Mungkin memang benar naluri alamiah seorang pria dan wanita yang dipenuhi oleh cinta dan gairah, bisa saling memberi dan melengkapi. Desahan keluar dari bibir Gissele membuat William semakin bergairah, ini adalah pertama kali untuk mereka dan dia ingin melakukannya perlahan.
William mencumbu seluruh tubuh istrinya, menemukan titik-titik dimana Gissele akan mendesah sampai akhirnya Gissele berhasil mecapai orgasmenya yang pertama.
William melepaskan cumbuannya melepas semua yang tersisa dari tubuh istrinya juga dari tubuhnya. Gissele yang masih merasakan orgasmenya hanya bisa pasrah dan menutup matanya ketika melihat tubuh suaminya tanpa penutup apapun.
"Aku milikmu, hanya milikmu. Jangan menutup matamu, nikmati apa yang menjadi milikmu ini." bisik William membuat Gissele tersenyum dan membuka matanya.
"Aku akan memulainya, katanya akan sakit tetapi..." kata-kata William tidak diselesaikan karena Gissele sudah menarik tengkuknya dan membungkan bibir William dengan bibirnya. Gissele tidak ingin kata-kata William membuatnya takut dan mundur setelah apa yang dirasakan dan dilihatnya, jadi lebih baik menghentikan semua perkataan untuk memulai apa yang harusnya mereka lakukan.
Undangan Gissele tentu saja tidak disia-siakan oleh William, bibir dan kedua tangannya mulai bergerak, sampai diama merasa Gissele akan kembali mencapai puncaknya, dia menahannnya dan mulai memposisikan juniornya. Perlahan tapi pasti William mulai mendorong, tangan dan bibirnya bertugas untuk mengalihkan Gissele dari rasa sakit atau nyeri yang dirasakan, sampai dia berhasil memasukkan seluruh juniornya. William menghentikan gerakannya menunggu Gissele menyesuaikan diri menerima junior didalam dirinya, ketika dirasakannya Gissele mulai tenang dan terbiasa, William kembali bergerak dan apa yang mereka rasakan membuat mereka melupakan jika ini adalah pengalama pertama mereka.
Tidak ada kata yang terucap hanya suara deru nafas yang berlomba untuk mencapai kepuasan, sampai pada akhirnya mereka tidak mampu lagi menahan untuk mencapai puncak secara bersamaan.
William menjatuhkan dirinya diatas Gissele, tidak ada kata-kata yang terucap selain deru nafas yang sedang dinormalkan kembali. Gissele yang baru saja akan memejamkan matanya kembali merasakan sesuatu memenuhi dirinya, membuat matanya kembali terbuka dan bertemu dengan tatapan suaminya yang sedang memandangnya, dia tahu apa yang akan terjadi dan dia tidak menolaknya karena dia juga menikmati apa yang telah mereka lakukan.
William menarik Gissele semakin mendekat padanya, matanya terpejam tetapi senyumnya mengembang ketika merasakan tubuh polos istrinya yang teraba oleh tangannya. Dia menyukai kegiatan mereka tadi, menikmati dan tentu saja menginginkannya lagi, tetapi dia juga mengerti jika Gissele kelelahan setelah kegiatan mereka yang baru selesai lewat tengah hari, jadi dia membiarkan Gissele tidur untuk mengumpulkan tenanganya kembali. Dia masih memiliki waktu sepanjang sisa usianya untuk menikmati dan merasakan apa yang baru saja dirasakannya sebagai satu kenikmatan dan dia tidak meneyesal baru melakukannya sekarang, dia malah bersyukur menemukan Gissele dan sama-sama merasakan hal yang pertama untuk mereka.
Gissele membuka matanya dengan berat, lelah, mengantuk bercampur menjadi satu tetapi perutnya juga memberontak ketika hidungnya mencium aroma makanan yang mengiurkan.
"Sudah bangun sayang?" kata William yang sudah duduk ditempat tidur disampingnya dengan hanya menggunakan bathrobe dan rambut pria itu juga masih basah.
"Aku masih mengantuk tetapi aku mencium bau makanan yang membuat cacing-cacing diperutku memberontak." kata Gissele.
"Aku sudah memesan makan malam untuk kita, kamu mau makan atau membersihkan diri terlebih dahulu?"
"Makan malam? jam berapa sekarang?"
"Jam 7 malam."
"Apa? Jam 7 malam?" Gissele langsung terduduk dan selimut yang menutupinya jatuh dipinggangnya, dia lupa dengan keadaannya yang tanpa busana membuat William tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Sweet
RomanceCeline dan Gissele adalah dua anak yang besar disebuah panti asuhan, bersahabat dan saling mendukung. Celine mencari jati dirinya karena amnesia yang dialami dia tidak mengetahui siapa orangtuanya sedangkan Gissele ditolak oleh keluarga orangtuanya...