Part 68

3.1K 290 23
                                        

Sidang putusan untuk Lazar akhirnya digelar, dan pembelanya kalah dalam melakukan pembelaan sehingga Lazar harus menerima hukuman seumur hidup dan tentu saja semua harta miliknya termasuk yang diberikannya pada istri dan kedua anaknya harus disita dan akan dikembalikan pada yang seharusnya berhak menerimanya.

Flora langsung berteriak histeris, marah pada Lazar saat hakim selesai membacakan keputusannya, dia tidak terima dengan kebodohan suaminya dan sekarang dia bahkan tidak mendapatkan apapun, bahkan dia tidak tahu harus tinggal dimana dengan kedua anaknya yang sejak Lazar ditangkap hampir tidak pernah pulang kerumah.

William memeluk Nico, "Terima kasih dan selamat, kamu kembali memenangkan kasusmu."

"Simpan ucapan selamatmu sampai kasus Alex selesai, kasus itu lebih rumit dari kasus ini."

"Kurasa sesulit apapun kamu pasti bisa memenangkannya." Kata Gissele.

"Jika boleh membanggakan diri maka aku akan mengatakan, tentu saja aku bisa memenangkan kasus itu." jawab Nico.

"Pada dasarnya kalian semua sombong. Nak, jangan meniru mereka ya." Kata Gissele sambil mengelus perutnya, diiringi tawa William dan Nico.

"Tenang saja, ini sudah turunan jadi bisa dipastikan dia sudah mewarisinya sejak dia didalam sana." Kata Nico.

Mereka bertiga melangkah keluar pengadilan menuju mobil mereka yang sudah menunggu, ketika tiba-tiba Flora muncul dan mendorong Gissele. Untung saja William menggandeng istrinya sehingga Gissele hanya terdorong kedepan, tetapi kelihatannya kemarahan Flora membuat kekuatannya bertambah, dia menarik Gissele dan akan menamparnya, untung saja Nico bergerak cepat dengan menahan tangannya dan menarik Flora mundur, menyerahkan Flora pada petugas keamanan.

"Jaga sikap anda nyonya, jika anda tidak ingin dituntut dengan pasal penyerangan dan menyusul suami anda kedalam penjara." Kata Nico dengan tegas dan keras.

Flora langsung berhenti memberontak, "Kalian hanya bisa mengancam, kalian sudah memiliki segalanya mengapa masih merebut apa yang kumiliki."

"Apa yang anda miliki bukanlah hak anda, apakah anda pernah memikirkan hal itu?" kata William yang marah karena perlakukan Flora pada Gissele.

Nico melihat pada William dan Gissele yang menggeleng padanya, "Kali ini kami tidak akan memperpanjang masalah ini, tetapi jika sekali lagi anda melakukan penyerangan atau melakukan hal-hal yang membahayakan atau merugikan kami, maka saya pastikan anda akan menyusul suami anda." Kata Nico yang langsung mengajak William dan Gissele pergi dari tempat itu, diiringi tatapan benci dan dendam dari Flora.

William langsung membawa Gissele ke rumah sakit untuk memastikan jika kandungannya sehat-sehat saja, setelah apa yang dilakukan Flora.

"Gissele!" panggil seseorang saat mereka memasuki lobby rumah sakit.

William dan Gissele menoleh pada sumber suara dan melihat Celine sedang berjalan menuju kearah mereka.

"Apakah kamu tidak apa-apa?" tanya Celine.

"Aku tidak apa-apa, tetapi Willy ingin memastikannya dengan memeriksakannya. Apakah Alex  yang memberitahukanmu?" Jawab Gissele.

Celine tertawa, "Lebih tepat lagi, berita yang mengabarkannya padaku."

"Berita?" ulang Gissele.

"Ya, kalian masuk dalam berita dan kurasa sebentar lagi mommy dan grandma pasti akan meneleponmu."

"Kamu sendiri kenapa disini sendirian? Suamimu tidak kuatir kamu hilang?" tanya Gissele yang baru sadar melihat Celine ada di lobby rumah sakit.

"Aku turun mengambil pesananku. Suamiku sedang ada diruang operasi, dan siapa bilang aku sendirian disini? Ada begitu banyak orang disini, selain itu aku yakin pengawalku pasti ada disekitarku. " Kata Celine sambil mengangkat kantongan ditangannya.

Love Is SweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang