bab 30

4.3K 540 83
                                    

DIAM
O.W.L SEDANG BERLANGSUNG
UJIAN O.W.L TAHUN KELIMA
Gunakan Peraturan Ajaib 572 HANYA gunakan tinta Azul Marino
UJIAN: TEORI PESONA
UJIAN DIMULAI: 16.00
UJIAN BERAKHIR: 18.00

Tingkat keyakinan ku untuk mendapatkan nilai memuaskan pada ujian kali ini hanya 10%. Aku tidak membayangkan soal ujian kali ini bisa sesulit ini, aku melihat di depan ku, Hermione yang tampak sangat serius dan dapat mengerjakan nya dengan mudah. Tetapi di lain sisi, aku melihat Ron yang sedang berhalusinasi dan pena bulu nya hanya di genggam, ia seperti kesulitan mengerjakan nya.

Saat aku melanjutkan mengerjakan soal isian, aku melihat murid-murid lain mendonggak dan menatap ke arah pintu depan.

Umbridge beranjak dari tempat nya, dan ia berjalan cepat menuju pintu, dan tampak nya tidak ada apapun disana.

"Apa itu?" Hermione tampak tidak suka ketika ada petasan kecil masuk ke dalam ruangan.

"Entah-lah." Gumam ku, lalu tak lama kemudian si kembar Weasley masuk ke dalam ruangan dengan menggunakan sapu terbang nya.

Ia melemparkan kertas jawaban ujian, dan melemparkan banyak petasan, sehingga seisi ruangan semakin meriah.

Aku tersenyum senang, lalu aku mengambil beberapa kertas jawaban itu di lantai, dan aku mencocokkan semua yang sudah ku jawab.

"Hermione! Ini benar-benar berguna, kau harus menyalin ini!" Aku melemparkan satu kertas ke arah nya, lalu Hermione memandang serius isi kertas itu.

"Menurut ku tidak. Aku sangsi, jawaban ku nomor 10 itu benar! Mereka mendapatkan kertas jawaban yang palsu." Gerutu Hermione tidak terima.

"Apakah kalian berdua sinting? Mempeributkan kertas jawaban ujian dalam kondisi seperti ini?" Ron berkata sambil tertawa dengan Harry.

"Ujian tetaplah ujian!" Hermione berkata tidak suka, lalu ia mengamati kertas ujian nya dengan ku. Tidak peduli dengan keributan petasan-petasan yang sangat keras.

Lalu kami melihat banyak murid yang keluar ruang Aula, "Bagaimana? Apakah kalian tetap dengan kertas ujian kalian?" Ron tersenyum meremehkan, lalu dengan malas aku dan Hermione keluar dari Aula itu berbarengan dengan murid lain.

Aku bertepuk tangan bersama murid-murid lain nya, setidak nya aku puas melihat Umbridge menderita seperti ini.

"Mereka sangat hebat, kan, Harry?" Aku tersenyum sumringah bertepuk tangan, lalu aku menoleh ke belakang ku.

Aku melihat Harry seperti terjatuh diantara kerumunan murid-murid dari asrama lain. Dia tampak sangat lemas, tidak berdaya, dan nafas nya terengah-engah.

Aku mendekati dia, dan menggenggam erat tangan kanan nya, ia terlihat seperti tidak baik-baik saja, "Ada apa?" Aku berkata dengan suara kecil, namun nafas nya semakin terengah-engah.

"Sirius. Dia ada dalam bahaya." Dia berkata dengan penuh keyakinan.

***

"Harry, apa kau yakin?" Aku menatap nya dengan ragu-ragu, sembari kami menaiki anak tangga yang bergerak-gerak dengan sendiri nya.

"Aku melihat nya. Itu terlihat seperti pada Mr. Weasley." Dia berkata lalu kami mengangguk terpaksa, "Itu pintu yang selalu ada di mimpi ku, tapi aku tak ingat dimana aku pernah melihat nya."

"Bagaimana lebih tepatnya?" Hermione berkata dengan serius.

"Sirius bilang Voldemort mengejar sesuatu. Sesuatu yang ia tak miliki waktu itu. Berada di Departemen Mistreri." Dia berjalan menaiki anak tangga begitu cepat.

HARDEST CHOICE | d. malfoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang