45. Curseed

3.4K 473 104
                                    

Draco malfoy pov

Aku sekarang berada di Rumah Sakit St. Mungo's, dan berjalan bolak-balik dengan gusar. Ini tak seharus nya terjadi kepada [Y/N]. Aku sebelum nya ingin melemparkan mantra Crucio kepada Potter, tetapi [Y/N] menghalangi nya, dan yang terkena kutukan itu adalah [Y/N].

Aku mengacak-acakkan rambut ku dengan frustasi, namun dengan cepat aku melihat Madam Pomfrey datang dengan jubah hijau limau bersama perawat yang lain nya dengan wajah datar.

"Bagaimana keadaan nya?" Aku berkata dengan wajah penuh kekhawatiran, sementara Potter, Weasley dan Granger berjalan gusar datang dari belakang ku.

"Sebelum kalian membawa nya kesini, kalian sudah memberi pertolongan pertama?" Dia bertanya, lalu dengan cepat Hermione Granger yang berada di belakang ku berjalan sedikit maju sehingga dia berada di samping ku sekarang dengan wajah dingin.

"Aku yang melakukan nya. Jantung nya sempat berhenti berdetak, kemudian aku mengeluarkan mantera Anapneo, sehingga dia bisa bernapas lagi meskipun tampak nya kondisi nya sekarat." Granger berkata dengan serius, Madam Pomfrey hanya mengangguk mengerti.

"Bagus kalau begitu." Dia berkata lalu menghela nafas santai dan menatap kami dengan tatapan tajam, "Untung kalian sudah membawa nya kesini dengan cepat, kalau tidak dia mungkin sudah kehilangan nyawa."

"Well, bagaimana keadaan [Y/N] dan bayi nya? Apakah selamat, atau—"

"Sejujur nya aku heran. Aku sudah memeriksa nya tadi, bersama perawat yang lain. Dia dan bayi nya masih bisa selamat dibawah kutukan mematikan. Apalagi kalian berkata bahwa tadi jantung nya sempat berhenti berdetak, sungguh keajaiban jika dia dan bayi nya masih hidup dengan keadaan selamat." Madam Pomfrey berkata dengan suara pelan, dengan cepat aku menghela nafas lega, diikuti dengan yang lain nya.

"Tetapi perlu ku katakan, kondisi nya sangat kritis. Mungkin dia harus menjalankan perawatan yang cukup lama untuk mengobati luka-luka dan kutukan dari sihir hitam." Dia berkata dengan wajah serius, dengan cepat aku mengangguk.

"Terimakasih." Aku berkata dengan suara parau, dia hanya mengangguk dan meninggalkan ruangan beserta perawat yang lain.

Dengan cepat aku mendekati ranjang Rumah Sakit itu, dan aku melihat [Y/N] dengan wajah pucat nya tertidur pulas dengan selimut putih yang menutupi sebagian tubuh nya.

Aku meraih satu pergelangan tangan kiri nya yang begitu dingin, dan aku mengelus-eluskan dan mencium tangan nya dengan lembut.

"Kalian boleh pergi dari sini." Aku berkata dingin tanpa memandang mereka, "Dan, terimakasih Granger, sudah menyelamatkan nyawa [Y/N]."

Aku sejujur nya sangat ragu dan malu untuk berterimakasih kepada Darah-Lumpur itu, tetapi mau tidak mau aku harus berterimakasih kepada nya karena dia sangat berpengaruh dalam menyelamatkan [Y/N].

"Yeah." Gumam Hermione Granger, "Ayo kita kembali ke Hogwarts—"

"Hermione, apakah kau gila? Dengan kondisi [Y/N] seperti ini, kau tega untuk meninggalkan sahabat mu?"

"Bukan gitu, Harry." Ia berkata dengan gusar, "Kau tahu kan, ini sudah larut malam. Kita bisa menjenguk nya besok lusa."

"Tidak, tidak aku tidak mau—"

"Ah, ayolah Harry. Toh juga ada Malfoy yang menjaga nya disini. Kau tidak perlu khawatir, kita akan menjenguk nya lagi oke?" Ron Weasley berkata lalu dia menarik tubuh Potter dengan kasar.

Aku dan Potter saling bertatap dengan tajam. Seharus nya [Y/N] tidak melindungi dia saat aku hendak melemparkan mantera kutukan kepada Potter.

"Akan kuhabisi kau, Potter." Aku berkata dengan nada tinggi, tetapi dia hanya menyeringai.

"Siapa takut? Kurasa pertahanan mu lemah, Malfoy." Harry berkata dengan santai seolah-olah dia meremehkan ku.

"Sialan—"

"Tidak bisa kah kalian berhenti sekali saja? Aku tidak ingin ada korban kedua atau korban selanjutnya seperti [Y/N] yang hampir kehilangan nyawa karena ulah kalian!" Hermione Granger berseru dengan mata cokelat nya yang meneteskan air mata.

Aku, dan Potter terdiam, tetapi kami saling bertatap satu sama lain dengan tatapan tajam, "Aku tidak sabar untuk menghabisi mu, Potter."

"Ya, tunggu saja nanti di Hogwarts." Dia berkata dengan suara tinggi, dengan cepat Weasley menarik tangan nya dan aku hanya melihat bayangan mereka yang pergi dari ruangan ini.

***

Aku terbangun, aku mendonggak, kepala ku terangkat dari ranjang nya, dan aku menyadari bahwa dari tadi aku memegang erat tangan [Y/N] sampai saat ini, dan dia masih belum sadar, dia terus memejamkan mata nya, dan wajah nya masih sama pucat nya dengan tadi.

Aku melihat ibu [Y/N] dan ibu ku berjalan dengan langkah cepat memasuki ruangan Rumah Sakit dengan wajah penuh gusar.

"YAAMPUN KENAPA [Y/N] BISA SEPERTI INI DRACO? INI PASTI ULAH MU, KAN!" Ibu ku berteriak histeris, ibu ku menggeser tubuh ku dengan kasar, sehingga dia yang sekarang duduk di kursi ku.

"Biarkan dia berbicara semua nya, Cissy. Aku yakin bukan Draco yang melakukan semua ini, dia kan anak baik-baik." Ibu [Y/N] terus membela ku, dan tetap tersenyum ramah, padahal memang aku yang sebenarnya memembuat [Y/N] hampir kehilangan nyawa seperti ini.

"Tidak, ini memang kesalahan ku. Aku sedang bertengkar dengan Potter, saat aku ingin mengeluarkan mantera kutukan ke arah Potter, [Y/N] melindungi Potter sehingga kutukan itu terkena ke dalam tubuh [Y/N]—"

"YAAMPUN TOLOL SEKALI [Y/N] MELINDUNGI ANAK LAKI-LAKI SANG TERPILIH ITU!" Ibu [Y/N] tampak nya sama sekali tidak memarahi ku, justru dia menyalahkan [Y/N] yang menurut ku ini sama sekali bukan kesalahan nya.

Aku menghela nafas panjang, "Tidak, aku bersumpah, ini salah ku. Seharus nya aku mendengarkan kata istri ku. Dia melarang ku untuk melemparkan mantera kutukan kepada Potter, tetapi aku tetap melakukan nya, jadi—"

"Jadi bagaimana kondisi [Y/N]? Apakah bayi nya selamat dari kutukan Crucio?" Kata ibu ku yang masih mengusap-usap kan rambut cokelat [Y/N].

"Ya, untung nya dia dan bayi nya bisa selamat dari kutukan itu. Aku merasa sangat bersalah." Aku menundukan kepala ku, "Aku hampir saja mencelakakan istri ku sendiri."

"Ya, untung saja selamat. Itu sebuah keajaiban. Perlu kukatakan tindakan mu sangat tidak terpuji sekali, Draco." Ibu ku menatap ku dingin.

"Tidak, sayang. Tidak apa-apa. Kau anak yang sangat baik. Nah, kau boleh kembali ke Hogwarts sekarang." Ibu [Y/N] berkata dengan suara pelan, tetapi dengan cepat aku menggeleng.

"Aku mau disini untuk menjaga nya. Aku tidak perlu ke Hogwarts jika dengan kondisi [Y/N] yang seperti ini, Mrs Lestrange."

"Baiklah kalau begitu, tapi kemungkinan kami tidak akan bisa berlama-lama disini, tidak apa-apa, nak?"

"Ah, iya tentu tidak masalah, Mrs Lestrange. Aku kan yang akan menjaga nya." Aku berkata dengan suara tenang.

***

Jangan lup di vote yaa!!💕💕
Maaf banget gais kemarin malam lupa up 🥺✌🏻
Nanti sore atau malem up deh 🥺✌🏻

HARDEST CHOICE | d. malfoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang