Part 3

4K 367 49
                                    

Kediaman Frans dan Madeline Walter sudah ramai sejak pagi hari, ulang tahun kali ini hanya mengundang keluarga besar dan sahabat, tetapi orang-orang yang mengetahui sudah mengirim karangan bunga dan hadiah-hadiah sehingga membuat para pelayan sibuk, belum lagi persiapan pesta yang akan diadakan malam harinya.

William tiba bersamaan dengan adik bungsunya, "Bukankah kamu mengatakan akan datang tepat waktu?" kata William.

"Kamu sendiri kenapa datang lebih awal, padahal kamu juga mengatakan akan datang tepat waktu?" balas Nico.

"Permainan kita sudah ketahuan dan kurasa kemarin kamu juga mendapat serangan dari yang berulang tahun malam ini." balas Willy.

"Tentu saja, dan aku ingin tahu bagaimana nasib Alex karena kemarin grandma tidak bisa menghubunginya." Sahut Nico.

"Benarkah? Lebih baik kita segera mengingatkannya sebelum dia melakukan serangan balik pada kita karena tidak mengabarkan perubahan rencana ini." kata William cepat sambil mengeluarkan telepon genggamnya untuk segera menghubungi Alex dan mengabarkan jika mereka harus tiba lebih awal, bukan tepat waktu tiup lilin dan pemotongan kue.

Mereka berdua bukan takut pada Alex tetapi, mereka membutuhkan Alex untuk menjalankan pekerjaan mereka dan jika Alex marah pada mereka maka dipastikan dia akan tidak mau membantu mereka.

"Halo, kamu dimana?" kata Wiiliam ketika teleponnya terhubung dan langsung mematikannya setelah mendengar jawaban adiknya.

"Dimana dia?" Tanya Nico yang melihat kakak sulungnya begitu cepat mengakhiri panggilannya.

"Tebak dimana dia?'kata William.

"Rumah sakit atau diruang operasi?"

"Dia sudah ada didalam." kata William dengan kesal dan langsung mempercepat langkahnya, penasaran mengapa Alex bisa hadir lebih dulu disana apalagi ini masih kurang 2 jam sebelum para undangan yang juga anggota keluarga mulai berdatangan.

"Dimana Alex?" tanya William saat masuk dan bertemu pelayan rumah grandmanya.

"Didapur." Jawab si pelayan dan langsung ditinggalkan oleh William dan Nico untuk mencari keberadaan Alex.

Melihat Alex duduk dimeja pantry menunggu mommy mereka, mereka tahu apa yang dilakukan Alex disana.

"Bagaimana kamu bisa datang lebih dulu dari kami, dan tidak memberi kabar?" William menepuk punggung adiknya itu dan duduk disamping kanan Alex diikuti Nico yang mengambil posisi disamping kirinya.

Alex mengangkat dagunya kearah Kaelyn Walter yang sedang mengeluarkan cupcake dari oven.

"Mommy menjemputnya?" tanya Nico pada Kaelyn.

"Bukan menjemputnya, tapi membawanya dari rumah."

"Dari rumah?" Nico dan Wiilam saling berpandangan sedangkan Alex tetap asyik dengan cangkir kopinya.

"Dia begadang di rumah sakit dan tadi dia pulang karena ada perlu dengan daddy, mengapa kalian begitu heran dengan kehadiran Alex disini?" tanya Kaelyn.

"Karena mereka tidak mengabariku tentang perubahan rencana mereka." sahut Alex santai sambil mengambil satu cupcake yang disodorkan Kaelyn pada mereka.

"Rencana? Jangan bilang kalian berencana datang pada saat acara akan berakhir? Tapi mengapa sekarang kalian sudah disini?"

"Apalagi jika bukan karena grandma mengetahui rencana kami dan melakukan serangan fajar." sahut Nico.

"Dan aku pikir Alex juga mendapat serangan sampai tadi Nico mengatakan grandma tidak berhasil menghubunginya." Tambah William.

"Dasar, kelakuan kalian tidak berubah." Kata Kaelyn sambil menggelengkan kepala.

Love Is SweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang