bab 16

4.4K 545 23
                                    

Aku terbangun dari tidur ku. Rasa nya masih sangat kantuk, tetapi aku terpaksa membuka bola mata ku ketika merasakan pancaran matahari terbit terpancar jendela kamar itu. "Emhh-" Gumam aku kecil merasakan tubuh ku yang sangat berat, seperti tidak bisa keluar dari kasur, "Eh?" Aku melihat pergelangan tangan Draco yang terulur di pinggang ku.

Perlahan, aku meraih tangan Draco yang menurut ku tangan itu cukup berat, dan menggeser nya. Ia berhendam kecil, tetapi mata nya masih tertutup.

"Minggir, bodoh." Gumam aku dengan suara kecil, lalu beranjak dari tempat tidur itu dengan tubuh yang sangat berat. Aku berusaha sekeras mungkin untuk melepaskan tangan Draco dari pinggang ku, tetapi ia semakin mengeratkan nya.

Brukkkk

Aku merasakan anggota tubuh ku jatuh di atas ubin lantai yang begitu dingin, "Ahhh, sialan," Jerit aku kesakitan, tubuh ku terasa sangat remuk.

Draco beranjak dari tempat tidur itu, dan meraih pergelangan tangan ku dengan cepat, "Huh, sorry, aku tidak sengaja—"

"KAU—" Rintih aku menatap tajam Draco, "PAGI-PAGI SUDAH MEMBUAT MASALAH DENGAN KU!" Lanjut aku dengan suara tinggi.

Dengan terpaksa aku mengulurkan tangan nya, dan dia membenarkan posisi tubuh ku agar bisa berdiri dengan baik, "Ini masih pagi. Kau akan mengira jika kita kembali ke Hogwarts hari ini, bukan?" Ujar Draco dingin, aku mengernyitkan kening.

"Eh?" Aku memikirkan sesuatu di dalam otak ku, lalu tak lama kemudian aku menyadari betapa bodoh nya aku, "Ah! Ya. Aku kira hari ini kita akan kembali ke Hogwarts. Jujur, aku sangat bosan disini."

"Kau sudah membuat tidur ku terganggu, [Y/N]." Ujar Draco tanpa menatap ku sekali pun.

"Ya. Baiklah, tak masalah. Lagi pula hari ini aku akan pergi ke Diagon Alley." Ujar ku, lalu aku perlahan membuka pintu kamar itu.

"Jika kau tidak keberatan, aku bisa mengantar mu kesana." Ujar Draco membuat langkah ku terhenti.

Sekilas aku menatap dia dengan tatapan bingung, "Ha?" Lirih aku dengan suara kecil, "Kau mengantar ku? Tidak bisa!" Lanjut ku dengan tatapan tidak menyenangkan.

"Kau takut Potter dan teman-teman mu tau, kan?" Draco tersenyum sinis, dan berjalan mendekati ku, "Apakah kau sudah membaca berita bahwa pacar mu hari ini akan menghadapi Persidangan di Kementrian Sihir dan akan di keluarkan dari Hogwarts?" Lanjut Draco dengan senyum kemenangan nya.

"Harry tak mungkin melakukan penyalahgunaan sihir kepada muggle. Aku tidak percaya dengan omong kosong di Daily Prophet." Ujar ku dingin, lalu aku mengambil jaket tebal milik Draco di atas sofa.

"Maaf, seperti nya aku suka jaket ini." Ujar ku tidak peduli dengan wajah Draco lalu memakai jaket nya, dan berjalan meninggalkan dia yang masih ternganga.

"Kau mau kemana?" Tanya Draco lalu aku menghela nafas panjang.

"Mencari udara segar di luar, dari pada harus melihat wajah mu." Ujar aku lalu membuka pintu besar itu, dan pergi—keluar, meninggalkan rumah megah itu.

***

3 hari kemudian..

Hogwarts Express

Di stasiun ini penuh sesak banyak orang tua yang melambaikan tangan dan memeluk anak-anak nya yang mungkin akan bersekolah ke Hogwarts untuk pertama kali nya.

Tak satupun aku melihat ayah dan ibu ku menemui ku, begitu juga orangtua Draco. Tapi aku tak memperdulikan hal itu, tampak nya Draco sudah masuk ke dalam kereta, dan aku sama sekali belum masuk ke dalam kereta, dan sibuk mencari keberadaan Harry.

HARDEST CHOICE | d. malfoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang