40. I Miss Him

3.6K 488 125
                                    

Aku menatap keluar jendela kamar Draco dan tetap berdiam diri di kamar. Sudah tiga bulan berada di Malfoy Manor. Dan tidak terasa juga, usia kandungan ku sudah mencapai dua belas minggu.

Tampak nya Draco hanya mengirimi ku surat dua kali, selama tiga bulan terakhir ini. Aku juga tidak ingin dia mengirimi surat kepada ku sering-sering karena aku tahu, Draco pasti memiliki kesibukan dalam belajar di Hogwarts dan yang terutama dia harus membenarkan Lemari di Kamar Kebutuhan dengan tangan nya sendiri.

Aku menghela nafas panjang, dan mengambil beberapa peralatan untuk melukis. Satu-satu nya aktivitas untuk menghilangkan rasa jenuh dan bosan ku adalah melukis, karena percuma juga, aku tidak akan diperbolehkan keluar rumah sering-sering karena kondisi ku yang sedang hamil.

Untuk tinggal di Malfoy Manor tidak sesuai ekspetasi ku sebelum nya. Karena satu kenyataan yang harus ku terima, aku harus terus berada di dalam kamar milik Draco karena banyak Pelahap Maut dan terutama Pangeran Kegelapan yang sering mengadakan pertemuan.

"Tok-tok." Aku mendengar bunyi ketukan pintu, yang membuat aktivitas melukis ku terhenti.

"Well, Miss Malfoy. Masuk saja." Aku berkata dengan suara kecil tetapi tampak nya dapat di dengar, ketika aku melihat pintu itu terbuka, aku dapat melihat Narcissa, dia membawa bibi ku, Bellatrix Lestrange.

"Aku sudah memberi tahu Bella bahwa kau berada disini, mungkin saja kau akan senang mengetahui bahwa bibi mu berada disini sekarang." Narcissa tersenyum ramah kepada ku.

Senang? Senang dari mana. Aku malah sangat berharap untuk tidak bertemu Bellatrix Lestrange.

Dia berjalan mendekati ku yang duduk di atas ranjang, "Ah, [Y/N] sayang, maafkan aku. Cissy sudah lama memberi tahu ku bahwa kau akan menetap di sini tetapi aku baru sempat menemui mu karena kau tahu aku sibuk."

"Ya, tidak apa-apa." Aku berkata tanpa menatap wajah nya dan terus melukis pemandangan.

"Ah ya. Aku tidak pandai berbasa-basi." Dia terkikik pelan, "Tolong, Cissy, kuminta kau meninggalkan ruangan ini." Bellatrix berkata dengan nada sedikit sombong, seolah-olah dia yang memiliki kamar ini.

"Baiklah." Jawab Narcissa malas, lalu menutup rapat pintu kamar sehingga menyisakan aku dan Bellatrix dengan canggung.

Bellatrix merapikan setengah rambut keriting nya, dan tersenyum manis kepada ku, "Ada beberapa yang ingin ku sampai kan kepada mu, sayang."

Aku mendonggak, dan merapikan beberapa peralatan melukis ku dan cat air, lalu aku memasukkan peralatan ku ke bawah kasur, "Ya, katakan saja." Aku berkata tetap dingin seperti sebelum nya.

"Well— kau pasti tahu, apa yang akan di lakukan Draco untuk membunuh Dumbledore sesuai perintah Pangeran Kegelapan?" Bellatrix mendesis mendekat kan wajah nya ke arah ku, dia menatap ku begitu cermat sambil tersenyum sinis.

"Dia akan membenarkan Vanishing Cabinet di Kamar Kebutuhan. Yang kemungkinan Pelahap Maut lain nya bisa masuk ke dalam Hogwarts dan menonton secara langsung kematian Dumbledore."

Bellatrix tersenyum ceria. Ketika dia ingin mengatakan beberapa hal, dengan cepat aku memotong nya, "Boleh kah aku ikut ke Hogwarts nanti dengan kalian? Aku akan membantu Draco jika dia tidak bisa menjalankan tugas—"

"TIDAK! TIDAK BISA!" Bellatrix berteriak dengan suara keras, menatap ku dengan penuh ancaman, "ITU PERINTAH PANGERAN KEGELAPAN SENDIRI KEPADA NYA! DRACO HARUS MELAKUKAN NYA SENDIRI!"

"Well, aku tahu itu." Aku berkata dengan suara kecil. Ancaman dari Bellatrix sama sekali tidak menakuti-nakuti ku, "Ya, baiklah—aku tidak akan membantu nya. Tetapi aku ingin-"

"TIDAK! KAU TIDAK BISA!" Dia berteriak lima puluh kali membuat darah ku mendidih.

"SUDAH KU KATAKAN AKU TIDAK AKAN MEMBANTU DRACO!"

Bellatrix tersenyum melihat aku yang akhir nya terpancing emosional, "[Y/N] sayang..." Dia berkata dengan sangat lembut, "Aku mengatakan kepada mu, ibu mu memberi pesan kepada ku untuk melarang mu ikut dengan Pelahap Maut lain nya ke Hogwarts dengan kondisi mu yang sedang hamil seperti ini." Bellatrix menyeringai, menatap ku remeh.

"Kumohon—"

"Kurasa kau tidak bisa membantah nya lagi, [Y/N] sayang.." Dia bangkit dari kasur ku, dan menjauhkan diri nya dari hadapan ku, "Well, aku hanya ingin mengatakan hal itu kepada mu." Dia terkikik pelan.

"Oh ya, aku memberi mu sebotol kecil mungil Ramuan itu yang mungkin bisa mengurangi rasa nyeri di perut mu. Karena Cissy mengatakan kau sedang hamil."

Dia berkata, aku mengangguk ragu-ragu, dan meraih botol kecil itu tepat diatas meja saat Bellatrix menaruh nya, "Trims." Aku berkata dingin, lalu tak lama kemudian dia meninggalkan kamar.

***

Aku terbangun di pagi hari. Punggung ku terasa nyeri, dan kaki ku terasa sangat kram. Demikian perut ku yang mulai sedikit membesar.

Aku menatap ujung kamar ku, disana sudah tersedia air putih, seperti biasa, dan brokoli serta makanan sehat lain nya.

Selama aku tinggal di Malfoy Manor, aku selalu diperlakukan seperti orang sakit, padahal aku hanyalah hamil.

Aku berjalan mendekati meja itu, dan meraih gelas berisi air putih itu, dan meminum nya.

Ada sepucuk surat terlipat di dekat piring dan mangkuk yang masih panas, lalu aku meraih surat itu, dan membaca nya.

Selamat ulang tahun, nak..
Kita akan merayakan ulang tahun mu, bersama keluarga besar semua, kau pasti menyukai nya!
Tetapi kami tidak bisa memastikan bahwa Draco berada disana juga, karena dia bilang selama libur Natal, dia akan berada di Hogwarts terus.
Tetapi tidak apa-apa, tentu akan banyak kejutan meriah disana! Kau pasti menyukai nya!

-Ibu

Aku menghela nafas panjang. Ulangtahun ku kali ini akan menjadi tahun yang paling membosankan bagi ku. Tentu saja aku akan menahan rindu ku lagi untuk tidak bertemu dengan Draco.

Padahal aku sangat mengharapkan kehadiran Draco paling tidak sehari saja untuk menatap wajah nya. Apakah itu sulit?

Bagaimana kabar dia sekarang ya? Hal ini lebih membuat ku kecewa karena satu fakta pada bulan Desember ini, dia belum mengirimi aku surat tentang kabar dia atau pun dia memberi perhatian kecil kepada ku.

Hanya saja, Harry yang selalu tak henti-henti nya mengirimi ku surat betapa benci nya dia dengan Draco setelah dia sudah mengetahui bahwa aku mengandung anak Draco.

Dia membenci Draco karena dia tidak tahu, kan, bahwa satu kenyataan aku sudah menikah dengan nya.

Pada November lalu, Hermione mengatakan kepada ku bahwa satu Hogwarts telah mengetahui bahwa aku keluar dari Hogwarts karena hamil anak Draco.

Aku khawatir pasti sampai saat ini seisi murid Hogwarts menyebar informasi aib yang aneh-aneh tentang hubungan ku dengan Draco. Tetapi kekhawatiran ku terjadi, ketika Harry mengatakan kepada ku lewat surat bahwa ada beberapa anak yang percaya bahwa aku sudah menikah dengan Draco.

Untung nya Harry tetap tidak mempercayai itu. Dia menganggap bahwa aku bisa hamil karena Draco memakai ku.

Bagaimana pun juga, Harry harus tahu kebenaran nya. Tetapi bagaimana cara ku untuk mengatakan semua ini bahwa aku sudah menikah secara resmi dengan Draco?

***

Jangan lupa di vote ya!!💕💕
Nanti seperti biasa, mungkin aku up tapi pendek

HARDEST CHOICE | d. malfoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang