"Baiklah kami akan memberitahu semua nya, tapi tolong jangan maki-maki kami. Kesehatan mental mu segala nya, oke?" Ron berkata dengan gusar ketika aku hampir saja memecahkan vas bunga sangkin emosi nya.
"Itu artinya kalian mengatakan aku gila." Aku tersinggung, dan menatap mereka dengan tidak bersahabat.
"Tidak, kami sama sekali tidak bermaksud seperti itu, jangan salah paham dulu." Hermione berkata dengan ketakutan, dia menghela nafas pasrah, "Baiklah sekarang biarkan Ron menjelaskan nya kepada mu."
"Lah, kok aku? Kau sinting?" Ron menatap nya dengan aneh seolah-olah dia tidak tahu apa-apa.
"Kan kau juga melihat nya secara langsung. Kau lupa?" Hermione melotot tajam kepada nya.
"Tapi kan kau bisa menjelaskan nya kepada [Y/N]." Ron berkata dengan nada tidak suka, dan menjauhkan diri nya dari Hermione, "Aku ingin mencari makanan muggle di lantai satu kantin Rumah Sakit. Aku lapar sekali, Hermione."
"TIDAK BISA KAH KAU MENAHAN LAPAR DI PERUT MU? KAU SEDANG MENJENGUK SAHABAT MU!" Gertak Hermione memukul lengan Ron menggunakan tas manik-manik nya dengan keras.
"Sudah lah Hermione, biarkan saja. Tapi aku sarankan jika kau membeli makanan dibawah, kau harus punya uang muggle, ingat ini adalah Rumah Sakit muggle. Jadi kau harus punya uang poundsterling, bukan uang galeon seperti dunia sihir." Aku berkata menjelaskan panjang lebar, dan seketika Ron menciut dan putus asa kemudian dia beralih kepada Hermione dan penuh permohonan.
"Hermione, boleh kah aku minjam uang muggle mu?" Ron berkata dengan ketakutan, dengan cepat Hermione menghela nafas kesal dan mengeluarkan beberapa uang lembar dari tas manik-manik nya.
"Kurasa segitu cukup." Hermione berkata dengan suara pelan, dia hanya mengangguk sambil nyengir-nyengir dan berjalan pergi meninggalkan ruangan.
"Nah, cepat ceritakan apa yang sebenarnya terjadi." Aku berkata dengan tegas, sambil sedikit merangkak untuk duduk dengan baik diatas kasur.
"Jadi gini," Hermione berkata dengan wajah ragu, "Sebelum nya, kami bertiga sudah tinggal lama di The Burrow. Kami memutuskan untuk ber-Apparate langsung ke London untuk menjenguk mu, karena yeah, banyak sekali beredar luas, salah satu nya di Witch Weekly tertera nama mu, bahwa kau masuk ke dalam Rumah Sakit Jiwa Muggle di London yang membuat Rita Skeeter menjadi sangat amat gembira bahwa dia akan mendapat topik bagus untuk menulis cerita yang tidak masuk akal lagi tentang mu—"
"Tidak-tidak. Aku tidak butuh kau menceritakan semua itu, Hermione." Aku menyela kata-kata nya dengan kesal, "Aku hanya ingin tahu tentang Harry, bagaimana dia bisa bertengkar dengan Draco?"
"Oh ya, maaf." Hermione tersipu malu, "Jadi, kami bertiga sampai— ber-Apparate tepat di lobby lantai dasar tempat parkiran mobil Muggle. Ron sangat bawel sekali karena dia merasa bahwa kita tersesat, yeah kau tahu kan, Ron tidak terlalu mengerti tentang tempat-tempat Muggle—"
"Hermione, menurutku alangkah lebih baik, jika kau menceritakan intinya saja." Aku memperingatkan Hermione dengan geram sangkin pernasaran nya.
"Yeah tapi aku tidak—" Hermione menghentikan kalimat nya dan dia menatap ku dengan gusar, "Baiklah oke, maaf."
Dia menghembuskan nafas sepersekian kali nya, dan menatap ku dalam-dalam seolah-olah dia lebih siap kali ini untuk menceritakan topik permasalahan langsung kepada ku, "Kami bertemu Draco Malfoy di dekat Supermarket muggle. Kurasa dia membeli sesuatu di dalam situ, dan ternyata benar, dia baru saja membeli Coca Cola."
"Coca Cola?" Aku mengulang kata-kata itu terus menerus dan tidak mengerti apa yang dimaksud kan Hermione, "Benda apa itu? Apakah itu benda sihir hitam? Aku tidak pernah mendengar sihir hitam yang bernama Coca Cola."
KAMU SEDANG MEMBACA
HARDEST CHOICE | d. malfoy
FanfictionPernikahan ini dibuat hanya karna harta, kasta keluarga, dan keturunan darah murni penyihir. Tak masalah jika aku tidak mencintai laki-laki itu. = = = = = = = = = = = = Seluruh isi Hogwarts ku jamin tidak akan ada yang mengetahui bahwa aku sudah me...