Celine membuka matanya dan aroma khas desinfectan dan obat-obatan masuk dalam indera penciumannya, mencoba melihat kesekelilingnya dan menyadari jika dia berada sebuah kamar rumah sakit cukup membuatnya heran.
Celine mencoba mengingat bagaimana dia bisa berada di rumah sakit tetapi dia tidak menemukan jawabannya, apakah saat dia pingsan orang-orang datang menyelamatkannya?, bagaimana mereka bisa menemukannya?
Celine mengingat kembali kejadian sebelum dia benar-benar tidak sadarkan diri, dia jatuh disebuah ceruk setelah membantu dua orang peserta yang hampir jatuh disana, kakinya terluka dan mengeluarkan darah, dan kedua peserta itu berjanji akan segera membawa bala bantuan, tetapi saat menyadari waktu berkumpul telah berakhir dan tidak ada yang datang menyelematkannya, Celine sadar jika dia telah ditipu, tentu saja mereka berharap tim Celine gagal sehingga mereka mempunyai kesempatan yang lebih besar lagi untuk diterima. Saat itu dia berteriak meminta pertolongan, berharap ada yang menyadari jika dia belum kembali. Celine mencoba untuk berdiri, namun tidak bisa. Kaki kirinya terluka parah, kaki kanan terkilir atau patah dan tangan kirinya juga sulit digerakkan, akhirnya dia hanya bisa pasrah bahkan saat hujan mulai turun dan bertambah deras. Dia sudah kelelahan ditambah lagi dengan darah yang terus mengalir dari kaki kirinya juga rasa sakit pada tangan dan kaki kanannya membuatnya berpikir jika mungkin itulah saatnya pergi dari dunia, dan mungkin dengan begitu dia bisa mengetahui siapa dirinya dan orangtuanya dengan mudah. Dia berdoa dan berharap kepergiannya tidak akan membuat Gissele bersedih dan semoga Gissele bisa menemukan pasangan yang akan membuatnya bahagia.
Entah mengapa diakhir doanya, sosok si raja tega hadir dan ingatan semalam tentang kunang-kunang dan bagaimana si raja tega merawat lukanya membuat Celine tersenyum dan berpikir apakah si raja tega akan menyadari jika dia tidak ada diantara para peserta, walau dia tahu harapan untuk dirinya ditemukan sangat kecil dan mungkin saat dia ditemukan dia sudah tidak bisa diselamatkan lagi.
Lamunan Celine terganggu ketika pintu terbuka dan seorang perawat masuk.
"Anda sudah sadar." katanya dengan senyum yang mengapa bagi Celine terlihat seperti senyum lega, "Apa yang anda rasakan?" lanjutnya setelah memeriksa tekanan darah dan temperature tubuhnya.
"Haus." Jawab Celine yang memang merasa tenggorokannya sangat kering sampai untuk bersuara saja sangat susah.
Perawat itu mengambil gelas air dari meja samping dan mengarahkan sedotan kebibir Celine, "Minumlah sedikit dulu. Saya akan segera memanggil dokter untuk memeriksa anda."
"Ini dimana?"
"Smith hospital, lebih baik anda tidak banyak bicara dulu, saya akan segera memanggil dokter kemari."
Pertanyaan yang ada diujung lidah Celine batal keluar saat mendengar jawaban perawat itu tentang dimana dia berada, ditambah lagi perawat itu langsung keluar dari kamar rawatnya.
Celine mengedarkan pandangan ke sekeliling kamar dan menyadari jika dia bukan berada dikamar kelas umum tetapi kelihatannya dia menempati kamar mewah rumah sakit yang diketahuinya sebagai rumah sakit yang memiliki dokter bedah saraf yang terkenal didunia dan itu artinya dia sudah meninggalkan pusat pelatihan.
"Bagaimana bisa aku berada disini?" bisik Celine yang tentu saja ditujukan untuknya.
***
Alex tidak terus-terusan berjaga di samping Celine karena banyak urusan rumah sakit yang harus diselesaikannya tetapi seluruh penghuni rumah sakit itu sudah tahu jika pasien wanita di salah satu kamar vvip itu adalah pasien istimewa.
Alex tahu sejak malam dia tiba membawa Celine dan meminta dokter ahli tulang kenalannya untuk datang, rumor yang mengabarkan jika Celine adalah pasien istimewanya. Untung saja Fin yang datang kerumah sakit untuk menyambut mereka setelah sebelumnya Alex mengabarkan keadaan yang terjadi padanya sehingga malam itu dia langsung pergi menuju ke rumah sakit untuk menunggu. Kehadiran Fin setidaknya membuat dirinya memiliki alasan untuk memberi perhatian lebih pada Celine karena mereka medapat kabar jika pasien yang dibawa langsung oleh direktur rumah sakit adalah korban kecelakaan saat pelatihan yang dipimpin oleh direktur mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Sweet
RomansaCeline dan Gissele adalah dua anak yang besar disebuah panti asuhan, bersahabat dan saling mendukung. Celine mencari jati dirinya karena amnesia yang dialami dia tidak mengetahui siapa orangtuanya sedangkan Gissele ditolak oleh keluarga orangtuanya...