Part 66

3.2K 293 34
                                        

"Mengapa kamu membawaku kemari?" tanya Celine ketika setelah makan siang Alex mengajaknya turun dari ruang kantornya dan membawanya ke poli kandungan.

"Menemui dokter Rachel untuk memeriksamu."

"Memeriksaku?"

"Apakah kamu tidak sadar jika kamu sudah terlambat datang bulan? Dan akhir-akhir ini kamu lebih mudah mengantuk dan bisa menginginkan makanan tertentu."

Celine melihat pada Alex, "Percaya diri sekali dok, bagaimana jika aku stress dan membuat hormonku tidak stabil?"

"Makanya aku membawamu kemari untuk memeriksakan diri, jangan membantah." Sebenarnya Alex sudah mulai menyadari perubahan istrinya sejak seminggu yang lalu tetapi sama seperti yang dikatakan Celine dia juga berpikir, mungkin istrinya sedang stress menghadapi masalah Tucker, tetapi tiga hari ini Celine yang sangat jarang memilih makanan, bisa menginginkan makanan tertentu yang diinginkannya, selain itu bentuk tubuh istrinya juga mulai terlihat berisi, semakin memperkuat dugaannya, ditambah lagi sejak mereka menikah, istrinya belum kedatangan tamu bulanan rutinnya.

Celine masuk mengikuti Alex dan menyapa dokter Rachel , "Siang dok."

"Siang Celine, bagaimana kabarmu?'

"Seperti yang dokter lihat, saya sehat tetapi dokter yang ini membuat janji tanpa sepengetahuanku sebagai pasien." Jawab Celine sambil menunjuk Alex.

Dokter Rachel tertawa, "Dok, anda ingin memeriksanya sendiri atau saya yang memeriksanya?" tanyanya pada Alex, tepatnya menggoda direkturnya.

"Jika saya yang memeriksanya sendiri, saya tidak perlu membuat janji dengan anda." jawab Alex ketus seperti biasa.

Dokter Rachel sudah terbiasa dengan sikap direkturnya itu, "Ayo, Celine."

Perawat Rachel membantu Celine untuk berbaring dan menyiapkan alat yang diperlukan, dan dokter Rachel mulai bertanya mengenai jadwal datang bulan serta kondisi Celine, yang lebih banyak dijawab oleh Alex daripada Celine, sampai membuat dokter Rachel tertawa.

Senyum Alex mengembang ketika melihat layar monitor yang menampilkan rahim istrinya dimana ada sebuah titik hitam bahkan sebelum dokter Rachel mengatakan hasilnya. Dia seorang dokter dan dia tahu arti dari titik hitam itu.

"Selamat Celine, kamu hamil dan selamat dok." Kata dokter Rachel yang mengajak perawatnya keluar dari ruang periksa setelah selesai memeriksa Celine, memberi kesempatan pada pasangan itu untuk meluapkan kebahagiaannya.

Celine  penuh konsenterasi melihat kertas ditangannya dengan serius, dan dia mengangkat kepalanya ketika menyadari Alex duduk disampingnya.

"Mana bayinya?" tanya Celine membuat Alex tersenyum, kelihatannya dia salah mengartikan sikap istrinya. Dia pikir Celine terharu memandang foto kehamilannya yang pertama, namun ternyata dia sedang mencari dimana gambar yang menunjukkan bayinya yang masih berupa titik hitam karena usia kehamilan Celine baru masuk minggu kedelapan.

Alex menunjuk titik hitam yang nantinya akan berkembang menjadi bayi mereka, "Ini, dalam usia sekarang dia masih berupa titik hitam yang akan terus terbentuk setiap harinya."

"Jadi aku benar-benar hamil? Kita akan punya anak?"

Alex tidak tahan untuk tidak menyentil kening Celine, "Tentu saja, sekarang kita keluar menemui dokter Rachel. Dengarkan perintahnya, usia kandunganmu sekarang adalah saat-saat dimana sangat rawan terjadi keguguran jadi kamu harus berhati-hati."

"Ya dok." Jawab Celine yang turun dari tempat tidur pasien diikuti Alex untuk menuju ruang konsultasi dokter Rachel.

"Apakah aku benar-benar hamil?" tanya Celine kembali mengulang pertanyaannya, ketika mereka sudah berada dikantor Alex.
"Kamu meragukan hasil pemeriksaan dokter Rachel atau kamu masih belum siap untuk hamil?" tanya Alex, sedikit kuatir dengan pertanyaan istrinya.
Celine menggeleng, "Bukan keduanya. Aku hanya terlalu senang sampai merasa tidak percaya jika aku hamil."
Alex langsung bernafas lega, lalu tertawa, "Apakah itu artinya kamu meragukan kemampuanku?"
"Apa hubungannya?"
"Kamu meragukan jika aku tidak bisa membuatmu hamil dengan sekali serangan?"
"Sekali serangan? Tidak salah? Siapa yang selama ini selalu membuatku kelelahan, bahkan masih mengambil kesempatan disaat aku mandi."
Tawa Alex semakin lebar, "Kamu ingin mengabarkan pada mommy sendiri atau kita mengirim pesan di group?"
"Lebih aku mengatakannya sendiri, daripada nanti daddy mengomel karena kabar itu mommy minta segera kembali kemari."
"Terserah, yang penting kamu harus dengar pesan dokter Rachel tadi. Pulang nanti kita mampir ke supermarket untuk berbelanja, sekaligus membeli susu ibu hamil."
"Siap dok." kata Celine sambil mengelus perutnya yang masih datar dibawah tatapan Alex yang tersenyum melihat ulah istrinya.

Love Is SweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang