59. The Long Awaited Kiss

3.1K 394 57
                                    

Aku menggendong Scorpius dengan lembut, sambil menyuapkan sereal beras dengan campuran wortel dan brokoli ke dalam mulut nya.

Dia sudah menginjak satu tahun, tetapi aku tidak tahu kenapa dia menjadi sangat nakal, seperti salah satu nya, dia sering sekali dia menendang kaki Draco dengan sengaja lalu dia tertawa mengejek.

Mulut nya di penuhi bubur sereal dengan berantakan, namun dia tetap tersenyum. Satu hal yang ku tahu pasti, dia sangat murah senyum, dan menyenangkan, namun terkadang dia menjadi orang yang sangat menyebalkan menurut Draco.

Tepat sekali ketika aku selesai dalam aktivitas ku menyuapkan sarapan kepada Scorpius, terdengar pintu kamar yang terbuka, membuat ku menoleh, "Apakah kau benar-benar ingin ikut?" Draco bertanya dengan wajah khawatir, sejenak aku memikirkan sesuatu yang pilihan nya sangat sulit bagi ku.

"Yeah, mungkin. Tapi apa kah ibu ku juga ikut bertempur?" Aku bertanya sambil mengelus-elus kan kepala Scorpius dalam cengkraman ku, "Mungkin ibu ku yang akan menjaga nya disini."

"Justru itu." Draco terlihat sangat gusar seolah-olah takut untuk menatap ku, "Ibu mu juga ikut bertempur, dia mengatakan itu. Semua Pelahap Maut diharuskan oleh Pangeran Kegelapan."

"Bagaimana dengan Scorpius kalo gitu, eh?" Aku bergumam, dan mondar-mandir dengan gusar, "Tak mungkin jika kita membawa Scorpius. Ataupun jika dia berada disini, tidak ada yang menjaga nya. Bisa saja kita menaruh mantera pelindung—"

"Mantra pelindung tidak berguna. Yang harus kita pikirkan siapa yang menjaga Scorpius disini saat kita pergi dalam pertempuran Hogwarts?" Rahang Draco mengeras, dia tampak sangat gusar dan terus mondar-mandir tanpa tujuan.

"Apakah kau tidak bisa mengirim satu teman mu? Gregory Goyle mungkin, atau Blaise Zabini?" Aku berkata dengan penuh harapan, "Salah satu satu dari mereka mungkin bisa menjaga Scorpius. Mereka kan sahabat dekat mu!"

Draco memandang ku dengan tajam, lalu tak lama kemudian dia menghela nafas pasrah, "Mereka mana mau, kau tahu kalo Goyle—"

"Kita bisa membayar nya dengan sangat mahal jika dia mampu menjaga Scorpius disini dengan baik." Aku berkata dengan suara tegas.

"Yeah, aku tahu." Dia berkata dengan suara pelan, lalu menatap ku dengan malas, "Yang jadi masalah nya ini sudah pukul sembilan pagi. Jika kita meminta nya untuk kesini, itu akan membutuhkan waktu yang sangat lama. Lagi pula belum tentu Gregory ikhlas menjaga Scorpius."

"Ayolah, Draco. Kita tidak bisa berbuat apa-apa lagi sekarang, kecuali teman mu yang gemuk dan tolol itu bisa membantu kita menjaga Scorpius disini di Malfoy Manor." Aku berkata dengan penuh permohonan, lalu samar-samar Draco mengangguk setuju meskipun terlihat terpaksa dan tidak punya pilihan terakhir lagi.

"Pikirkan jalan alternatif nya, dia harus bisa sampai disini tepat waktu." Draco berkata tanpa memandang ku yang mendekati tubuh nya, dan aku melihat nya yang sibuk menulis surat menggunakan pena bulu nya.

"Dia bisa saja masuk ke dalam Lemari Pelenyap, dan itu jalan pintas menuju Borgin and Burkes. Tentu itu akan mempermudah nya untuk pergi ke Malfoy Manor." Aku berkata dengan serius, Draco hanya mengangguk mengerti tanpa memandang ku, "Kita bisa mengirim Pelahap Maut seperti Greyback untuk mengantar Goyle kesini biar lebih cepat."

"Yeah, aku tahu kau sangat pintar, istri ku." Draco berkata membuat pipi ku memerah merona, "Tapi apakah Greyback mau merelakan waktu nya untuk
mengantarkan anak berumur tujuh belas tahun yang gemuk dan tolol kesini? Dia tentu berpikir itu sama sekali tidak berguna."

HARDEST CHOICE | d. malfoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang