bab 25

4.1K 587 52
                                    

"Kami tidak ingin menunggu mu berlama-lama!" Aku mendengar suara Ron yang sangat keras, membuat aku beranjak dari kamar ku, dan aku melihat Harry, Hermione, dan Ron yang sudah siap dengan jubah gaib nya.

"Ehm, malam ini?" Aku menatap mereka ragu-ragu.

Hermione menyipitkan mata nya menatap ku dengan keanehan, "Tentu saja malam ini! Kita sudah menentukan ruangan yang aman untuk kita berlatih, dan kemungkinan Umbridge tidak akan tau."

Aku masih terdiam menatap mereka dengan cemas, "Well, tunggu apa lagi?" Ron menatap ku penuh curiga.

"Dia tidak mau ikut." Harry berkata dingin, tanpa memandang ku.

"Bukan begitu—"

"Selamat malam, [Y/N]." Harry berkata sangat dingin dari pada sebelum nya, dan meninggalkan ruang asrama menggunakan jubah gaib itu.

Satu-satu nya alasan mengapa aku tidak lagi ikut Dumbledore Army karna aku tidak ingin melihat Cho Chang disana. Semenjak Harry mengakhiri hubungan kita, hubungan ku dengan Harry semakin renggang, dan tidak saling berbicara se akrab dulu lagi.

Aku tahu, keputusan ku tidak mengikuti Dumbledore Army adalah keputusan konyol, karna memang aku sudah tidak memiliki hubungan lagi dengan Harry, tapi entah mengapa aku tidak sanggup melihat kedekatan Harry dengan Cho, itu lah sebab nya aku tidak ingin bergabung.

***

Aku memutuskan untuk pergi berkunjung ke Desa Hogsmeade, karna hari ini hari Natal. Aku baru saja mendapatkan hadiah Natal sweater hitam polos dari ibu ku, aku sangat bosan mendapat kan hadiah seperti ini berulang kali setiap tahun.

Aku menginjakkan kaki ku di Three Broomstick sendirian, karna sudah pasti Harry, Hermione, dan Ron masih berlatih di Kamar Kebutuhan dengan anak-anak yang lainnya.

Aku memilih tempat duduk yang paling ujung, karna aku tidak suka keramaian. Seperti biasa aku memesan satu gelas Butterbeer, dan aku membuka satu pucuk kertas catatan pelajaran Ramuan, dan aku berusaha menghafal nya agar aku bisa mengerjakan OWL dengan baik nanti nya.

Menurut ku pelajaran Ramuan adalah pelajaran yang paling susah, setelah pelajaran Transfigurasi yang tidak akan pernah bisa aku kuasai.

"Kau sedang apa?" Aku mendonggak kaget melihat Draco yang tiba-tiba berada di hadapan ku sambil mengamati kertas-kertas kecil di meja.

Aku meraih catatan-catatan itu dari tangan Draco, dan menepis tangan nya, "Tidak bisa kah kau tidak mengganggu ku? Aku sudah capek."

"Aku tidak mengganggu mu." Dia tersenyum manis, namun aku tidak memperdulikan nya.

"Kau selalu mengganggu ku! Kau senang melihat ku kehilangan teman-teman ku?" Mata ku berair, dan aku meraih kertas-kertas catatan itu, dan aku memasuki nya kembali ke tas kecil ku.

"Aku sama sekali tidak bermaksud—"

"Kau bermaksud. Kau senang kan melihat ku yang selalu salah di mata Profesor Snape?" Aku menangis tanpa sebab membuat Draco tampak cemas.

"Kenapa kau menangis? Kumohon jangan menangis.." Ia menghapus air mata di pipi ku.

"Aku capek selalu mendapat nilai mengerikan di pelajaran Ramuan." Aku menangis lagi, tanpa memandang wajah Draco.

"Aku bisa membantu mu di pelajaran itu, kau tahu, aku menyukai pelajaran Ramuan." Draco tersenyum menghibur.

"Kau menyukai pelajaran Ramuan karna kau anak emas dari Profesor Snape." Kata aku lalu dia mengangkat sebelah alis nya.

"Tidak, [Y/N]." Dia menghela nafas panjang, "Bagaimana, tampak nya kau sudah mengakhiri hubungan mu dengan Potter?"

"Ya. Semenjak itu aku menjadi tidak dekat lagi dengan nya, itu membuat ku sangat sedih." Aku menghapus air mata ku dengan cepat, "Tapi tidak apa-apa. Aku akan berusaha menjadi [Y/N] Lestrange yang baru."

Aku melihat ukiran senyum Draco yang sangat manis di wajah nya, "Akhirnya. Itu yang aku inginkan!"

"Kau mencintai ku, Draco?" Pertanyaan konyol yang entah kenapa aku lontarkan dengan tidak sengaja.

"Well, gimana ya." Dia menatap ku tertawa kecil, "Tidak, aku hanya bercanda. Tentu aku mencintai mu."

"Bagaimana jika aku belum mencintai mu? Kau tahu aku masih menyukai Harry." Aku menatap Draco ragu-ragu.

"Tidak apa-apa. Tunggu saja sampai aku memberi mu Ramuan Cinta." Draco berkata membuat ku tertawa kecil.

***

Jangan lupa di vote yaa!!💕💕
Maaf ya gais chapter ini pendek banget huhu.

HARDEST CHOICE | d. malfoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang