Celine melihat Alex yang duduk disamping tempat tidurnya dalam diam, dan tentu saja dia tahu jika suaminya sedang kesal, "Masih marah?"
"Masih berani bertanya?"
Celine belum melahirkan, bayinya bahkan belum ada dijalur lahir. Alex sudah memintanya melakukan operasi tetapi Celine tidak mau dengan alasan bayinya memang belum ingin dilahirkan. Akhirnya Alex kembali mengalah dengan kesal, dia tidak ingin Celine stress apalagi dia baru saja mengalami pendarahan ringan.
Celine ingat saat dia keluar dari dari ruang bersalin semua anggota keluarga sudah berkumpul dan dia hanya terseyumnyum tanpa dosa pada mereka yang menatapnya kebinggungan.
Alex meminta mereka semua pulang karena Celine membutuhkan istirahat, dan berjanji jika sudah waktunya melahirkan dia akan mmengabarkan mereka untuk kembali berkumpul di rumah sakit dan untuk sementara Celine akan dirawat dirumah sakit sampai waktunya dia melahirkan, perintah yang tidak bisa dibantah.
"Nak, kamu tidak keluar-keluar, mommy bisa mati beku." Kata Celine sambil mengelus perutnya yang besar.
"Dia keras kepala seperti dirimu, mana mau dia mendengarkan permintaanmu." Kata Alex.
"Bagaimana lagi, kedua orangtuanya keras kepala, jelas saja menurun padanya. Tenang saja, kurasa dalam satu dua hari kedepan dia akan minta dilahirkan."
"Apa yang akan kamu lakukan?"
"Tidak ada, aku hanya punya perasaan jika dia sengaja memberi tanda padaku dengan pendarahan ini supaya aku pergi kerumah sakit, kelihatannya dia tidak mau lahir didalam mobil."
Tatapan kesal Alex langsung berubah menjadi kuatir, "Kamu merasakan sesuatu?"
Celine menggeleng, "Dia sangat tenang, mungkin dia masih berjuang keluar dari cangkang es nya."
Alex menjentik kening istrinya, "Jangan bercanda, melahirkan sama seperti kamu mempertaruhkan hidup dan matimu demi anak kita. Kamu tahu jika aku tidak ingin kehilanganmu."
Celine kembali tersenyum, "Tenang saja, aku tidak akan meninggalkanmu dan kurasa anak kita juga tidak mau hanya tinggal berdua denganmu."
"Bagaimana kamu yakin aku kami hanya tinggal berdua?"
"Oh, jadi kamu sudah berencana mencari penggantiku? Begitu kamu mengaku aku adalah yang pertama dan terakhir."
"Aku tidak mengatakan akan mencari penggantimu, tapi bukankah dirumah ada pembantu jadi tidak mungkin aku tinggal hanya berdua dengannya."
Celine langsung tertawa, "Akhirnya aku bisa mengembalikan tatapan hangat suami tampanku." Alex langsung tersenyum, paham jika Celine hanya menggodanya.
"Tidur, aku akan menemanimu sampai kamu tertidur sebelum pergi memeriksa pasienku." Alex menurunkan tempat tidur Celine dan mencium kening dan bibir istrinya.
Celine mengangguk dan mulai memejamkan matanya.
Ternyata memang tidak memelukan waktu lama untuk menunggu, malam menjelang pagi itu juga Celine terbangun dan merasakan ketubannya pecah dan dia langsung membangunkan Alex yang tidur disampingnya, bersesak-sesakkan ditempat tidur pasien.
"Ada apa?" tanya Alex dengan suara serak.
"Ketubanku rasanya pecah." Kata Celine sambil meringis menahan kontraksi yang tiba-tiba menyerangnya.
Mata Alex langsung terbuka lebar, kantuknya hilang. Dia segera turun dari tempat tidur dan menghubungi dokter Rachel yang untungnya sudah ada dirumah sakit sedang membantu persalinan normal pasiennya.
Rachel meminta Alex segera membawa Celine ke ruang bersalin, dia akan minta perawat menyiapkan persalinan Celine disana.
Dengan cepat Alex menghubungi perawat untuk membawakan kursi roda, dan dia segera memindahkan Celine yang sudah mulai berkeringat menahan rasa sakit kontraksi berulang yang semakin cepat jarak waktunya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Sweet
RomansCeline dan Gissele adalah dua anak yang besar disebuah panti asuhan, bersahabat dan saling mendukung. Celine mencari jati dirinya karena amnesia yang dialami dia tidak mengetahui siapa orangtuanya sedangkan Gissele ditolak oleh keluarga orangtuanya...