Part 33

3.8K 344 36
                                        

"Kalian siapa? Mau membawaku kemana?"

"Diam kamu anak kecil."

"Aku tidak mengenal kalian, kalian siapa? Aku akan melaporkan kalian pada daddyku."

"Tenang saja, kamu akan segera bertemu daddymu."

"Daddyku? Dimana? Kalian bohong, daddyku sedang pergi. Mengapa kalian mengikat tanganku, kalian penculik, kalian penjahat. Turunkan aku, humfff....." teriakannya berhenti karena mulutnya dibekap dan dia dimasukkan kedalam sebuah mobil.

"Uncle Lazar?"

"Aileen." Panggil pria yang sudah ada didalam mobil.

"Kita mau kemana uncle?"

Pria yang dipanggil uncle Lazar oleh anak perempuan kecil itu menggeleng, membuat anak itu diam.

"Untuk apa kalian membawa anak ini?" tanya pria yang duduk disamping anak kecil itu.

"Bos yang menyuruh kami membawanya."

"Untuk apa?"

"Mana kami tahu, mungkin untuk berjaga-jaga."

"Aku sudah memberikan apa yang bos kalian inginkan, untuk apa anak ini?"

"Mungkin untuk memastikan apa yang kamu curi dari saudaramu bukan data palsu."

"Aku sudah bilang, aku akan membantu bos kalian. Bagaimana jika dia melapor pada daddynya?"

"Hahaha, kamu dan kami berdua sama-sama orang yang dibayar oleh bos, jadi lebih baik kamu tidak banyak bertanya. Lagian kenapa kamu takut sama anak kecil? Kamu tinggal mengarang alasan mengapa ada bersama kami."

Anak perempuan itu hanya duduk mendengarkan dan memandang pria disampingnya dengan penuh tanya, sampai suatu saat ketika mobil melambat karena tikungan, pria yang duduk dibelakang itu membuka pintu mobil dan mendorong anak perempuan itu keluar dari mobil dengan sekuat tenaga."

Anak perempuan itu berusaha bangkit dan mencoba berlari kearah berlawanan dari arah mobil yang sudah melaju sudah agak jauh dan berhenti karena sadar jika Lazar mendorong anak yang mereka culik, orang yang tadi menculik anak perempuan itu kembali turun dan berusaha mengejar anak perempuan kecil itu.

Brakkkkk...., suara benturan terdengar dan tidak lama kemudian teriakan seorang wanita meminta bantuan polisi masuk kedalam pendengaran anak perempuan itu sebelum semuanya menjadi gelap.

"Lin.....Celine." Celine membuka matanya dan melihat Gissele dan Kaelyn menatapnya dengan tatapan penuh kuatir.

"Apa yang terjadi?" tanya Gissele

"Apakah kamu sakit?" tanya Kae.

Celine yang akhirnya berhasil mengumpulkan kesadarannya, berusaha untuk memperbaiki posisi duduknya, dia tidak tahu sejak kapan dia tertidur di sofa dengan posisi duduk.

"Aku tidak apa-apa, hanya tertidur."

"Benarkah? Kamu yakin?" tanya Kae.

"Ya mom, aku hanya tertidur."

"Syukurlah, aku kemari untuk memanggilmu makan siang dan melihatmu tertidur, lalu kubangunkan kamu tidak membuka matamu." kata Gissele.

Celine tersenyum, "Aku sedang bermimpi."

"Apakah kamu bermimpi tentang masa lalumu?" tanya Kae.

"Hanya ingatan singkat saat penculikanku, mom. Dan kata Alex itu wajar terjadi seiiring dengan pemulihanku."

Love Is SweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang