"Bangun, sayang." Aku melihat Draco yang sudah bersiap-siap mengancingi kemeja nya dan Scorpius yang sudah rapi duduk di atas tempat tidur bayi sambil menegang tongkat sihir milik Draco dan berusaha keras untuk mematahkan nya dan tertawa cengengesan gembira.
"Kenapa kau tidak membangunkan ku?" Aku beranjak dari tidur ku, dan aku sedikit kaget karena aku sudah memakai baju piyama tidur ku dengan lengkap, padahal kemarin aku dan Draco melakukan nya sangat lama sekali sampai ketiduran.
"Aku sudah membangunkan mu dari jam enam pagi, tetapi kau terus mengigau dan berkata bahwa kau masih sangat ngantuk." Draco berkata dengan suara lembut, "Hey! Astaga, Scorpius. Jangan mematahkan tongkat ku, itu bukan mainan ya, sayang. Nah ini, nih, kau main dengan boneka saja oke?" Draco meraih tongkat sihir yang hampir saja patah dibuat oleh Scorpius yang sedang cengengesan dan dia memberi boneka berwarna hijau cerah kepada nya.
"Bagaimana aku bisa dalam keadaan memakai piyama tidur ku?" Aku bertanya kepada nya sambil beranjak turun dari kasur dan menginjak lantai kamar.
"Ohh iya, seperti yang kukatakan kepada mu, saat aku ingin sekali membangunkan mu, aku mengambil piyama tidur mu di bawah kasur dan yeah aku memasangkan mu baju dalam keadaan kau yang masih tertidur dan mengigau." Draco berkata dengan santai, namun cukup membuat ku sangat malu.
Tidak terbayangkan bagaimana malu nya aku saat mengetahui aku yang sedang tertidur pulas sambil mengigau tidak jelas, alih-alih Draco yang berusaha memasangkan baju kepada ku dalam kondisi aku yang sama sama sekali tidak berpakaian.
"Oh yeah, oke." Aku menutup setengah wajah ku dengan tangan kanan ku sangkin malu nya. Aku beralih kepada Scorpius yang masih sibuk menghancurkan boneka nya itu. Terkadang aku heran, kenapa dia bersikap layaknya psikopat aneh.
Namun aku tidak memperdulikan nya dan menatap Draco dalam-dalam, "Apakah Scorpius sudah sarapan?"
"Sudah, tenang saja." Draco berkata dengan santai, "Oh ya, Kreacher sudah mencuci dan menyetrika baju mu untuk pergi ke Rumah Sakit nanti. Dia juga sudah membuat sarapan untuk mu." Draco berkata dengan senyum tipis nya, dengan cepat aku mengangguk ragu.
***
Kreacher datang ke meja makan membawa mangkuk besar dalam kedua tangan nya dan menyendokkan sup ke dalam mangkuk-mangkuk sambil bersiul-siul.
"Terima kasih, Kreacher." Aku berkata dengan suara pelan sambil meraih koran Daily Prophet dan membalikkan nya.
Masih tertera gambar wajah ku yang bergerak-gerak, padahal sudah lebih dari tujuh bulan setelah kejadian Pertempuran Hogwarts dan Rita Skeeter terus menulis hal aneh dan tidak wajar terhadap aku dan keluarga ku dalam tulisan nya.
Intip edisi terbaru Rita Skeeter eksklusif tentang 'Penderitaan Hidup Yang Dialami Oleh [Y/N] Malfoy' yang sangat banyak diminati banyak orang. *tersedia di Witch Weekly.
"Skeeter telah memcemarkan nama baik keluarga Malfoy dan Lestrange." Lucius berkata ketika dia duduk bergabung di meja makan. "Aku takut orang-orang semakin percaya dengan informasi busuk dan tidak benar yang ditulis oleh Skeeter tentang mu." Lucius melanjutkan nya setelah memakan sup itu.
"Sebetulnya memang ini kesalahan ku." Aku berkata dengan nada pasrah sambil melempar kesal koran Daily Prophet itu yang setengah nya masih ada tentang informasi dari Kementrian ke arah api unggun.
"Nona [Y/N], Kreacher memberi saran agar Nona [Y/N] memakan sup nya sekarang agar tidak dingin." Kreacher berkata dengan suara parau dan menundukkan kepala nya ketakutan.
"Yeah, Kreacher." Aku berkata dengan suara kecil yang hanya dibalas anggukan dari nya, dan peri-rumah itu meninggalkan ruang makan yang hanya berisi aku, dan Lucius saja, sementara Draco dan Scorpius sedang bermain di halaman tangan belakang Malfoy Manor, dan Kreacher kembali ke dapur nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HARDEST CHOICE | d. malfoy
FanficPernikahan ini dibuat hanya karna harta, kasta keluarga, dan keturunan darah murni penyihir. Tak masalah jika aku tidak mencintai laki-laki itu. = = = = = = = = = = = = Seluruh isi Hogwarts ku jamin tidak akan ada yang mengetahui bahwa aku sudah me...