"Akhirnya kamu mau menemui uncle, Gissele." Perubahan Lazar cukup drasatis, tubuhnya mengurus dan wajahnya juga semakin cekung. Sudah 3 minggu dia ditahan dan pengacaranya tidak bisa membuatnya menjadi tahanan rumah, dan baru sekarang Gissele datang menemuinya bersama William dan Nico.
"Katakan saja, mengapa anda ingin menemui saya?" Gissele sudah tidak ingin mengakui Lazar sebagai keluarganya lagi.
"Uncle hanya ingin menjelesakan, apa yang terjadi. Semua ini adalah jebakan."
"Jebakan dengan bukti-bukti yang semua benar?" Gissele mencoba menahan emosinya, William yang duduk disampingnya hanya berusaha menenangkan istrinya.
"Semua ini ulah Gosh Tucker, dia ingin mengambil kerjasamaku dengan kamu William."
"Bukankah anda mengatakan tidak mengenalnya?" kata William.
"Karena saya pikir hanya kebetulan dan sudah lama saya tidak berhubungan dengannya."
"Mengapa dia ingin mengambil kerjasama itu?" tanya William lagi.
"Sebenarnya...." Lazar masih ragu untuk menjelaskan karena Tucker belum mau menemuinya.
"Sebenarnya apa?" tanya Gissele.
"Maafkan uncle, uncle belum bisa menceritakannya sekarang tetapi uncle minta kamu percaya dan mencabut tutuntanmu ini supaya uncle bisa membuktikan diri jika uncle tidak bersalah."
"Walaupun tuntuan ini dicabut, anda juga tidak akan bisa bebas tuan Russel. Bukti-bukti jika pembunuhan Fredy dan Jasmine Russel adalah rencana anda, termasuk menghabisi supir truk yang melakukan tabrakan itu di penjara sudah ada ditangan pihak berwajib dan mereka sudah memeriksa kebenaran dari bukti-bukti itu." kata Nico.
"Itu adalah rekayasa. Gissele, uncle mohon jangan lanjutkan tuntuan ini. Bagaimanapun uncle adalah satu-satunya keluargamu."
"Apakah uncle akan tetap berpikir seperti itu jika aku tidak menikah dengan William?, selama bertahun-tahun uncle tidak lagi menganggapku sebagai anggota keluarga, meninggalkanku dipanti asuhan dan membiarkanku tidak mendapat orangtua asuh, bahkan uncle membohongi pengacara orangtuaku untuk supaya bisa mengambil warisan yang ditinggalkan oleh mereka. Apakah itu yang dinamakan keluarga?"
William dan Nico melihat kearah Gissele dan Lazar bergantian, mereka sama sekali tidak menyangka jika Gissele bisa bersikap berani seperti itu.
"Bukan begitu Gissele, orangtuamu meninggalkan perusahaan dalam kacau. Tidak mudah uncle mencari investor yang mau membeli saham orangtuamu itu untuk membayar gaji dan pesagon para pegawai. Uncle tidak menyangka kemampuan bisnis orangtuamu sangat buruk, dia berinvestasi pada perusahaan teknologi yang tidak ada masa depannya, dan akibatnya dia ditipu oleh rekannya itu."
Gissele mendengus, dia kesal dengan alasan yang dikatakan oleh Lazar, tetapi dia tahu dia tidak boleh terpancing karena hal itu akan membuat berantakan rencana yang sudah mereka susun.
"Sejak aku ditinggalkan dipanti asuhan, aku sudah menganggap jika aku tidak memiliki keluarga lagi sekarang aku hanya ingin memberikan keadilan untuk kedua orangtuaku supaya mereka tenang dialam sana."
"Tapi aku tidak bersalah Gissele."
"Salah atau benar bukan aku yang memutuskannya, tapi pengadilan. Jika memang terjadi ketidakadilan ataupun ini adalah jebakan, kurasa anda tidak perlu begitu kuatir." kata William.
"Kurasa apa yang dikatakan Gissele memang benar, untuk apa kamu mengkuatirkan akan ditahan jika kamu memang tidak bersalah." Kata Nico yang kesal karena kemunafikan Lazar.
"Tapi aku tidak akan bisa membuktikan jika aku dijebak jika aku berada disini."
"Mengapa tidak bisa?, anda tinggal mengatakan hal yang sebenarnya pada polisi dan mereka yang akan membantumu menyelidikinya." tanya William.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Sweet
RomanceCeline dan Gissele adalah dua anak yang besar disebuah panti asuhan, bersahabat dan saling mendukung. Celine mencari jati dirinya karena amnesia yang dialami dia tidak mengetahui siapa orangtuanya sedangkan Gissele ditolak oleh keluarga orangtuanya...