Aku membuka kedua mata ku, dan yang ku lihat hanyalah cahaya yang buram. Aku mengangkat satu tangan ku dengan berat dan aku mengucek-ucekkan mata ku, lalu aku tersentak kaget, dan aku merasa tubuh ku tidak bisa bergerak, "AAAAAAAHHHH"
"[Y/N] KAU KENAPA? KAU SUDAH SADAR?" Aku melihat Draco yang terbangun dari tidur nya karena mendengar suara teriakan ku, dia membulatkan kedua mata nya, dan aku dapat melihat kantung mata nya yang hitam sepertinya dia tidak tidur.
"Aku dimana? Kenapa tubuh ku tidak bisa di gerakin!" Aku menangis tersedu-sedu karena aku merasa seperti ada lem atau perekat di tubuh ku sehingga aku tidak bisa bergerak.
"Kumohon, jangan menangis, oke?" Dia berkata lalu membawa makanan yang masih panas, dan aku juga dapat menghirup aroma sup yang mendekat dari ku, "Aku akan memanggil Madam Pomfrey bahwa kau sudah sadar, sebentar ya, sayang."
"KAU MAU KEMANA? JANGAN TINGGALKAN KU, DRACO." Aku berteriak histeris, dan tangisan ku semakin meledak membuat Draco menjadi gusar.
"Sayang, dengar, aku hanya menemui Madam Pomfrey sebentar, oke? Nanti aku akan kesini lagi dengan dia untuk mengecek kenapa badan kamu tidak bisa bergerak—"
"TAPI AKU TIDAK MAU, AKU TIDAK MAU—"
"Ada apa ini? Ah, kau sudah sadar ya." Madam Pomfrey mendekati ku dan tersenyum ramah, "Mari kuperiksa."
"Astaga, ku kira ada apa. Suara nya keras sekali." Aku mendengar suara beberapa perawat yang tampak nya sedang membicarakan ku.
"KALAU KAU TIDAK SUKA TIDAKKAH KAU BISA MENGATAKAN NYA LANGSUNG KEPADA KU DISINI?" Aku berteriak kepada perawat-perawat itu dengan nada marah. Mereka hanya mendesis dan berbisik-bisik.
"Tenang lah, Mrs Lestrange." Lirih Madam Pomfrey dengan suara kecil, "Ini wajar karena tubuh mu masih kritis karena kutukan mantera itu. Kau hanya perlu dirawat disini dalam jangka waktu paling lama dua bulan."
"Tidak, aku tidak apa-apa. Itu terlalu lama." Gerutu aku dengan wajah cemberut.
"Ini demi kesehatan mu juga, oke?" Madam Pomfrey berkata lalu dia menaruh dua ramuan obat ke atas meja yang berada di sebelah ranjang ku, "Kau harus minum ini setiap malam, agar cepat sembuh juga. Aku tidak berani untuk memberi mu banyak obat karena kau juga sedang hamil. Dan ini, sarapan mu yang masih hangat."
Seakan mood ku semakin memburuk. Aku mencoba untuk memejamkan mata ku lagi untuk tidur.
"Kurasa nanti setelah dia sembuh dari St.Mungo's, kau harus membawa nya ke Rumah Sakit Muggle khusus untuk kehamilan nya, atau... aku khawatir seperti nya dia terkena penyakit Jiwa- -"
"AKU TIDAK SAKIT JIWA!" Aku berteriak dengan suara keras, air mata ku membanjiri pipi wajah ku seketika, entah kenapa aku bisa menjadi emosional seperti ini.
Madam Pomfrey menghela nafas kasar, dan kembali menatap Draco dengan serius, "Dia tidak mengerti apa yang kukatakan—"
"TENTU SAJA AKU MENGERTI! KAU MENGATAKAN BAHWA AKU SAKIT JIWA." Tangisan ku semakin meledak, nafas ku terengah-engah, lalu Draco menatap ku dengan khawatir dan mendekati ku.
"Tidak, kau tidak sakit jiwa, sayang." Draco mengusap-usap air mata di wajah ku, dan dia mencium ujung rambut ku dengan halus, membuat aku terdiam.
Lalu Draco seperti memberikan intruksi kepada Madam Pomfrey untuk meninggalkan ruangan ini, dengan cepat dia berjalan menjauh keluar dari ruangan ini dengan perasaan kesal.
"Draco jangan kemana-mana. Aku ingin kau tetap disini dengan ku." Aku berkata dengan suara parau, dia tersenyum lalu meraih tangan ku dengan halus.
KAMU SEDANG MEMBACA
HARDEST CHOICE | d. malfoy
FanfictionPernikahan ini dibuat hanya karna harta, kasta keluarga, dan keturunan darah murni penyihir. Tak masalah jika aku tidak mencintai laki-laki itu. = = = = = = = = = = = = Seluruh isi Hogwarts ku jamin tidak akan ada yang mengetahui bahwa aku sudah me...