51. Draco Such Weird

3.2K 392 93
                                    

Aku berjalan masuk ke dalam kastil Hogwarts, melewati beberapa anak murid memakai jubah Gryffindor yang memandang ku bergidik ngeri dan tercengang, ada juga yang menatap ku dengan tatapan aneh, tetapi aku tidak memperdulikan itu semua.

Aku masuk ke dalam Rumah Sakit itu, dan aku melihat Draco yang terbaring lemas di atas kasur tetapi dengan wajah ketidaksukaan terhadap apa yang ada di hadapan nya sekarang.

Ya, tepat sekali, ada Pansy disana yang sedang mencari perhatian kepada suami ku.

Aku berjalan santai dan tenang. Aku tidak lagi marah-marah, karena aku tahu, derajat ku lebih tinggi dari pada Pansy sekarang.

"Nah, sekarang lihat ada apa ini?" Aku berkata dengan suara pelan, sambil melemparkan tatapan hina kepada Pansy yang sedang menggenggam tangan Draco, tetapi aku tahu dari wajah Draco yang sangat tidak nyaman di perlakukan seperti itu oleh Pansy.

"Untuk apa kau kesini?" Pansy berkata dingin, lalu aku dengan cepat tertawa kecil.

"Astaga, Parkinson si-Hidung Pesek. Justru aku yang bertanya kepada mu pertanyaan seperti itu." Aku berkata dengan santai, dengan cepat Pansy mendonggakkan wajah nya da menatap tajam kepada ku.

"Berani-berani nya kau menghina ku. Sekarang kita lihat, siapa yang lebih hina dari seorang Lestrange seperti mu yang hamil di usia tujuh belas tahun dan putus sekolah?" Ejek Pansy menatap hina perut ku, kemudian dia beranjak dari duduk nya, dan dia tepat berada di hadapan ku sekarang.

Aku sama sekali tidak sakit hati dengan kata-kata nya, "Perlu ku koreksi." Aku berkata dengan suara rendah, sambil menatap Pansy dengan penuh kemenangan, "Kurasa aku bukan lagi Lestrange, melainkan aku seorang Malfoy."

Kalimat yang ku lontarkan membuat ekspresi wajah Pansy berubah total. Mata nya berair tanpa berkedip, dia menoleh kepada Draco yang sedang tersenyum ceria setelah aku melontarkan kata-kata itu.

"Ini tidak mungkin kan..." Cicit Pansy dengan mata memerah dan berair, "Kau tidak menikah dengan—"

"[Y/N] istri ku." Draco berkata dengan wajah penuh kemenangan, "Nah, sekarang aku mau kau minggir dari hadapan ku, dan biarkan istri ku menjenguk ku."

Setelah mendengar kata-kata Draco, dengan cepat aku menggeser tubuh Pansy dengan kasar, dan duduk di samping kasur.

Aku mengusap-usap kan rambut pirang Draco membuat wajah Pansy memanas, dan dengan cepat dia meninggalkan Rumah Sakit dengan menjerit, dan menangis tersedu-sedu.

Aku tertawa ketika melihat kepergian Pansy. Aku melihat wajah Draco yang masih pucat namun lebih baik sekarang karena aku sudah berada di hadapan nya, "Siapa yang melakukan ini semua kepada mu, Draco?" Aku berkata dengan suara rendah, sambil mengusap-usap kan wajah dan rambut pirang nya.

"Potter. Dia melemparkan mantra dan membuat aku terhuyung jatuh, dan aku merasa tubuh ku seperti tersayat-sayat pedang di dada ku, dan keluar darah tak berhenti, untung saja dengan cepat Profesor Snape datang dan membersihkan darah-darah dan luka di tubuh ku." Draco berkata dengan wajah cemberut.

"Kejadian yang sangat menyakitkan, baby." Dia berkata dengan manja, aku tersenyum, dan melanjutkan membelai rambut nya.

"Kok bisa sih. Berani-berani nya dia menyakiti Slytherin Princess." Aku berkata sambil tertawa, dan aku melihat perubahan wajah Draco yang semakin murung, "Apapun kejadian saat itu, aku sudah membenci Harry. Dan dia juga sudah mengetahui pernikahan kita."

Draco mengangguk dan tersenyum, buru-buru aku mengalihkan topik, "Omong-omong, apakah kau melihat ibu mu? Tadi aku datang bersama nya, namun dia tiba-tiba menghilang entah kemana."

HARDEST CHOICE | d. malfoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang