Larry tiba dengan istri dan ketiga anaknya, Tim akan datang sendiri karena dia sudah tidak tinggal dengan orangtuanya.
Mereka langsung menuju halaman samping tanpa masuk kerumah utama karena pelayan mengabarkan jika semua anggota keluarga sudah ada dihalaman samping tempat mereka akan makan malam.
"Wah, kelihatannya kalian sudah menunggu kedatangan kami." Kata Larry baru dia menyapa Frans dan Madeline sebagai yang tertua disana, diikuti ketiga anak dan Joan tentunya.
"Mana Tim?" tanya Madeline.
"Dia akan datang sendiri." jawab Joan.
"Dia datang membawa pasangannya?" tanya Kevin.
"Mana mungkin uncle, dia tahu ini acraa keluarga bukan waktunya pamer kekasih satu malamnya." Kata Quine adik Tim.
"Mana three musketeers?" tanya Sabrina bertepatan dengan Nico keluar dari pintu samping.
"Hai uncle, hai aunty. Kalian bertiga daripada duduk dengan mereka, lebih baik membantuku menyalakan panggangan." Kata Nico yang memang datang membawa arang. George, Quine dan Sabrina langsung berdiri untuk membantu Nico.
Joan menoleh kanan dan kiri, "Kae, kamu disini siapa yang menyiapkan makanannya? Jangan bilang William dan Alex."
"Wah, kalau Alex aku masih percaya tapi William menyiapkannya, aku sedikit meragukannya." Kata Larry.
"Uncle, mengapa kamu selalu meragukan kemampuanku?" suara William membuat semua menoleh dan tentu saja membuat keluarga Larry terkejut, melihat wanita cantik yang berjalan disamping William.
"Wil, siapa wanita cantik ini?" tanya Joan dan tentu saja jawaban William sedang ditunggu oleh semuanya.
Setelah meletakkan apa yang mereka bawa dari dapur, William dengan tertawa memperkenalkan Gissele membuat Larry menatap Kevin yang tertawa memandangnya.
"Jangan bilang acara makan malam ini untuk pamer kalau kamu sudah punya calon menantu." Kata Larry pada Kevin.
"Aku tidak pamer tapi mengenalkannya." Jawab Kevin santai.
Quine dan Sabrina langsung mendekat untuk berkenalan , "Wah, Will diam-diam ternyata cepat juga. Kalau boleh tahu dimana kamu menemukannya?" kata Quine.
"Minimarket." jawab William santai membuat yang lain tertawa.
"Oh, mana Alex? Jangan bilang dia terlambat, walau dia memang selalu terlambat." Kata Sabrina mencari keberadaan Alex.
"Kali ini dia tidak terlambat, kelihatannya dia masih menyiapkan bahan didapur." kata Madeline yang memang sengaja tidak menyebutkan jika Alex sedang bersama Celine.
"Kalian lanjutkan mengobrolnya, kami masih harus menggeluarkan beberapa bahan lagi."
"Biar kami bantu." kata Sabrina.
"Tidak perlu, tunggu saja kejutanmu disini." Kata Kae.
"Kejutan apa aunty?" tanya Sabrina.
"Tunggu sebentar lagi kamu pasti akan tahu." Kata Kae membuat Sabrina dan Quine batal menyusul William.
"Benar dia menemukannya di minimarket?" tanya Joan penasaran.
"Ya, mereka bertemu disana dan Gissele menolong membayarkan belanjaannya Willy." Kata Kae.
"Astaga kupikir William bercanda." kata Larry.
"Hai semua, maaf aku terlambat atau apakah aku belum terlambat karena masih ada yang lebih terlambat dariku?" suara Tim membuat mereka semua menoleh.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Sweet
RomanceCeline dan Gissele adalah dua anak yang besar disebuah panti asuhan, bersahabat dan saling mendukung. Celine mencari jati dirinya karena amnesia yang dialami dia tidak mengetahui siapa orangtuanya sedangkan Gissele ditolak oleh keluarga orangtuanya...