Setelah sisa akhir pekan itu, aku merasa tidak bersemangat dari pada sebelum nya. Hogwarts menjadi tempat yang tidak menarik lagi untukku, semenjak ibu ku menantang hubungan ku dengan Harry.
Sepertinya Harry seperti nya lebih gembira selama sisa akhir pekan itu daripada yang telah dirasakannya sepanjang semester.
Aku berusaha untuk tidak lagi peduli tentang kedekatan Harry dengan Cho. Sejujur nya aku sangat cemburu, karna aku masih berpacaran dengan nya.
Aku menghabiskan banyak waktu hari Minggu untuk mengerjakan semua PR dari Profesor Snape di dalam kamar asrama ku. Aku memutuskan untuk tidak keluar dari kamar, sekali pun untuk menghembus udara dan merasakan sinar matahari.
Tetapi aku berubah pikiran, aku memutuskan untuk turun dari kamar asrama ku, aku memakai kembali jubah Gryffindor ku, dan aku melihat Harry dan Ron yang juga turun dari kamar nya dan tertawa-tawa, "Oh, hey [Y/N]!" Sapa Harry dengan senyum sumringah ketika aku ingin melewati ruang rekreasi Gryffindor.
"Umh, yes." Aku menoleh kaku, menatap mereka berdua yang menatap ku dengan aneh.
Ron seperti berbisik ke arah Harry, seolah-olah aku seperti orang aneh lebih aneh dari Luna Lovegood, namun seperti nya Harry tidak memperdulikan bisikan itu, ia menatap ku dengan cermat, "Apakah kau sakit? Wajah mu sangat pucat, aku pikir—eh, maksud ku, aku melihat mu akhir-akhir ini sering menyendiri."
"Aku tidak sakit." Aku berkata singkat tanpa memandang wajah bingung Harry dan Ron.
"Dia sedang membutuhkan perhatian lebih mu, Harry." Kata Ron tertawa kecil, "Kau harus tau itu. Ia merendah agar dikira tidak—"
"Aku tidak membutuhkan perhatian Harry!" Bantah aku dengan suara tinggi, "Well, aku seperti nya ingin membutuhkan udara segar di luar." Kata aku, lalu aku keluar dari asrama itu.
***
Sebuah pengumuman besar telah dilekatkan ke papan pengumuman, peringatan tetap tentang peraturan sekolah dari Argus Filch, banyak pengumuman baru tersebut dicetak dengan huruf-huruf hitam besar dan ada cap yang tampak sangat resmi di bagian bawah di samping sebuah tanda tangan yang rapi dan berhuruf keriting.
DENGAN PERINTAH PENYELIDIK TINGGI HOGWARTS
Semua organisasi, perkumpulan, kelompok, dan klub siswa dibubarkan sejak saat ini.
Izin untuk membentuk kembali dapat diminta dari Penyelidik Tinggi (Profesor Umbridge).
Tak ada organisasi, perkumpulan, tim, kelompok atau klub siswa yang boleh terbentuk tanpa pengetahuan dan persetujuan Penyelidik Tinggi.Aku membaca pengumuman itu melewati kepala anak-anak yang tampak cemas.
Aku membaca pengumuman itu lagi dengan baik-baik. Aku membaca nya tanpa ekspresi, karna aku sudah tau hal ini pasti terjadi.
Aku menatap Harry dari jauh sana dengan tubuh nya yang bergetar hebat dan tampak nya ia sangat marah.
Ini bukan kebetulan, ia pasti sudah tau hal ini atau ada seseorang yang membocorkan hal ini kepada nya.
"Tampak nya adil, kan." Draco berdiri tegap di samping ku, tersenyum ceria menatap papan pengunguman itu.
"Kenapa kau tampak sangat senang?" Aku bertanya kepada nya.
"Bagus kan, itu berarti aku akan memiliki tugas untuk menyelidiki perkumpulan klub siswa yang dibentuk tanpa sepengetahuan penyelidik tinggi."
Aku menatap Draco dengan keheranan, "Apa pendapat mu jika aku memiliki perkumpulan klub siswa?" Aku mengeluarkan kata-kata itu tanpa berpikir dua kali, bahwa satu fakta mengatakan hal ini kepada nya sama saja membuka celah para Penyelidik Tinggi.
Draco tersenyum licik, mulut nya membentuk huruf O, "Hoho," Ia tertawa membuat wajah ku menjadi salah tingkah, "Tidak maksud ku, aku tidak benar-benar bergabung, aku hanya bertanya!" Aku memasang wajah gusar menatap Draco dengan ketakutan.
"Kalau benar, dengan senang hati aku akan memberi mu detensi. Aku prefek." Draco berkata membuat hati ku mencelus.
"Tidak, kau tidak bisa! Kita kan—"
"Aku tidak peduli." Katanya lalu tak lama kemudian ia menatap ku dengan tajam, "Kenapa kau terlihat sangat gusar, apa benar jika kau bergabung—"
"Tidak, Draco. Aku tidak gusar." Gerutu aku dengan suara mengecil, hampir tidak kedengaran.
"Bagaimana soal hubungan mu dengan Potter, apakah sudah melakukan apa yang kuperintahkan kepada mu?" Draco bertanya kepada ku, dia menatap wajah ku dalam-dalam.
"Draco, kita tidak bisa terlalu dekat, banyak murid yang melihat kedekatan kita." Lirih aku kecil, mendorong dada Draco yang berusaha untuk dekat dengan ku.
"Kenapa? Aku tidak peduli." Kata Draco, aku melihat murid-murid lain mendesis dan berbisik-bisik melihat kedekatan kami, bahkan Pansy juga tampak nya sangat marah, "[Y/N] kau belum menjawab pertanyaan ku?"
"Draco..."
"[Y/N] kau sedang apa dengan... Malfoy." Harry berkata dari jauh sana dengan Hermione dan Ron yang menatap ke arah kami dengan tatapan tidak percaya.
Aku tersentak kaget, lalu tubuh ku menjauh dari Draco, "Emh, tidak. Kau harus percaya kepada ku, aku tidak—"
"Katakan kepada mereka, yang sebenarnya tentang hubungan kita, sayang.." Draco berkata dengan suara yang keras, sehingga banyak murid-murid yang mendengarkan kata-kata Draco.
"Ya Tuhan, aku masih tidak percaya.." Ron menatap ku dengan tatapan kaget.
"Kau harus mengatakan kepada kami yang sebenarnya!" Hermione berkata dengan suara lantang, lalu berlari mendekat ke arah kami, dan ia meraih tangan ku dengan kasar, sehingga aku pergi meninggalkan Draco yang tersenyum penuh kemenangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
HARDEST CHOICE | d. malfoy
FanfictionPernikahan ini dibuat hanya karna harta, kasta keluarga, dan keturunan darah murni penyihir. Tak masalah jika aku tidak mencintai laki-laki itu. = = = = = = = = = = = = Seluruh isi Hogwarts ku jamin tidak akan ada yang mengetahui bahwa aku sudah me...