Extra. [ PROLOG ]

6.1K 387 130
                                    

"Ini tahun ketujuh mu di Hogwarts, kau harus lebih giat belajar nya, oke?" Aku berkata dengan nada pelan kepada Harry, sambil menuangkan kuah sup ke dalam mangkuk-mangkuk kecil. Dia hanya mengangguk-ngangguk dan mengambil sendok dan garpu nya.

Tidak, kalian tidak salah dengar. Aku menamai anakku dengan nama Harry. Aku menamai nya
Harry bukan berarti aku masih menyukai Harry Potter atau apapun asumsi negatif yang kalian pikirkan tentang kenapa aku menamai nya dengan nama Harry.

Kalian pasti ingat, 18 belas tahun yang lalu, saat aku baru saja hamil anak kedua ku setelah Scorpius, Harry-lah yang selalu ada untuk ku di saat yang berat karena satu kenyataan aku hamil di tengah pengobatan penyakit mental yang aku hadapi. Harry adalah salah satu dari sekian banyak orang yang dekat dengan ku, dia adalah orang yang berarti di hidup ku. Jadi itu alasan kenapa aku memberi nama anak kedua ku Harry.

"Yeah, tetapi asal Mum tahu, siapa sih yang tidak yakin setelah dia lulus dari Hogwarts—tentu saja Harry akan menjadi pemain Quidditch profesional!" Sambar Scorpius sambil memakan kue pie nya.

"Kalau begitu, apakah kau betul-betul yakin itu rencana mu ketika lulus Hogwarts? Jika iya, aku kusarankan, agar kau bergabung ke tim Quidditch Puddlemere United. Aku akan mempermudah jalan mu untuk bergabung tim Quidditch Inggris." Draco berkata dengan tampang sedikit muram tetapi dia tetap menahan nya dengan suatu senyuman.

Aku tahu kenapa Draco terlihat sedikit murung, karena seperti yang kalian tahu, Harry mendapatkan bakat dan kelebihan yang sama persis seperti Harry Potter tentang kehebatan nya dalam olahraga Quidditch.

"Aku rasa aku tidak terlalu jago dalam Quidditch. Itu hanya hobi ku saja. Mungkin setelah lulus, aku akan menjadi Banker di Kementrian Sihir. Tentu itu terlihat lebih mudah karena Dad bekerja di Banker juga." Harry berkata dengan senyuman tipis nya, dengan cepat Draco terlihat sangat gembira dan melupakan kemurungan nya.

Aku tahu persis bahwa Harry tidak ingin mengecewakan ayah nya sendiri, meskipun dengan satu bakat profesional yang dia miliki untuk menjadi pemain Quidditch, dia lebih memilih untuk menjaga hati ayah nya untuk tidak menjadi pemain Quidditch profesional.

"Ya sebenarnya kau harus yakin dengan tujuan mu, Harry. Kau terlahir sebagai keluarga Malfoy, kau bisa kerja di tempat manapun yang kau mau bahkan di luar negri juga tidak masalah, karena kita memiliki banyak uang dan harta." Aku berkata dengan nada tenang sambil mengamati nya serius, "Tapi kau jangan terlalu terburu-buru untuk menentukan pilihan mu sekarang, tentang mau jadi apapun diri mu itu adalah pilihan mu. Aku dan ayah mu hanya bisa membiayai dan mendukung mu."

Draco menatap ku dan tersenyum tipis. Pernikahan yang sudah kubina selama 22 tahun dengan Draco. Hampir jarang sekali aku dengan Draco bertengkar setelah kejadian dulu saat aku masuk ke Rumah Sakit Jiwa.

Aku meneguk air dari gelas kaca ku, dan sekarang aku beralih kepada Andrea, yang dari tadi hanya terdiam membisu dan terus memakan roti nya, "Ini adalah hari pertama mu masuk ke Sekolah Sihir Hogwarts, Andrea. Seharus nya kau bersemangat, kan?" Aku berkata dengan nada tenang sambil meratapi putri bungsu ku yang bertampang murung.

"Aku hanya bingung. Banyak yang berkata bahwa aku sangat mirip dengan Mum. Tapi apa yang terjadi jika kenyataan nya aku masuk ke Asrama Gryffindor sama seperti Mum dulu?" Andrea berkata dengan nafas kesal, "Aku seorang Malfoy, dan seharus nya aku masuk ke Asrama Slytherin. Tidak ada seorang Malfoy yang masuk Gryffindor, kan?"

Aku menatap nya dengan menampilkan senyum tenang ku. Andrea sangat mirip dengan ku. Mulai dari mata cokelat nya, rambut nya yang berwarna cokelat pirang—tidak seperti Scorpius dan Harry yang cenderung bermata biru laut dan rambut putih mengikuti gen Draco.

Setiap kali aku berbincang dengan Andrea, aku menjadi teringat pada diri ku saat masih seumuran dengan nya. Bersifat keras kepala, namun dia juga memiliki pikiran yang dewasa. Yeah, Andrea keseluruhan nya mirip dengan ku.

HARDEST CHOICE | d. malfoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang