37. Pregnant

5.2K 551 254
                                    

Aku membuka bola mata ku. Samar-samar aku melihat Draco yang sedang sibuk menulis sesuatu dengan pena bulu nya tanpa menatap ku.

"Dimana aku?" Aku berkata dengan suara serak, dan berusaha untuk bangun dari tempat tidur ini, tetapi tidak bisa karena tubuh ku terasa sangat berat.

"Di Rumah Sakit—Madam Pomfrey mengira kau hanya kelelahan. Dia sungguh tolol, bukan? Seseorang yang sedang hamil seperti mu, dan bisa-bisa nya dia mengira bahwa kau kelelahan." Draco berkata panjang lebar, dengan pandangan yang tidak bisa lepas dari surat itu.

"Hamil? Kenapa aku bisa hamil?" Aku berkata dengan suara lemas.

Draco menghela nafas panjang, dan mengamati ku dengan cermat, "Kau bisa hamil karena kita sudah melakukan nya lebih dari lima kali selama akhir liburan musim panas, sayang."

Aku terdiam.

Aku bahkan belum siap untuk mempunyai kandungan dalam usia ku yang masih enam belas tahun.

"Kau sedang apa?" Aku berkata dengan suara kecil, sambil menatap apa yang dia tulis.

"Menulis surat kepada orangtua mu agar kau kembali ke London." Dia berkata dengan santai, lalu dengan cepat aku tersentak kaget, dan bangun dari kasur ku.

"Apa maksud mu?" Aku menatap Draco dengan marah, "Berikan kepada ku!" Aku mencoba meraih kertas itu, lalu dengan cepat Draco menyembunyikan nya.

Dia menatap ku dengan serius, "Kau tidak bisa melanjutkan sekolah mu dengan kondisi hamil seperti ini."

"Tidak, Draco, kumohon.." Aku menatap nya dengan berkaca-kaca.

"Aku akan mengirim burung hantu untuk mengantarkan surat ini kepada orangtua mu. Ini demi kebaikan mu—"

"DRACO!"

Dia terlihat terkejut ketika aku memanggil nama nya dengan begitu keras, "Aku tetap ingin berada di Hogwarts."

Draco menghela nafas panjang, dan menatap ku dengan sabar, "Sayang ku. Istri ku. Aku terpaksa untuk mengambil keputusan agar kau pulang ke London, ini demi kebaikan mu, dan agar hal-hal buruk tidak terjadi kepada mu."

"Draco, aku tidak mau kembali ke rumah. Bagaimana dengan Lemari di Kamar Kebutuhan—dan aku juga sudah berjanji kepada mu untuk membantu mu melakukan tugas itu."

"Kau harus mau ya—"

"Aku tidak mau!"

"Aku memaksa mu untuk kembali ke London—"

"AKU BILANG AKU TIDAK MAU!" Aku mengambil surat itu dan menyobek-nyobek kan nya.

Dia menatap ku tidak percaya, tetapi dia tetap berusaha untuk sabar, "Sayang.. dengar aku sekarang ya.."

"AKU TIDAK MAU MENDENGARKAN MU!"

"Dengarkan aku atau—"

"ATAU APA? KAU BERANI MENGANCAM KU?"

Terdengar helaan nafas panjang dari Draco, dia menatap ku dengan penuh kesabaran, "Kau ingin tetap di Hogwarts dengan kondisi mu yang sedang melahirkan seperti ini? Pikirkan, perut mu akan membesar dan—"

"Dan kau bisa membeli ku jubah yang berukuran besar seperti badan Crabbe dan Goyle." Aku berkata dengan suara pelan.

"Ya, sayang. Aku bisa saja memebeli jubah berukuran besar. Tapi, aku tidak ingin terjadi—"

"Lebih tepat nya kau tidak ingin mengurusi istri mu yang lebih hamil." Aku berkata dingin, "Well, akan tampak lebih baik jika aku gugur kan kandungan ku ini."

"TIDAK KUMOHON!" Draco menatap ku dengan sangat cemas, dan wajah nya penuh permohonan, "Jangan gugurkan bayi itu. Aku akan membiarkan mu tetap berada di Hogwarts."

Aku tersenyum senang, tetapi saat aku ingin mengatakan sesuatu, dengan cepat Draco berkata, "Tetapi dengan satu hal.." Dia menatap aku dengan serius, "Aku mau kau harus berada di sisi ku. Selalu."

Aku mengangguk, "Ya. Tapi kau tahu, aku juga-"

"Tidak. Tidak. Kau harus mengatakan kepada Potter, Granger, dan Weasley—bahwa, kita berpacaran. Dengan cara itu, kau dan aku akan terus berdekatan."

"Tetapi-"

Draco meraih tangan ku, dan mengelus-eluskan tangan ku, "[Y/N] Lestrange. Kau harus tetap dalam pengawasan ku. Aku ingin memastikan agar kau dan bayi kita tidak apa-apa. Aku akan mengatakan kepada orangtua kita tentang kehamilan mu, dan aku meminta mereka agar mengirimkan beberapa barang untuk—"

"Kurasa itu tidak mungkin, karena Flitch sudah pasti mengawasi barang-barang Muggle yang ingin dibawa masuk ke dalam Hogwarts." Kata aku memotong kalimat Draco.

"Tidak. Kali ini mungkin kita akan memakai penangkal nya? Sudahlah, kau tidak usah khawatir dan berpikir soal itu. Aku akan mengatakan nya kepada ibu ku." Dia berkata dengan santai, lalu tersenyum, "Kau bisa kembali ke asrama mu jika sudah sehat. Tetapi kurasa itu membutuhkan waktu yang lama."

"Yeah." Gumam ku dengan suara kecil, "Kau tahu, aku tidak siap, Draco."

"Tentu kau siap. Aku sudah mengatakan kepada mu bahwa aku selalu ada di sisi mu."

"Tapi, kau juga harus tetap melakukan tugas itu." Aku tenggelam dalam kekhawatiran ku.

"Well, yeah—kau benar."

Draco sudah lama merasa cemas dan merasa depresi tentang tugas nya yang begitu berat dari Pangeran Kegelapan untuk membunuh Dumbledore.

Dan aku? aku hanya menambah beban pikiran nya karena satu fakta yang harus aku akui bahwa aku hamil.

Aku sejujur nya sangat tidak ingin membuat nya menjadi sangat cemas dengan keadaan ku. Tetapi perlu kukatakan, aku tidak ingin kembali ke rumah ku karena aku tidak sanggup untuk tidak melihat wajah nya dalam satu hari saja.

***

Ini aku udah update yaaa, sesuai janji aku yaks.
Jangan lupa di vote yaa gais💕
Lanjut besok sore yapsss 😀✌🏻

HARDEST CHOICE | d. malfoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang