Aku menatap jendela luar, tampak perumahan lusuh, bertampang orang-orang menyeramkan, sudah ku pastikan sekarang aku berada di kota Muggle yang entah dimana aku tidak tahu.
Aku melihat seseorang laki-laki berkacamata, yang berada di dekat pintu yang sudah terbuka dari sana nya, menatap ku dengan wajah tegang, dan memakai baju berwarna abu-abu dengan jaket tipis yang menyelimuti tubuh nya.
"Harr-harry?" Aku bergumam dengan suara kecil, tetapi dia tidak memperdulikan kecemasan ku, dia berjalan santai mendekati ku yang sekarang duduk canggung diatas kasur yang sangat lusuh dan tidak terawat."Setelah apa yang terjadi semua nya." Dia berkata dengan suara serak, menghembuskan nafasnya dengan kasar dan melanjutkan kalimat nya, "Bagaimana kabar mu?"
"Kabar buruk jika aku mengetahui Scorpius tidak bersama ku disini." Aku berkata dengan suara dingin, namun dia hanya sibuk memainkan jam tangan muggle nya.
"Kau bahkan tidak memperdulikan jika saat ini Malfoy tidak ada dengan mu. Itu berarti kau bertahan dengan nya hanya karena anak mu, kan?" Harry berkata dengan suara tenang namun kata-kata nya cukup membuat ku membeku dan memanas.
"Tentu tidak. Kau tidak tahu apa-apa tentang kehidupan yang sudah kujalankan sekarang. Kenapa kau menyudutkan Draco, seolah-olah aku tidak khawatir jika dia tidak berada bersama ku sekarang?" Aku berkata dengan suara lantang, mata tajam ku menyapu wajah Harry yang hanya masih terlihat tenang, "Scorpius.... Draco....dua orang berarti di hidup ku."
"Kalau begitu, apakah aku terlihat bodoh jika aku berpikir bahwa aku adalah salah satu nya dari orang yang kau sebut tadi." Harry berkata menatap ku dengan cermat.
"Apa? T-tidak. Maksud ku, tentu saja kau bodoh." Aku berkata dengan nada terputus-putus, dan berusaha keras untuk mengalihkan pandangan ku dari nya, "Dimana Hermione dan Ron, tentu saj—"
"Tidak perlu mengalihkan pembicaraan." Harry berkata dengan suara tegas, rahang nya mengeras, dia tampak seperti orang dewasa, bukan lagi seperti anak remaja, "Aku tahu kau masih sayang dengan ku, itu terbukti bahwa kau tidak memberitahu bahwa orang itu adalah aku saat wajah ku membengkak, bahkan kau menatap wajah ku begitu rinci—"
"HARRY AKU SUDAH PUNYA KELUARGA SENDIRI! AKU PUNYA SCORPIUS DI HIDUP KU, KAU TAHU ITU." Aku menggertak, pipi ku memanas, jantung ku berdegup kencang. Tetapi dia hanya mengangguk santai seolah-olah dia tidak masalah atau keberatan dengan kata-kata yang baru saja aku lontarkan.
"Kau mempertahan kan pernikahan mu karena kau sudah mempunyai Scorpius. Kurasa seperti itu, kan? Dulu ketika kau sudah menikah lama dengan Malfoy, kau bahkan tidak memberitahu ku dan melanjutkan hubungan kita—kau juga mencintai ku sungguh-sungguh saat itu.." Dia tidak melanjutkan kalimat itu, melainkan dia menatap ku dalam-dalam, kedua mata kita saling terkunci.
Lalu dia melanjutkan kalimat nya, "Aku tidak ingin memaksa mu sebenarnya. Bahwa jika ku lihat, kau begitu rumit, jujur saja kau sepertinya lemah dan tidak dapat menentukan pilihan mu sendiri-"
KAMU SEDANG MEMBACA
HARDEST CHOICE | d. malfoy
FanfictionPernikahan ini dibuat hanya karna harta, kasta keluarga, dan keturunan darah murni penyihir. Tak masalah jika aku tidak mencintai laki-laki itu. = = = = = = = = = = = = Seluruh isi Hogwarts ku jamin tidak akan ada yang mengetahui bahwa aku sudah me...