Love Is Sweet

Part 9

Alex mengulang kembali informasi yang disampaikan secara lisan oleh Hector tadi pagi, Hector tahu jika Alex menunggu beritanya oleh karena itu sebelum dia menuliskan dalam laporan resmi dia memilih menelepon dan melaporkan secara lisan terlebih dahulu.

Seperti dugaan Alex, Gissele dan Celine bukan pasangan sejenis tetapi mereka menggunakan kedok itu untuk menghindari pria-pria yang mendekati mereka. Satu hal penting dalam laporan Hector yang membuat Alex berpikir adalah penyakit amnesia yang diderita oleh Celine dan tekad Celine untuk menemukan kembali orangtua dan jati dirinya. Berita itu membuat Alex mengetahui jawaban dari perkataan Celine semalam sekaligus mengetahui alasan sebenarnya Celine bersikeras bisa bekerja di Walter's, Celine ingin menemukan jati dirinya, dia tidak ingin hidup dalam kegelapan dan ketidakpastian.

Gissele selalu mendukung Celine, dan itu juga salah satu alasan mereka menerima tuduhan sebagai pasangan sejenis. Alex bisa melihat hubungan Gissele dan Celine bukan hanya sebatas sahabat tetapi sudah seperti saudara yang saling mendukung dan memberi kekuatan seperti dia dan kedua saudaranya.

Sekarang dia tahu apa yang harus dilakukannya supaya bisa mengembalikan senyum dan tawa Celine tetapi sekarang yang paling penting yang harus dilakukannya adalah menenangkan William dengan memberinya kabar baik, dan tentu saja dia juga menunggu kabar keberhasilan kakaknya itu mendapatkan kekasihnya.

Apakah memang takdir mereka berdua, menyukai wanita yang ternyata memiliki hubungan, dan satu hal yang akan tetap dirahasiakan Alex dari William adalah cara termudah untuk bisa mendapatkan hati Gissele.

Alex akan membiarkan William merasakan yang dinamakan perjuangan cinta, karena tentu saja hal itu juga berlaku pada dirinya.

Alex segera melakukan revisi pada laporan Hector sebelumnya, dan tentu saja dia mengaburkan semua informasi tentang Celine karena dia hanya ingin William fokus pada Gissele. Setelah selesai dan memeriksanya sekali lagi, Alex segera mengirimkan laporan itu pada William, lalu segera menghubunginya.

"Halo, selamat pagi."

"Halo, jangan bilang kamu membangunkanku sepagi ini untuk balas dendam."

"Jangan berprasangka buruk kakakku, aku sudah mengirimkan datanya di email pribadimu. Dan jangan menghubungiku dua hari ini, aku sibuk dan akan berada diluar. Satu lagi yang penting dan harus kukatakan sebelum sebelum aku mengakhiri panggilan ini. Selamat berjuang, aku mendukungmu untuk menjadikannya kakak iparku, kutunggu kabar baiknya."

William menatap telepon genggamnya yang langsung diakhiri sepihak oleh adiknya dengan kesal, dia baru tidur lewat tengah malam karena menghadiri jamuan makan malam dan sekarang baru pukul 6 pagi, Alex sudah membangunkannya dan tanpa memberinya kesempatan berkata-kata, langsung menyampaikan tujuannya dan mematikan telepon dengan sepihak.

Tapi begitu mengingat apa yang diakatakan Alex tadi, dengan cepat William bangkit dan mengambil tablet pribadinya untuk membuka email yang dikirimkan Alex.

Rasa kantuk dan lelah yang tadi dirasakan langsung hilang, menguap entah kemana. Senyum muncul di bibirnya membuat wajah tampannya semakin terlihat tampan padahal dia belum mencuci mukanya pagi itu.

Dia kehilangan kesabaran jika soal mencari wanita itu dan hari ini dia baru sadar jika Alex memang benar, dia harus sabar untuk mendapatkan hasil yang memuaskan, selain itu keputusannya untuk meminta Alex untuk membantunya mencari dan menyelidiki ternyata memang tepat, bahkan komentar Alex yang terakhir juga benar. Sekarang dia harus memutar otak untuk mendekati wanita itu, dari apa yang dibacanya tentang wanita yang bernama Gissele Russel kelihatannya bukan hal mudah dan itu juga dibuktikan dengan bagaimana wanita itu sama sekali tidak tertarik padanya saat pertemuan pertama mereka.