Aku mengangkat bayi mungil itu dari tempat tidur bayi dengan tubuh yang masih di selimuti piyama berwarna putih, dan dia masih tidur terlelap. Perlahan aku menyelipkan satu tangan ku dibawah kepala nya, dan tangan ku yang lain dibawah bokong nya. Aku memegang Scorpius dengan begitu hati-hati, aku mencium pipi nya dengan sangat lembut.
Namun tak lama kemudian saat aktivitas ku yang masih menggendong Scorpius dengan hangat, pintu terbuka lebar membuat ku sedikit terkejut, tetapi tak lama kemudian aku sudah mengenali nya.
Aku dapat melihat dengan jelas, Bellatrix dengan tampang nya sangat ceria diikuti oleh Fenrir Greyback si Manusia-Serigala dan Pelahap Maut lain nya.
"Cissy mengatakan bahwa kau juga akan ikut bersama kami ke Hogwarts." Bella berkata dengan suara diperlebih-lebihkan sambil tersenyum.
"Ya, benar sekali." Aku berkata dengan suara parau yang tampak nya sangat tidak bersemangat dan murung seolah-olah aku berubah pikiran, "Tapi yang jadi masalah nya—"
"Kau mengkhawatir kan anak mu?" Bella berdecih seolah-olah dia tidak pernah merasakan bagaimana menjadi seorang ibu, "Kali ini lebih penting dari pada bayi mungil mu yang sepanjang hari terus menangis membuat ku muak. Jadi, kami tidak ingin menunggu mu lama-lama, AYO!"
"Tapi bagaimana dengan Scorpius-"
"KAU BISA MENITIP NYA KEPADA CISSY. DIA BERADA DI RUANG TAMU SEKARANG!" Bella berseru dengan suara tinggi, wajah nya memerah, karena tidak sabar lagi dengan tingkah ku.
"Aku tidak mau merepotkan Mrs Malfoy untuk menjaga anakku. Kalian harus mengerti itu." Aku menatap serius Pelahap Maut yang tampak nya sangat jengkel.
"CISSY TIDAK AKAN KEBERATAN. SEKARANG CEPAT ATAU AKU MENYURUH FENRIR MENGGIGIT MU SEBAGAI MANGSA NYA!" Bella menggertak hebat, aku menatap Manusia-Serigala yang merupakan Pelahap Maut juga bertampang sangat menyeramkan sambil menyeringai.
"Well, yeah. Kau tak usah mengancam ku juga, aku kan sepupu mu." Aku berkata dengan jengkel sambil mengambil tongkat sihir ku.
"Maaf sayang, jadi ayolah kita tidak ingin membuang waktu, Cissy dibawah, kau bisa memberi Scorpius kepada nya, kemarilah.." Bella berkata mendadak ramah, aku mengangguk dan mendekati Pelahap Maut lain nya keluar dari ruangan ini.
***
Aku dan Para Pelahap Maut lain nya berhasil menyeludup ke dalam Hogwarts melalui Vinishing Cabinet yang ada di Kamar Rahasia.
Berhubung aku sudah mengatur strategi yang sangat unik dan Pelahap Maut belum mengetahui ini. Dengan cepat aku berkata, "Aku mendapat informasi penting."
"Kalau begitu apa?" Samar-samar Pelahap Maut laki-laki yang tampang nya lebih tua dari Bella bertanya dengan malas, namun pandangan Bellatrix yang pernasaran tak luput mengalihkan perhatian nya dari ku.
"Aku masih berkomunikasi melalui surat dengan anggota Laskar Dumbledore salah satu nya Luna Lovegood. Dia mengatakan tepat tadi menjelang sore hari bahwa Dumbledore pergi minum di Three Broomstick. Nah, kita bisa saja membuat tanda Kegelapan yang sangat besar di atas Menara untuk membuat nya bergegas pulang!" Aku berkata dengan suara lantang, namun dengan cepat terurai senyum licik dari Pelahap Maut itu.
"Itu kau pintar. Sangat pintar." Mata Bella berbinar sambil tersenyum licik.
"Aku bahkan tidak mengerti betapa tolol nya mereka masih mempercayai ku."Aku tertawa sinis, membayangkan kenapa anggota Laskar Dumbledore yang terang-terangan masih percaya penuh kepada ku, "Tetapi tidak apa-apa kan? Itu adalah peluang untuk memanfaatkan kepercayaan mereka."
KAMU SEDANG MEMBACA
HARDEST CHOICE | d. malfoy
FanfictionPernikahan ini dibuat hanya karna harta, kasta keluarga, dan keturunan darah murni penyihir. Tak masalah jika aku tidak mencintai laki-laki itu. = = = = = = = = = = = = Seluruh isi Hogwarts ku jamin tidak akan ada yang mengetahui bahwa aku sudah me...