Part 29

3.8K 364 26
                                        

Jika bukan Alex mengirim pesan Celine tidak bisa ditemui sampai dia ditempatkan kembali keruang rawatnya, dipastikan saat membuka mata setelah menjalani operasinya Celine akan melihat pasukan lengkap keluarga Frans Walter. Semalam setelah operasi, Celine ditempatkan di ruang pemantauan, dia sempat sadar dan melihat Alex menungguinya namun pengaruh obat bius membuatnya kembali tertidur.

Sekarang dia sudah mulai sadar dan saat kembali membuka matanya, dia tidak melihat siapa pun disampingnya, selain itu dia juga tidak berada dikamarnya, kepalanya terasa berat, nyeri dan sakit tetapi dia masih bisa menahannya.

Ternyata tidak perlu lama Celine mencari keberadaan seseorang disana, pintu terbuka seorang perawat menghampirinya, "Anda sudah sadar? Apa yang anda rasakan?"

Pertanyaan yang bagi Celine tidak perlu ditanyakan karena perawat itu sudah jelas-jelas melihat matanya terbuka, tetapi saat dia akan menjawab suaranya tidak keluar.

Perawat itu mengabil stick kapas lalu mencelupkan didalam air minum sebelum membasahi bibir Celine, "Anda masih belum boleh minum dan anda bisa menjawab pertanyaan saya dengan kedipan mata."

Celine mengikuti dan menjawab satu persatu pertanyaan perawat itu mengenai kondisinya, sambil dia menuliskannya dilaporan, belum juga perawat itu meninggalkannya, pintu kembali terbuka Alex menghampirinya dengan pakaian dokternya, artinya kekasihnya itu mendapat kabar jika dia sudah sadar dan langsung datang saat dia sedang bertugas.

Perawat itu melaporkan hasil pemeriksaannya pada Alex yang langsung memeriksa Celine, setelah itu dia memerintahkan perawat untuk mengambil obat untuk Celine, dan ketika perawat itu keluar Alex yang tetap berdiri dihadapan Celine dengan tatapan terlihat lega dan lembut membuat Celine tersenyum. Celine heran mengapa Alex tidak memeluk atau menciumnya, namun keherannya terjawab ketika Alex menunjuk kearah belakangnya dari balik badanya dan Celine akhirnya mengetahui mengapa perawat begitu cepat datang karena rupanya kamar itu dilengkapi dengan cctv.

"Kondisimu tidak menandakan ada komplikasi, tetapi rasa sakit dan nyeri akan tetap kamu rasakan satu dua hari kedepan, aku tidak akan memberimu obat nyeri kecuali kamu benar-benar tidak bisa menahan rasa sakit itu lagi." Kata Alex dan Celine yang masih belum bisa mengeluarkan suaranya hanya bisa mengerjapkan matanya, membuat Alex tersenyum melihat wajah Celine yang terlihat mengemaskan.

Perawat masuk dan Alex sendiri yang menyuntikkan obat pada Celine, setelah itu dia meminta perawat memindahkan Celine kembali keruang rawatnya, sekaligus meminta perawat memesankan makanan lunak dan memberi minuman bernutrisi pada Celine sebelum keluar untuk kembali memeriksa pasiennya.

Alex sedang praktek memeriksa pasiennya ketika telepon dimeja prakteknya berbunyi, dan mengabarkan jika pasien Celine sudah sadar. Alex segera menyelesaikan pemeriksaan pasien yang ada dihadapannya sebelum meminta penundaan pasien berikutnya karena dia harus segera menuju ruang perawatan pasca operasi untuk melihat keadaan Celine.

***

"Alex mengabarkan jika Celine sudah ditempatkan dikamar rawatnya." kata William pada Gissele membuat Gissele langsung bersemangat, sejak kemarin dia sudah menunggu kabar ini.

"Jangan bersemangat dulu, Alex baru mengijinkan Celine dijengguk mulai besok."

"Kenapa? Apakah ada masalah dengan Celine?"

"Kurasa tidak, tapi sepertinya adik iparmu itu sedang ingin berduaan dengan kekasihnya."

"Kurasa itu pasti komentar Nico." kata Gissele yang yakin jika Alex pasti mengirim pesan di group keluarga.

"Bagaimana kamu bisa menebaknya dengan begitu tepat?" tanya William heran.

"Karena rasanya Alex tidak mungkin mengatakan hal itu, dan Nico tentu saja memakai kesempatan itu untuk menggoda si manusia es."

Love Is SweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang