Dia bilang Harry tahu cara melakukan hal-hal yang bahkan tidak bisa dilakukannya, dan dia sudah berada di tahun terakhirnya di Durmstrang."
"Hermione, Ron! Apakah kalian berdua tidak melihat aku dan Harry sedang berbicara serius?" Aku menatap Hermione dan Ron secara bergantian.
"Kau tidak masih berhubungan dengannya, kan?" Ron berkata kepada Hermione, seakan mereka tidak memperdulikan ku.
"Jadi kenapa kalau aku memang masih ber hubungan dengan nya?" kata Hermione dengan nada tinggi, "Aku boleh punya sahabat pena kalau aku—"
"Dia tidak mau hanya jadi sahabat penamu!" kata Ron menuduh kepada Hermione.
"HERMIONE! RON!" Aku menatap dalam kepada mereka yang sedang berdebat, "Kalian terus berdebat sepanjang waktu! Apakah tidak bosan?" Aku menggerutu sebal menatap kedua teman ku.
"Ronald yang memulai nya, memang nya salah jika Viktor—"
"Aku tidak memulai nya?" Ron menatap Hermione dengan rendah.
"Tentu kau—"
"Jika kau terus berdebat aku dan Harry akan pergi dari sini." Aku menarik pergelangan tangan Harry.
"Maaf, oke, baiklah." Hermione menatap kami kaku, "Well, bagaimana menurutmu? Maukah kau mengajari kami?" Lanjut Hermione dengan wajah berseri kembali.
"Hanya kalian bertiga kan, yeah?" Harry mengangkat sebelah alis nya.
"Ya, umm," kata Hermione, tampak agak cemas,
"Well... sekarang jangan marah-marah, tolong ... tapi aku benar-benar berpikir kamu harus mengajari siapapun yang ingin belajar. Maksudku, kita sedang berbicara tentang mempertahankan diri kita dari Voldemort."Harry menatap nya dengan ragu, "Yeah, tapi aku ragu siapapun selain kalian berdua akan mau diajari olehku. Aku sinting, ingat?"
"Ya, kukira kau mungkin terkejut berapa banyak orang yang akan tertarik untuk mendengar apa yang mau kaukatakan," kata Hermione dengan serius, "kau tahu akhir pekan pertama di bulan Oktober adalah akhir pekan Hogsmeade? Bagaimana kalau kita memberitahu siapapun yang tertarik untuk menemui kita di desa dan kita bisa membicarakan hal ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
HARDEST CHOICE | d. malfoy
FanfictionPernikahan ini dibuat hanya karna harta, kasta keluarga, dan keturunan darah murni penyihir. Tak masalah jika aku tidak mencintai laki-laki itu. = = = = = = = = = = = = Seluruh isi Hogwarts ku jamin tidak akan ada yang mengetahui bahwa aku sudah me...