"Akhirnya kamu menghubungiku, bagaimana keadaanmu? Kamu sehat?"
"Banyak sekali pertanyaanmu."
"Aku mengkuatirkmu Celine. Mengapa mereka melarang pemakaian telepon genggam? Eh, mengapa kamu bisa menghubungiku dengan telepon genggammu?"
Celine sadar dia salah menghubungi Gissele dengan telepon genggamnya mengingat selama pelatihan telepon genggam tidak boleh dipergunakan, dengan cepat dia memutar otaknya.
"Oh, karena mulai hari ini telepon genggam kami dikembalikan jadi aku bisa menghubungi dan mengirim pesan padamu, hanya saja waktunya tidak tetap mengingat jadwal kami juga padat."
"Aku tidak menyangka kamu bisa bertahan, dan kebetulan kamu menelepon, aku mau minta pendapatmu."
"Pendapatku? Tentang apa?"
"Aku mendapat tawaran pekerjaan di the Lux, ada orang yang bisa merefrensikanku. Menurutmu apakah aku mengambil kesempatan ini?"
"Tentu saja, The Lux adalah perusahaan besar, bisa bekerja disana pasti enak dan tentunya gaji yang akan kamu terima lebih besar. Tapi tunggu dulu, siapa yang begitu baik merefrensikannya?"
"Seorang pria yang tidak sengaja kutemui di minimarket, dia tidak membawa uang tunai dan aku membayarkannya."
"Pria????, Apakah kamu yakin dia tidak menipumu?"
"Kurasa tidak, dia baik."
Celine bisa merasa nada bahagia dan senang dari suara Gissele saat mengatakan kalimat terakhir itu, dan tentu saja Celine tidak ingin merusaknya.
"Memangnya siapa nama pria itu?"Celine berpikir apakah dia bisa meminta Alex untuk menyelidikinya.
"William."
"Nama belakangnya?"
"Aku tidak bertanya, karena dia juga tidak pernah bertanya nama belakangku."
Celine ingin mengomeli kebodohan Gissele tetapi juga tidak ingin membuat sahabatnya itu kecewa.
"Apakah dia bekerja di the Lux juga?"
"Katanya begitu."
Setidaknya dia tahu dimana pria bernama William itu bekerja, sebagai data tambahan. Celine melihat pintu terbuka dan dia langsung meletakkan jarinya dibibir ditujukan pada orang yang baru masuk itu.
"Jika kamu ingin mencoba, coba saja karena itu kesempatan untukmu. Tapi pastikan dia tidak meminta uang jasa karena telah merefrensikanmu."
"Tenang saja, aku tidak sebodoh itu."
"Ya, aku percaya kamu tidak bodoh tapi lugu. Aku harus mematikan teleponku, sudah waktunya aku berlatih."
"Baiklah, jaga diri dan kesehatanmu disana."
"Kamu juga."
Melihat Celine sudah mengakhiri panggilan teleponnya, orang yang tadi masuk dan duduk disamping Celine baru mengeluarkan suara.
"Gissele?"
"Ya, aku ingin bertanya sesuatu padamu."
"Apa?"
"Bagaimana aku bisa mengecek seseorang apakah dia benar bekerja di satu perusahaan atau dia hanya asal mengatakan."
"Kenapa? Memangnya siapa yang mau kamu periksa?"
"Gissele menggenal satu pria di minimarket dan pria itu menawarkan Gissele untuk bekerja di The Lux. Aku merasa Gissele tertarik pada pria itu dan aku kuatir dia ditipu."

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Sweet
RomanceCeline dan Gissele adalah dua anak yang besar disebuah panti asuhan, bersahabat dan saling mendukung. Celine mencari jati dirinya karena amnesia yang dialami dia tidak mengetahui siapa orangtuanya sedangkan Gissele ditolak oleh keluarga orangtuanya...