Part 6

3.8K 373 24
                                    

Celine terkejut mendengar suara yang tiba-tiba terdengar disampingnya, hampir saja dia meloncat karena hal itu.

"Mengapa kamu muncul tiba-tiba dan membuatku kaget." Kata Celine tanpa sadar, sebelum dia menoleh kearah sumber suara. Awalnya Celine berpikir jika yang meneggurnya adalah salah satu dari peserta tetapi saat melihat sosok yang berdiri disampingnya dia terdiam.

Pria dengan postur kekar dan lebih tinggi darinya,Celine kembali terkejut atau tepatnya terpana saat mengangkat kepalanya dan melihat wajah pria yang menyapanya.

"Sedang apa kamu sendiriam disini?" pria tampan mempesona itu kembali memperdengarkan suaranya yang dingin namun terdengar lembut ditelinga Celine.

Kelihatannya pria itu sadar jika Celine terpana padanya, dia melambaikan tangannya didepan wajah Celine membuat Celine sadar.

"Oh....aku sedang mencari udara segar dan menurunkan makanan yang tadi kumakan saat makan malam."

"Kulihat kamu bukan mencari udara segar tapi sedang melamun."

"Aku bukan melamun, tapi sedang memikirkan sesuatu."

"Memikirkan sesuatu?"

"Ya, memikirkan apakah aku bisa melewati pelatihan dan ujian minggu depan."

"Kenapa?"

Celine baru akan menjawab ketika dia sadar, dia tidak mengenali pria itu bahkan dia juga tidak pernah melihatnya selama dia disana.

"Kamu siapa? Mengapa kamu juga ada disini?"

"Aku mencari udara segar."

"Huh, kamu meniru jawabanku."

"Kamu belum menjawab pertanyaanku."

"Aku tidak mengenalmu dan jika aku bercerita padamu nanti kamu akan menggunakannya untuk menjegalku supaya aku gugur."

"Menjegalmu?"

"Apakah kamu tidak sadar jika semua peserta saling menjegal? berusaha bertahan supaya bisa diterima, memusuhi peserta yang menurut mereka memiliki kemungkinan lulus."

"Mengapa mereka bersikap seperti itu?"

"Aku juga tidak mengerti, padahal bukankah jika kelak mereka diterima mereka akan menjadi rekan kerja yang harus saling mempercayai? Jika mereka menganggap rekan mereka adalah saingan, bagaimana mereka bisa menjalankan tugas mereka dengan baik?"

"Jadi apakah mereka memusuhimu?"

"Mereka bukan hanya memusuhiku tetapi menganggapku tidak ada, tepatnya berpikir jika aku tidak punya kemampuan seperti mereka dan tidak layak ditolong karena dengan gugurnya aku maka peluang mereka untuk diterima semakin besar."

"Jadi, apakah kamu akan mundur dan menunjukkan pada mereka jika kamu tidak mampu?"

"Tentu saja tidak, mereka boleh saja tidak menganggapku tapi aku akan membuktikan apda mereka jika aku mampu."

"Walau kamu kuatir kamu tidak bisa melewati pelatihan dan ujian minggu depan?"

"Apakah kamu juga meremehkanku? Aku akan buktikan pada mereka dan padamu, walau aku kuatir tapi aku punya tekad dan keyakinan yang kuat jika aku mampu melewati semuanya dengan baik."

Tuttttttttttttt, suara bel tanda mereka harus kembali ke kamar sudah terdengar, membuat Celine langsung berkata, "Sudah waktu kita harus kembali ke kamar."

"Ya." Jawab pria itu dengan nada engan.

"Kamu masih ingin disini?, aku kembali dulu." Tanpa menunggu jawaban Celine langsung berbalik dan berlari kecil untuk kembali ke gedung tempat kamarnya berada meninggalkan pria yang terus menatap punggungnya sampai menghilang.

Love Is SweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang