"Bawa Scorpius ke kamar, kau juga. Biar aku saja yang menyelesaikan semua nya disini." Draco berkata dengan suara pelan, aku mengangguk dan berjalan melewati Bellatrix yang masih melotot penuh ancaman kepada ku.
"[Y/N] kumohon..." Hermione menjerit sambil terisak dalam tangisan nya, tubuh nya terdampar diatas lantai, dengan Bellatrix mencengkram tangan nya dengan kasar.
"Diam dasar Darah-Lumpur!" Bellatrix berteriak dengan suara keras pas di depan wajah Hermione yang sedang memerah menangis dengan malang.
"Kumohon, aku membutuhkan mu.. k-kita teman.." Dia berkata dengan suara serak-serak basah, lalu aku menoleh kepada nya ragu-ragu, dan mendekati nya.
Aku mengamati tampang nya yang tampak sangat amat menyedihkan. Aku tidak pernah melihat seorang Hermione Granger menjadi kacau seperti ini, dia selalu terlihat ceria dan galak, namun saat ini dia tak lebih dari orang tak bisa apa-apa dan malang.
"[Y/N] sudah kukatakan bawa Scorpius ke kamar dengan mu sekarang. Ini bukan waktu untuk mengurusi Darah-Lumpur." Draco berkata dengan suara tinggi, aku melihat rahang nya yang tampak mengeras dan dilanda kekhawatiran.
"APA MAKSUD MU? AKU TIDAK AKAN PERGI KE KAMAR JIKA AKU MELIHAT TEMAN KU TERSIKSA SEPERTI INI!" Aku berkata dengan suara lantang bahkan sangat keras, membuat Bellatrix terkejut lagi.
"Bagus. Kalau seperti itu kau disini saja, dan lihat teman mu yang satu ini, jika dia tidak bisa menjawab pertanyaan ku saat introgasi, kalian berdua akan menonton Darah-Lumpur ini untuk ku bunuh." Bellatrix tersenyum licik sambil tertawa terbahak-bahak, kemudian dia menyentuh bahu ku dengan halus, "Mau kah, [Y/N] sayang?"
Mata ku memerah dan berair, Draco berjalan mendekati ku, dan aku mengambil keputusan untuk mengawasi nya agar tidak terjadi apa-apa dengan Hermione, "Ya." Aku berkata dengan suara dingin, lalu Bellatrix menjauh dari ku dan mendekati tubuh Hermione yang terpapar tak berdaya diatas lantai.
Scorpius masih menangis dalam gendongan ku, aku berusaha keras untuk membuat lelucon kepada bayi mungil ini meskipun dalam suasana genting dan parah seperti ini, ini satu-satu nya cara untuk membuat nya berhenti menangis.
"Jangan nangis ya, sayang." Aku berkata dengan suara parau sambil tersenyum hangat dan menggelitik tubuh nya membuat dia tertawa dan memunculkan gigi kelinci nya yang membuat ku gemas.
Tidak bisa ku deskripsikan betapa beruntung nya aku memiliki Scorpius.
Aku menggendong nya sambil mengayunkan tubuh nya dengan sangat halus, dia terkikik kecil, mulut nya sedikit berair dan dia memaparkan gigi kelinci nya yang sangat kecil dan sedikit.
Aku berhenti mengayunkan nya, aku mencium lembut pipi nya, "Kau sering sekali melarang ku untuk menggendong nya sambil diayun. Sekarang kau sendiri melakukan nya kepada Scorpius." Bisik Draco dengan wajah murung, lalu aku menatap nya dengan tajam.
"Tidak. Aku pernah lihat kau mencoba untuk membuat nya kejang-kejang sampai Scorpius menangis. Kurasa kau tolol bercampur sinting dan gila." Aku berkata dengan suara dingin, tanpa memandang wajah Draco yang semakin pasrah.
"Pedang itu seharusnya ada di markas ku di Gringotts. Bagaimana kau mendapatkan nya?" Teriak Bellatrix, mata nya yang tajam menyapu seluruh wajah Hermione yang penuh ketakutan, "Apa lagi yang kau ambil bersama teman mu di brankas ku?"
"Aku tak mengambil apapun! Kumohon, aku tidak mengambil apapun." Hermione berkata dengan suara parau sambil menangis tersedu-sedu.
KAMU SEDANG MEMBACA
HARDEST CHOICE | d. malfoy
FanfictionPernikahan ini dibuat hanya karna harta, kasta keluarga, dan keturunan darah murni penyihir. Tak masalah jika aku tidak mencintai laki-laki itu. = = = = = = = = = = = = Seluruh isi Hogwarts ku jamin tidak akan ada yang mengetahui bahwa aku sudah me...